SUKABUMIUPDATE.com - Polisi menyatakan telah melakukan gelar perkara tukang bakso yang ditemukan tewas di selokan Jalan Raya Jayanti, Kampung Jayanti, Desa Jayanti, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi.
Kapolres Sukabumi AKBP Dedy Darmawansyah, menyatakan gelar perkara merupakan bentuk keseriusan Polres untuk mengungkap kasus tersebut. "Hari ini kita lakukan gelar perkara, kami Polres Sukabumi serius menangani kasus penemuan mayat kemarin itu," ujar Dedy, Rabu (31/8/2022).
Baca Juga :
Sementara itu, Kanit PPA Polres Sukabumi Iptu Bayu Sunarti menyatakan perkara tukang bakso yang ditemukan tewas di selokan dalam penanganan Satlantas Polres Sukabumi.
"Langsung saja ke Kanit Gakkum [Satlantas Polres Sukabumi], karena perkaranya ditangani [unit] laka," ujar Bayu.
Sebelumnya, tukang bakso berinisial S (62 tahun) ditemukan tak bernyawa di selokan, Selasa, 30 Agustus 2022 pagi. Jenazah S kemudian dibawa ke RSUD Palabuhanratu untuk diperiksa dan berdasarkan hasil visum luar.
Untuk mengetahui penyebab pasti kematian S, jenazahnya kemudian di otopsi di RS Kramat Jati Jakarta.
Mengenai hasil otopsi, Bayu menyatakan sudah ada di Dokpol Polres Sukabumi. “Hasilnya langsung oleh Dokpol,” ujar Bayu.
Lebih lanjut Bayu menyatakan, jenazah S sudah diantarkan ke pihak keluarganya di Kampung Bedug Lor, Desa Sanggang RT 01/09, Kecamatan Bulu, Kabupaten Sukoharjo Jawa Tengah pada Rabu sekitar pukul 08.00 WIB.
"Jenazah diantar atas perintah dan arahan dari pak Kapolres menggunakan ambulans milik klinik Pratama Polres Sukabumi," ujar Bayu.
Terpisah, Kapolsek Palabuhanratu, Kompol Mangapul Simangunsong mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan dokter RSUD Palabuhanratu dan Inafis Polres Sukabumi, tidak ditemukan bukti kekerasan.
Dalam hasil visum luar, lanjut Mangapul, ditemukan luka di bagian kepala korban, diduga akibat benturan saat korban terjatuh ke dalam selokan dengan ketinggian sekitar 3 meter.
“Hasil visum luar tidak ditemukan bukti kekerasan, dalam arti luka lukanya itu akibat jatuh ke saluran air itu,” tutur Mangapul.
Menurut Mangapul, sehari sebelum korban ditemukan tewas di selokan dilaporkan sedang tidak berjualan dan tidak kunjung pulang ke rumah bosnya.
"Bahwa dia pada hari Kemarin Senin jam 16.00 dia libur, jadi gak kerja, sampai malam itu dia keluar ternyata tidak pulang," jelasnya.
Soal dugaan kematian akibat tabrak lari, Mangapul mengatakan, pihaknya akan melakukan penyelidikan lebih lanjut.