2 Taman Nasional plus Geopark di Sukabumi, Potensi Ekowisata dan Bioprospeksi Dunia

Jumat 02 September 2022, 20:02 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Kabupaten Sukabumi Jawa Barat wajib memanfaatkan posisi strategisnya untuk mensejahterakan masyarakat. Diapit 2 taman nasional dan punya 1 geopark Unesco, Kabupaten Sukabumi punya potensi tinggi untuk ekowisata dan bioprospeksi kelas dunia.

Hal ini diungkap oleh ahli konservasi alam ekowisata Indonesia, Profesor Hadi Sukadi Alikodra saat berbincang dengan sukabumiupdate.com, 2 September 2022. Guru besar IPB ini menyebut dengan potensi yang ada, 2 taman nasional dan 1 geopark Unesco, Kabupaten Sukabumi harus bergerak menuju pusat ekowisata dan bioprospeksi dunia.

Diapit oleh dua taman nasional, yaitu Gunung Gede Pangrango dan Gunung Halimun Salak, serta punya Ciletuh Palabuhanratu UNESCO Global Geopark, Kabupaten Sukabumi lanjut Prof Hadi Sukadi Alikodra menyebut saat ini orang dari seluruh dunia ingin kembali ke alam. Kabupaten Sukabumi juga punya suaka margasatwa Cikepuh, sebagai spot konservasi wilayah pesisir selatan.

"Pertama dari sudut ekowisata, mudahnya wisata yang menginginkan kembali ke alam, melihat satwa, hutan, air terjun, laut. Ini lagi in di seluruh dunia. Ini nilai ekonomi tinggi," ungkap Hadi S Alikodra.

Kemudian bioprospeksi lanjut pria yang masih aktif mengajar Etika dan Moral Lingkungan, Analisis Kebijakan Konservasi, Pengembangan Ekowisata, dan Administrasi Lingkungan ini menyebut jika daerah seperti Kabupaten Sukabumi juga punya potensi ekonomi tinggi dari pemanfaatan hasil hutan. 

Berbagai flora dan fauna yang masih ada di wilayah Kabupaten Sukabumi bisa dimanfaatkan untuk Bioprospection (biological prospection) atau dikenal sebagai bioprospeksi. Jika dikemas secara tepat, lanjut Hadi S Alikodra merupakan tumpuan masa depan perekonomian bangsa Indonesia. 

"Melalui pemanfaatan hasil riset bioteknologi diharapkan Indonesia mampu mengembangkan produktivitas pertanian, kesehatan, kosmetik, dan obat-obatan yang dibutuhkan manusia dan pembangunan. Ini luar biasa, semuanya ada di Kabupaten Sukabumi," ungkap Alikodra.

Poin penting yang disampaikan baik ekowisata maupun bioprospeksi punya visi konservasi dan menjaga kelestarian alam. Potensi keanekaragaman hayati (kehati) di Sukabumi sangat tinggi akan tetapi belum secara aktual termanfaatkan. 

Inilah kenapa kami rajin mendorong pemerintah baik pusat maupun daerah untuk menyiapkan SDM, organisasi serta aturan untuk konsep ekowisata dan bioprospeksi. 

"Diperlukan kehati-hatian dalam mengembangkan keduanya, karena terkait dengan pemanfaatan komersial bahan baku Sumber Daya Genetik (SDG) kehati yang berasal dari kawasan-kawasan konservasi, dengan pertimbangan utamanya adalah dampak terhadap lingkungan," beber Prof Hadi S Alikodra.

photoWabup Sukabumi Iyos Somantri bersama ahli konservasi alam Indonesia Profesor Hadi Sukadi Alikodra bicara potensi ekowisata dan Bioprospeksi - (dokumentasi pimpinan Kabupaten Sukabumi)</span

Baru-baru ini, tepatnya Rabu 31 Agustus 2022, Guru besar Ilmu Pelestarian Alam dan Pembinaan Margasatwa di Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata, Fakultas Kehutanan dan Lingkungan, IPB ini bersama timnya berkunjung ke Kabupaten Sukabumi

Tim ini diterima Wakil Bupati Iyos Somantri di Aula utama Pendopo Sukabumi. Tujuan kunjungan tersebut dalam rangka membuka jalan untuk program integrasikan ekowisata TNGHS (Taman Nasional Gunung Halimun Salak) dan bioprospeksi dalam satu ekosistem wilayah pembangunan berkelanjutan.

"Kami mulai dari TNGHS, dimana secara wilayah masuk dalam administrasi pemerintah daerah Kabupaten Bogor, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Lebak (Banten). TNGHS punya kekayaan biodiversity yang melimpah yang harus bermanfaat bagi masyarakat di wilayah-wilayah tersebut, dengan mengedepankan konservasi alam. Sudahilah tambang emas dan tambang lainnya karena itu merusak dan menimbulkan bencana," jelas Prof Hadi S Alikodra.

Pemkab Sukabumi harus melaju, karena saat ini aksesnya lebih terbuka dengan adanya tol dan pembangunan infrastruktur lainnya. Menurut Alikodra poin inilah yang sampaikan bahwa spot ekowisata Kabupaten Sukabumi luar biasa dan mulai dikenal dunia. Begitupun dengan aset bioprospeksi yang melimpah, punya hubungan baik sejumlah perusahaan farmasi dan pertanian yang bisa diajak bergandengan tangan untuk sama-sama menjaga alam.

Baca Juga :

Wabup Sukabumi: Pengembangan Geopark Ciletuh Palabuhanratu Harus Semakin Nyata

Baca Juga :

Libur Sekolah, Pantai di Geopark Ciletuh Sukabumi Diserbu Lebih 20 Ribu Wisatawan

"TNGHS seluas 87.669 ha, secara administrasi berada di wilayah Kab. Bogor, Kab. Sukabumi, dan Kab. Lebak. Maka ini berpotensi sebagai kesatuan budaya dan kearifan masyarakat untuk melindungi dan melestarikan dan memanfaatkan biodiversity yang ada" ungkapnya dikutip dari portal resmi Pemkab Sukabumi.

Mengenai ajakan dari Prof Alikodra dan timnya, Wabup Sukabumi langsung menyampaikan dukungan, karena program ini bertujuan memuliakan bumi dan mensejahterakan masyarakat sebagai anugerah yang harus dijaga. 

"Kita sepakat bahwa tujuan dari kegiatan ini sesuai dengan moto tata kelola geopark untuk memuliakan bumi oleh karena itu program ini sangat baik untuk ditindaklanjuti sehingga memberi manfaat yang besar bagi masyarakat" ungkapnya.

Wabup juga berharap areal tersebut bisa dimanfaatkan dan dikelola menggunakan metode kolaborasi pentahelix dengan memperhatikan kearifan alam, budaya dan sosial. "Kedepan kita ingin bahwa kawasan TNGHS bisa dimanfaatkan dengan baik dan bijak melalui sinergitas semua unsur, sehingga masyarakat sekitar TNGHS meningkat kesejahteraannya, terlindungi dan terayomi" pungkasnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkini
Entertainment31 Januari 2025, 12:30 WIB

Sherina Munaf dan Baskara Mahendra Putra Kompak Tidak Hadiri Sidang Cerai Perdana

Sidang perceraian perdana Sherina Munaf dengan Baskara Mahendra digelar pada Kamis, 30 Januari 2025 kemarin di Pengadilan Agama Jakarta Selatan.
Sherina Munaf dan Baskara Mahendra Putra Kompak Tidak Hadiri Sidang Cerai Perdana (Sumber : Instagram/@baskaramahendra)
Nasional31 Januari 2025, 12:14 WIB

Diesel X: Inovasi BBM Ramah Lingkungan dari Pertamina yang Hemat dan Bertenaga

Diesel X, inovasi BBM rendah sulfur dari Pertamina, hadir dengan efisiensi tinggi dan emisi rendah. Berstandar EURO V, bahan bakar ini cocok untuk industri berat, mendukung energi bersih dan berkelanjutan!
Pertamina resmi meluncurkan Diesel X! BBM rendah sulfur berstandar EURO V ini hadir dengan efisiensi tinggi dan emisi lebih bersih. Langkah maju menuju energi berkelanjutan! (Sumber : Instagram/@tempodotco)
Bola31 Januari 2025, 12:00 WIB

Persib Bandung Punya Jurus Baru untuk Cetak Gol, PSM Makassar Mesti Waspada!

Persib Bandung dan PSM Makassar akan saling bentrok dalam laga pekan ke-21 Liga 1 2024/2025.
Persib Bandung dan PSM Makassar akan saling bentrok dalam laga pekan ke-21 Liga 1 2024/2025. (Sumber : X@persib).
Sehat31 Januari 2025, 11:41 WIB

Mengungkap Manfaat Pare: Khasiatnya dalam Mengatasi Penyakit Diabetes dan Hipertensi

Pare (Momordica charantia) adalah tanaman yang sering dikenal dengan nama bitter melon dalam bahasa Inggris. Tanaman ini memiliki rasa yang sangat pahit, tetapi menyimpan segudang manfaat kesehatan yang luar biasa.
Pare (Momordica charantia), Mengungkap Manfaat Pare: Khasiatnya dalam Mengatasi Penyakit Diabetes dan Hipertensi (Sumber : Freepik/@jcomp)
Sukabumi31 Januari 2025, 11:40 WIB

Ratusan Santri Al Hikmah Sukaraja Ikuti Latihan Rukyatul Hilal di POB Cibeas Sukabumi

Pelatihan ini melibatkan Dewan Hisab Rukyat (DHR) Kabupaten Sukabumi.
Suasana pelatihan Rukyatul Hilal di POB Cibeas, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Rabu (29/1/2025). | Foto: Istimewa
Life31 Januari 2025, 11:27 WIB

Kenapa Kita Susah Berhenti Makan Pedas? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Pernah ketagihan makanan pedas? Sensasi capsaicin menipu otak, memicu hormon bahagia, dan membuat sulit berhenti. Pedas juga menantang, menggoda selera, bahkan mengaburkan rasa kenyang. Simak faktanya di sini!
Kenapa makan pedas bikin nagih? 🌶️ Sensasi terbakar dari capsaicin memicu hormon bahagia, menambah adrenalin, dan bikin sulit berhenti. Tapi hati-hati, jangan sampai berlebihan!🔥 (Sumber : freepik/@jcomp)
Sehat31 Januari 2025, 11:23 WIB

Rambutan dan Batuk: Mengapa Terlalu Banyak Makan Rambutan Dapat Menyebabkan Batuk?

Rambutan, buah tropis yang kenyal dan manis, memang menjadi favorit banyak orang, terutama di negara-negara Asia Tenggara. Buah ini kaya akan vitamin C, serat, dan antioksidan, yang semuanya bermanfaat bagi kesehatan tubuh.
Rambutan, Rambutan dan Batuk: Mengapa Terlalu Banyak Makan Rambutan Dapat Menyebabkan Batuk? (Sumber : Freepik/@sukcao)
Nasional31 Januari 2025, 11:02 WIB

Aturan Baru Kuota 4 Jalur Penerimaan Murid Baru: Afirmasi Ditambah, Domisili Berkurang

Abdul Mu'ti menjelaskan dalam SPMB terdapat empat jalur penerimaan.
(Foto Ilustrasi) Sistem PPDB akan resmi diganti menjadi SPMB. | Foto: Istimewa
Entertainment31 Januari 2025, 11:00 WIB

Bintang FTV Larasati Nugroho Alami Kecelakaan Tunggal, Hasil Tes Urine Negatif

Kabar kurang menyenangkan dari dari artis FTV, Larasati Nugroho yang mengalami kecelakaan di kawasan Ulujami, Jakarta, pada Kamis, 30 Januari 2025 dini hari.
Bintang FTV Larasati Nugroho Alami Kecelakaan Tunggal, Hasil Tes Urine Negatif (Sumber : Instagram/@larasati_nugroho)
Bola31 Januari 2025, 10:30 WIB

Prediksi Persik Kediri vs Barito Putera di BRI Liga 1: H2H dan Susunan Pemain

Laga Persik Kediri vs Barito Putera akan berlangsung di Stadion Brawijaya, Kota Kediri, Jumat, 31 Januari 2025 mulai pukul 15.30 WIB.
Pertandingan antara Persik Kediri vs Barito Putera dimulai pukul 15.30 WIB, Jumat, 31 Januari 2025. Foto: IG/@sports.indosiar