Curug Cimarinjung, Pesona Plato Jampang di Kawasan Geopark Ciletuh Sukabumi

Minggu 21 Agustus 2022, 13:23 WIB

SUKABUMIUDATE.com - Memiliki ketinggian kurang lebih 50 meter, Curug Cimarinjung menjadi salah satu ikon Geopark Ciletuh Sukabumi. Air terjun yang berada di Kampung Ciporeang, Desa Ciemas, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, tersebut terletak tidak jauh dari Pantai Palangpang atau area Teluk Ciletuh.

Curug Cimarinjung merupakan kemegahan Plato Jampang, hasil pengangkatan dasar laut menjadi daratan akibat subduksi di kawasan Geopark Ciletuh Sukabumi atau Ciletuh-Palabuhanratu Unesco Global Geopark. Proses geologi selanjutnya dari pengangkatan dasar laut ini adalah amfiteater alam di wilayah Ciemas.

Akses menuju Curug Cimarinjung bisa ditempuh melalui jalan provinsi ruas Waluran-Mareleng-Tamanjaya, sepanjang 36 kilometer, maupun jalan provinsi ruas Loji-Puncak Darma-Palangpang, sepanjang 32 kilometer. Adapun jarak dari Kota Sukabumi menuju air terjun ini kurang leih 99 kilometer atau sekitar 4 jam perjalanan.

Sesuai namanya, Curug Cimarinjung terletak di aliran Sungai Cimarinjung. Berada pada ketinggian 100 meter di atas permukaan air laut, Sungai Cimarinjung menjadi salah satu sungai yang bermuara ke Teluk Ciletuh di Samudera Hindia. Posisi Curug Cimarinjung pun menghadap langsung ke Samudera Hindia.

"Curug ini mengalir di antara tebing batuan yang tinggi serta dikelilingi hutan dan persawahan yang masih alami," kata Rahmat Gozali, salah satu guide tour Geopark Ciletuh kepada sukabumiupdate.com, Sabtu, 20 Agustus 2022.

Panorama lanskap Curug Cimarinjung akan memukau yang melihatnya langsung. Namun, pengunjung yang ingin bermain air, harus melihat kondisi air terlebih dulu. "Kalau air lagi naik, saat musim hujan, kami tidak mengizinkan. Kalau seperti saat ini, debit air kecil, pengunjung bisa bermain, tapi tidak lepas dari pemantaun," ujarnya.

"Untuk tiket masuk tidak ada, cuma kalau parkir ada, karena itu lahan milik pribadi. Sepeda motor Rp 5.000 dan mobil Rp 10.000," kata Rahmat.

photoLanskap amfiteater dilihat dari Panenjoan - (Iman Firmansyah)

Baca Juga :

Ciletuh-Palabuhanratu Unesco Global Geopark sendiri memiliki luas sekira 126 ribu hektare atau 30,3 persen dari luas wilayah Kabupaten Sukabumi. Taman bumi ini tersebar di 74 desa di delapan kecamatan Kabupaten Sukabumi, yakni Cisolok, Cikakak, Palabuhanratu, Simpenan, Waluran, Ciemas, Ciracap, dan Surade.

Keunggulan geologi Ciletuh-Palabuhanratu Unesco Global Geopark diangkat dalam tiga tema. Pertama, bukti adanya tumbukan lempeng benua Eurasia dan lempeng Samudera Indo-Australia pada zaman kapur 60-70 Juta tahun yang lalu (Fossil Subduksi Purba). Kedua, proses pengangkatan dasar lautan menjadi daratan akibat subduksi (Plato Jampang). Ketiga, pergeseran jalur magmatik purba dari selatan ke utara, ditandai dengan adanya geyser (air mancur panas) di wilayah Cisolok dan pegunungan api muda.

Plato Jampang merupakan bentang alam berupa dataran tinggi Jampang yang terbentuk dari proses pengangkatan kala Oligocene-Plitocene (28-1,8 juta tahun yang lalu). Dalam terminologi phisiographic, morfologi ini dinamakan Jampang Plateau atau Plato Jampang. 

Di Plato Jampang ini wisawatan dapat mengunjungi kemegahan Curug Cimarinjung dan Curug Sodong. Kemudian bisa mengenali proses endogen bagaimana curug-curug tersebut bisa terbentuk.

Selanjutnya, kunjungi juga situs budaya makam Mbah Durak di kampung lama Cikalong yang merupakan cikal bakal perkampungan di Ciletuh. Yang paling menarik dari tema kawasan ini adalah lanskap bentang alam amfiteater raksasa yang merupakan nilai penting dari Ciletuh-Palabuhanratu Unesco Global Geopark. Ini menjadi bukti adanya pergerakan tanah dan batuan pada kerak samudera. Wilayah ini dapat dilihat dari bukit Panenjoan.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Internasional22 Januari 2025, 23:54 WIB

Amerika Serikat Keluar dari WHO, Ini Penyebabnya

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, kembali menarik negara tersebut dari keanggotaan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melalui perintah eksekutif yang ditandatangani pada hari pertama masa jabatannya sebagai presiden ke-47.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) | Foto : Istimewa
Sukabumi Memilih22 Januari 2025, 23:29 WIB

Mendagri Usul Tiga Opsi Waktu Pelantikan Bupati Sukabumi, Kapan?

Akan tetapi, belakangan muncul opsi untuk menunda pelantikan tersebut. Sebab, sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) di Mahkamah Konstitusi masih berjalan, termasuk Kabupaten Sukabumi.
Ilustrasi Psangan Kepala Daerah | Foto : Istimewa
Sukabumi22 Januari 2025, 22:58 WIB

Survei Penilaian Integritas KPK 2024: Kota dan Kabupaten Sukabumi Masuk Kategori Rentan

Dalam survei yang dilakukan terhadap 94 kementerian/lembaga, 37 pemerintah provinsi, 508 kabupaten/kota, serta dua BUMN ini, Kabupaten Sukabumi dan Kota Sukabumi masuk dalam kategori "Rentan."
Hasil Survei Penilaian Integritas (SPI) tahun 2024 oleh KPK | Foto : Tangkapan layar youtube KPK
DPRD Kab. Sukabumi22 Januari 2025, 22:03 WIB

Datangi DPRD Sukabumi, Warga Bahas Krisis Listrik Di Pajampangan

Pajampangan menghadapi krisis listrik akibat seringnya pemadaman tanpa sebab yang jelas. Hal itu, membuat puluhan masyarakat yang tergabung dalam JPMSS menggelar audiensi dengan DPRD Sukabumi
Jaringan Pergerakan Masyarakat Sukabumi Selatan (JPMSS) menggelar audiensi bahas soal listrik dengan DPRD Kabupaten Sukabumi | Foto : Ilyas Supendi
Nasional22 Januari 2025, 21:42 WIB

Akui Banyak Keluhan, Zainul DPR RI Sebut Program Makan Bergizi Gratis Stabil Setelah 3 Bulan

Anggota DPR RI Zainul Munasichin mengaku mendapatkan banyak laporan masyarakat terkait persoalan yang terjadi dalam pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis tersebut.
Zainul Munasichin, Anggota DPR RI Komisi 9 Fraksi PKB saat diwawancarai di Al-Masthuriyah | Foto : Asep Awaludin
Sukabumi22 Januari 2025, 21:02 WIB

PN Cibadak: Ekskusi Lahan Di Palabuhanratu Tetap Berlanjut Meski Diprotes Nyerempet Tanah PUPR

Protes dari pemilik warung yang mengklaim tanah tersebut milik Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Maruli menegaskan bahwa hingga saat ini tidak ada surat keberatan resmi dari PUPR.
Warga protes bangunannya turut digusur padahal berada di tanah milik PUPR di Palabuhanratu Sukabumi | Foto : Ilyas Supendi
Nasional22 Januari 2025, 20:39 WIB

INTANI dan INTI Apresiasi Prabowo Stop Impor Pangan Dalam 100 Hari Kerjanya

INTANI bersama INTI mengapresiasi kebijakan Presiden Prabowo Subianto menyetop impor pangan dalam 100 hari kerjanya.
Ketua INTANI Guntur Subagja Mahardika pada acara Talkshow Perpajakan Modern Berbasis Coretax yang Mendukung Ketahanan Pangan. (Sumber Foto: Istimewa)
Sukabumi22 Januari 2025, 20:38 WIB

Ayep Zaki-Bobby Akan Bawa Pendukung Ke Pelantikan 6 Februari: Ada Syukuran Warga dan Program 100 Hari Kerja

Pasangan Walikota dan Wakil Walikota Sukabumi terpilih, Ayep Zaki dan Bobby Maulana menyatakan kesiapannya untuk mengikuti proses pelantikan kepala daerah serentak yang dijadwalkan pada 6 Februari 2025, di Ibu Kota Negara.
Pasangan Walikota dan Wakil Walikota Sukabumi Ayep Zaki dan Bobby Maulana | Foto: Istimewa
Jawa Barat22 Januari 2025, 20:31 WIB

Jelang Pelantikan, Dedi Mulyadi Bahas Akselerasi Pembangunan dengan Pj Gubernur Jabar

Bey memastikan penyesuaian program Pemprov Jabar dengan visi misi Gubernur terpilih Dedi Mulyadi saat ini sedang berjalan.
Gubernur Jabar terpilih Dedi Mulyadi bersama Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin usai mengikuti Rapim di Gedung Pakuan. (Sumber : Humas Jabar)
Sukabumi Memilih22 Januari 2025, 20:11 WIB

Gubernur Jabar Terpilih Dedi Mulyadi Janji Tak Bagi-bagi Jabatan ke Relawan

Dedi Mulyadi menuturkan tim pemenangannya akan bertransformasi menjadi Forum Jabar Istimewa, yang bertugas menyelesaikan berbagai persoalan sosial.
Gubernur Jawa Barat terpilih Dedi Mulyadi. (Sumber Foto: Humas Jabar)