SUKABUMIUPDATE.com - Naiknya harga Pertalite, solar dan pertamax yang diumumkan pemerintah hari ini, Sabtu (3/9/2022) menuai beragam tanggapan dari warga Sukabumi yang beraktivitas menggunakan motor serta para pengemudi angkot.
"Saya tadi pagi gak jadi isi bensin karena ngantri eh tadi dapat kabar kalau [pemerintah] ngebahas kenaikan BBM. Pas sampai sini ternyata sudah naik, mau gak mau kita ngikut aja,” ujar Alin (32 tahun) pengendara motor yang mengantri membeli pertalite di SPBU Caringin, Kecamatan Cicurug.
Alin berharap, naiknya BBM ini tidak berimbas kepada naiknya bahan pokok. “Mudah-mudahan kebutuhan pokok lain gak ikut naik,” ujar Alin.
Sopir angkot trayek Cibadak-Cicurug, Bambang mengaku tidak mempermasalahkan naiknya harga BBM. Hanya saja pemerintah harus juga memberikan solusi, salah satunya mengenai tarif atau ongkos.
"Sebenarnya gimana pemerintah aja, cuma harusnya dicari solusi terbaiknya. Tinggal sekarang penumpang ngerti kalau harga BBM itu naik," jelasnya.
Hal senada diungkapkan sopir angkot di daerah wisata Palabuhanratu.
Pengurus angkot jalur 22, Palabuhanratu-Citarik, Goni juga mengaku pasrah dengan harga BBM saat ini. Dia pun berharap naiknya harga BBM tak berimbas terhadap ongkos, karena penumpang angkot tak seluruh orang yang sudah bekerja karena ada juga anak sekolah.
“Soal tarif kita sebenarnya sih menjaga jangan sampai naik, khususnya buat anak sekolah. Pemerintah harus mempertimbangkan, kita semua merasakan punya anak sekolah juga,” ujar Goni.
Goni juga menyebut, pada Minggu 4 September 2022 besok pihaknya akan mencoba mendengar aspirasi dari para sopir angkot dalam menyikapi kenaikan harga BBM ini.
“Mungkin besok nanti gimana reaksi sopir, para pengemudi, aspirasinya saya tampung dulu, maunya gimana, setelahnya baru kita konfirmasi dengan Dishub membahas soal tarif,” tandasnya.