Berlokasi di Cikembar dan Rawakalong, Ini Sejarah Lapangan Udara di Sukabumi

Sabtu 03 September 2022, 09:00 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Beberapa tahun ke belakang pemerintah berencana membangun lapangan udara atau bandara di Sukabumi tepatnya di Kecamatan Cikembar. Pada akhir tahun 2018 lalu, presiden Joko Widodo memastikan pembangunan Bandara Sukabumi dipastikan akan dimulai pada 2019. Menurut dia, Bandara Sukabumi dipastikan dibangun beriringan dengan pembangunan Tol Bocimi seksi II dan pembangunan jalur ganda rel kereta api atau double track.

Terlepas dari rencana tersebut, ternyata di jaman dulu Sukabumi pernah memiliki lapangan udara. Hal tersebut diungkapkan pengamat sejarah Sukabumi sekaligus Ketua Yayasan Dapuran Kipahare, Irman Firmansyah.

Irman mengatakan jika dulu di Sukabumi terdapat dua lapangan udara yang dibangun oleh pemerintah Hindia Belanda. Untuk lokasinya kedua lapangan udara tersebut yaitu berada di Palabuhanratu dan Cikembar.

Baca Juga :

“Sekitar bulan maret 1918, pemerintah Hindia Belanda mencari dua lahan di Sukabumi dengan luas ideal 600 x 1000 meter di dekat Bojonglopang dan Palabuhanratu untuk dijadikan landing station (stasiun pendaratan) atau lapangan terbang darurat,” kata Irman kepada Sukabumiupdate.com, Jumat (2/9/2022).

Lokasi lapangan terbang yang dipilih tidak jauh dari pertigaan Cikembar menuju padabeunghar, lokasinya sekarang adalah sekitar lapangan tembak Batalyon Armed 310 Cikembar.

Pemilihan Cikembar dibangun lapangan terbang saat itu bukan tanpa alasan. Pemerintah Hindia Belanda waktu itu beralasan jika lokasi tersebut cukup strategis.

Lokasi itu memiliki daya jangkau ke selatan hingga Samudera Hindia, ke barat hingga bogor dan Jakarta, kemudian ke timur hingga Cianjur.

Dibangunlah runway sepanjang 700 meter dalam garis lurus termasuk hanggar pesawat dan area fungsional lainnya dengan koordinat 106.783E 6.967S. Lapangan Terbang Cikembar ini diresmikan tanggal 13 Februari 1922.

Dalam perjalanannya, lapangan terbang tersebut kemudian dijadikan lapangan terbang militer untuk keperluan perang Dunia II dan diisi oleh 22 pesawat tempur. Bahkan lapangan terbang Cikembar sempat menjadi markas Angkatan Udara sekutu sementara saat Paul Maltby mundur dari Sumatra.

photoPeta 1938 lapangan terbang Cikembar, Kabupaten Sukabumi. - (KITLV via Yayasan Dapuran Kipahare)</span

Lapangan Udara Palabuhanratu

Berbeda dengan Lapangan terbang Cikembar, lapangan terbang Pelabuhanratu waktu itu berlokasi di sekitar Rawakalong dan dibangun serentak dengan lapangan terbang Cikembar.

Namun, pemerintah Hindia Belanda tidak menjadikannya sebagai lapangan terbang militer melalui penempatan pesawat tempurnya, tetapi dijadikan lapangan terbang darurat yang hanya digunakan jika ada keperluan darurat atau kunjungan ke sekitar Palabuhanratu yang memerlukan penggunaan pesawat.

Irman yang sudah menulis beberapa buku tentang Sukabumi, salah satunya "Soekaboemi the Untold Story", mengatakan lapangan terbang palabuhanratu itu beberapa sempat dikuasai Jepang dan dijadikan lokasi pelatihan militer sebelum akhirnya kembali dikuasai pemerintah Belanda.

Pada masanya Eddi Sukardi, Komandan pertempuran Bojongkokosan,  sesaat lulus dari pendidikan PETA di Bogor, Ia ditempatkan di sekitar palabuhanratu dan melatih anak buahnya di bekas lapangan terbang tersebut. 

“Ketika Jepang memasuki Palabuhanratu, lapangan terbang ini kemudian dikuasai Jepang dan dipergunakan sebagai tempat pelatihan pasukan PETA. Ketika Jepang kalah, pasukan Belanda menggunakan lapangan terbang ini untuk keperluan transportasi udara militer hingga masa pendudukan usai tahun 1949,” katanya.

Kemudian pada masa kemerdekaan lahan seluas 14 hektar ini tidak lagi difungsikan sebagai lapangan terbang dan hanya menjadi tanah kering hutan ringan yang dikuasai negara melalui Angkatan Udara dan sempat dijadikan tempat peluncuran peluru kendali dan roket untuk keperluan uji coba.

Baca Juga :

Menanti Tol Palabuhanratu, Jejak Sejarah Infrastruktur Selatan Sukabumi dari Abad 17

Namun tahun 1968 lahan ini kemudian sempat dijadikan lahan pertanian proyek pertanian Kartika Binahardja Primkopad Kodim 0607 Sukabumi yang dipimpin Peltu Rustandi. 

Cerita berlanjut setelah diresmikannya Samudera Beach Hotel, antusiasme wisatawan ke Palabuhanratu cukup banyak, hingga pejabat dan orang kaya ingin datang ke Palabuhanratu.

Namun hasrat itu terhalang oleh akses jalan darat yang masih belum baik dan jarak yang jauh.

Hal tersebut memunculkan kebutuhan moda transportasi udara terutama bagi yang punya duit.

Atas dasar kebutuhan ini menjadikan TNI AU kemudian memfungsikan kembali bekas runway untuk landing pesawat-pesawat kecil.

Saking antusiasnya, mereka sampai bersedia menggunakan pesawat terbang Skyvan yang dioperasikan oleh Pelita Air Service.

Untuk menggunakan layanan penerbangan itu biaya yang dibutuhkan cukup besar mengingat menggunakan sistem charter.

photoPeta 1938 lapangan terbang Rawakalong, Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. - (KITLV via Yayasan Dapuran Kipahare)</span

Pesawat bisa mengangkut hingga 15 penumpang, maka biaya per penumpang sekitar 366 US Dollar atau sekitar 5,3 juta rupiah.

Pesawat itu mendarat dan landing di pangkalan udara TNI AU Rawakalong. Pemerintah bahkan sempat membeli helikopter untuk turut andil dalam pengiriman turis ke Palabuhanratu yang menggiurkan ini.

Untuk mendukung pariwisata, pemerintah kemudian menggerakan Pertamina, yang saat itu sedang memiliki dana melimpah karena booming minyak dunia untuk membangun Lapangan Udara Rawakalong.  Dalam pengoperasiannya, 

Pertamina bekerjasama dengan Pelita Air sebagai anak perusahaan Pertamina yang didirikan tahun 1970.

Lapangan Udara Rawa Kalong ini sebagian lahannya disewa dari Negara dan sebagian lagi dibeli dari masyarakat dengan total luas 22 hektar dan diresmikan pada tanggal 12 Desember 1972.

Dengan adanya lapangan terbang ini menyebabkan jarak antara Jakarta-Palabuhanratu hanya 30 menit saja. 

Awalnya bisnis ini tampak menjanjikan hingga jalan pun dibangun sebagai akses ke lapangan udara dan beberapa jalan yang menghubungkan dengan kota-kota terdekat diperbaiki.

Bahkan, Pelita Air juga sempat ditawari untuk menggunakan pesawat N250 buatan IPTN yang dikomandoi oleh Menristek kala itu, BJ Habibie.

Namun sayangnya perjalanan lapangan udara tersebut tidak berjalan mulus. Beberapa tahun kemudian muncul tuntutan dari sebagian warga atas hak lahan yang digunakan menjadi lapangan udara dan belum selesai hingga kini.

Bisnis Pelita Air di lapangan udara rawa kalong sendiri tidak berjalan seperti yang diharapkan dan sekarang hanya menyisakan nama Jalan Pelita Air disekitar bekas lapangan terbang tersebut yang masih ada hingga kini.

Baca Juga :

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkini
Kecantikan22 Februari 2025, 22:34 WIB

5 Cara Ampuh Memperbaiki Kulit Berminyak yang Dehidrasi, Bisa di Coba di Rumah

Kulit berminyak yang mengalami dehidrasi mungkin disebabkan oleh kurangnya asupan air atau penggunaan produk perawatan kulit yang tidak tepat.
Ilustrasi cara memperbaiki kulit berminyak yang dehidrasi (Sumber: Freepik/@stockking)
Sukabumi22 Februari 2025, 22:32 WIB

Setelah Autopsi, Samson Sang Preman Simpenan Sukabumi Dimakamkan di TPU Pasir Pogor

Kematian Samson masih menyisakan tanda tanya besar bagi keluarga.
Jenazah Suherlan alias Samson (33 tahun) saat akan dimakamkan di TPU Pasir Pogor, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (22/2/2025). | Foto: SU/Ilyas Supendi
Kecantikan22 Februari 2025, 22:25 WIB

Kulit Berminyak dan Dehidrasi: Ini 5 Penyebab dan Cara Mengatasinya

Dengan perawatan yang tepat, kulit berminyak yang dehidrasi dapat dikembalikan keseimbangannya. Ingat, hidrasi adalah kunci untuk kulit yang sehat dan bercahaya.
Ilustrasi kulit berminyak dan dehidrasi (Sumber:  Freepik/@KamranAydinov)
Nasional22 Februari 2025, 21:54 WIB

Diduga Dipecat Jadi Guru Pasca Kritik Polisi, Mendikdasmen Diminta Segera Bela Citra Sukatani

Guru merupakan warga negara yang dijamin hak-haknya.
Personel band punk Sukatani. | Foto: X/barengwarga
Life22 Februari 2025, 21:30 WIB

10 Cara Efektif Menghilangkan Noda Pewarna Rambut yang Menempel di Kulit

Mewarnai rambut tidak diragukan lagi merupakan salah satu cara termudah untuk mengubah penampilan. Namun, terkadang, betapapun kerasnya upaya untuk mencegahnya, warna rambut ini dapat meninggalkan bekas pada kulit.
Ilustrasi seorang wanita menggunakan pewarna rambut (Sumber: Freepik/@user18526052)
Sukabumi22 Februari 2025, 21:13 WIB

Tulang Tengkorak Terpotong, 4 Luka pada Wajah Warga Sukabumi yang Tewas di Tangan Adiknya

Tim dokter tidak melakukan tindakan autopsi terhadap jenazah Hendra.
Ketua tim dokter forensik RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi dr Nurul Aida Fathya saat dimintai keterangan oleh wartawan soal kematian Hendra (55 tahun) pada Sabtu (22/2/2025). | Foto: SU/Asep Awaludin
Sehat22 Februari 2025, 21:00 WIB

Panduan Lengkap Mengatasi Sakit Punggung: Penyebab, Cara Mengobati, dan Pencegahannya

Dengan memahami penyebab, pengobatan, dan langkah pencegahan, Anda dapat mengelola sakit punggung secara efektif dan mencegahnya mengganggu aktivitas harian.
Ilustrasi seseorang mengalami sakit punggung (Sumber: Freepik/@stefamerpik)
Sehat22 Februari 2025, 20:30 WIB

Panduan Aman Puasa Intermiten untuk Ibu Menyusui: 8 Tips dan Hal yang Perlu Diperhatikan

Puasa intermiten dapat memberikan manfaat bagi ibu menyusui jika dilakukan dengan benar dan hati-hati. Namun, keamanan dan efektivitasnya bergantung pada kebutuhan tubuh masing-masing ibu dan respons bayi.
Ilustrasi panduan aman puasa intermiten untuk ibu menyusui (Sumber: Freepik/@freepik)
Life22 Februari 2025, 20:00 WIB

Amankah Mencoba Puasa Intermiten Saat Menyusui? Simak Ulasan Berikut

Sebelum mencoba puasa intermiten ini, penting untuk berkonsultasi dengan dokter agar proses menyusui tetap optimal dan kesehatan bayi tetap terjaga.
Amankah mencoba puasa intermiten saat menyusui? (Sumber: Freepik/@freepic.diller)
Musik22 Februari 2025, 20:00 WIB

Sapa Penggemar Pertama Kali, Harga Tiket NCT Wish Asia Tour Log di Jakarta

boygroup NCT Wish akan menyapa penggemar Indonesia untuk pertama kali sejak debut melalui Asia Tour yang bakal digelar pada 31 Mei 2025 di Tennis Indoor Senayan, Jakarta.
Sapa Penggemar Pertama Kali, Harga Tiket NCT Wish Asia Tour Log di Jakarta (Sumber : Instagram/@nctwish_official)