SUKABUMIUPDATE.com - Polip hidung menjadi salah satu masalah kesehatan yang cukup mengganggu karena bisa menyebabkan penderitanya kesulitan saat bernafas.
Mengutip dari Tempo.co, polip sendiri merupakan jaringan yang tak normal dan bisa muncul di bagian tubuh mana pun pada tubuh. Jika tumbuh di hidung, makan akan menyebabkan kondisi saluran rongga dan sinus teriritasi menjadi bengkak sehingga tersumbat. Jaringan polip berukuran kecil, bertangkai, dan tumbuh sendiri atau berkelompok.
Mengutip Medical News Today, polip hidung pembengkakan berdaging yang berkembang di lapisan hidung dan sinus paranasal ruang berisi udara yang terhubung dengan rongga. Itu dianggap pertumbuhan jinak alias nonkanker.
Baca Juga :
Ukuran polip bervariasi, ada yang berwarna coklat kekuningan atau merah muda. Saat tumbuh, polip tampak seperti buah anggur yang masih menempel di batang.
Polip tumbuh di salah satu atau kedua lubang hidung pada saat yang bersamaan. Merujuk Cleveland Clinic, polip ini terbentuk dari selaput lendir tipis, jaringan lunak yang melapisi bagian-bagian saluran hidung dan sinus. Polip hidung kelompok besar bisa menyebabkan kesulitan bernapas dan mempengaruhi indera penciuman.
Penyebab polip hidung terjadi
Mengutip Healthline, polip hidung tumbuh di jaringan mukosa hidung yang meradang. Mukosa lapisan sangat basah yang melindungi bagian dalam hidung dan sinus dan melembabkan udara yang dihirup.
Selama infeksi atau iritasi akibat alergi, mukosa hidung menjadi bengkak dan merah. Itu bisa menghasilkan cairan yang menetes keluar. Iritasi berkepanjangan, mukosa bisa membentuk polip. Pertumbuhan polip bulat seperti kista kecil yang rentan menyumbat saluran hidung.
Kemungkinan ada kecenderungan faktor keturunan sebagian orang terkait polip hidung. Itu berkemungkinan, karena secara genetik menyebabkan mukosa bereaksi terhadap peradangan.
Pemicu polip
- Infeksi sinus kronis atau berulang
- Asma
- Rinitis alergi (hay fever).
- Cystic fibrosis
- Sindrom Churg-Strauss
- Sensitivitas terhadap obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) seperti ibuprofen atau aspirin.
SUMBER: TEMPO.CO