SUKABUMIUPDATE.com - Bupati Sukabumi Marwan Hamami meminta para kepala sekolah (kepsek) SD dan SMP untuk memperhatikan kondisi bangunan sekolah dimana tempatnya bertugas.
Hal tersebut menyusul banyaknya bangunan SD maupun SMP di Kabupaten Sukabumi yang rusak hingga mengganggu kegiatan belajar mengajar.
Baca Juga :
Seperti yang terjadi di SMPN 3 Ciracap, Desa Ujunggenteng, Kecamatan Ciracap. Ruang kepala sekolah, ruang guru kemudian toilet guru rusak pada bagian atapnya. Kondisi ini membuat was-was guru serta siswa.
Marwan menyebut, terjadinya kerusakan bangunan sekolah disebabkan persoalan manajemen sekolah yang kurang proaktif atau juga kerja sama dengan komite yang kurang terjalin.
Marwan meminta kepsek merespons apabila ada kerusakan kecil di bangunan sekolah seperti atap bocor. Menurut Marwan, ketika bocor tidak diperbaiki maka akan memicu kerusakan pada material bangunan seperti kayu.
"Rusak sedikit harus cepat dibenerin, air [bocor] ga bisa ditahan akhirnya kayu hancur," ujarnya.
“Kita sudah perintahkan kepada kepala dinas di mana sekolah yang tidak terpelihara secara baik, misal genteng turun saja nggak dibenerin ganti [kepala sekolah]," ujar Marwan, kepada awak media usai mendampingi Kapolda saat pelaksanaan vaksin dan khitanan massal di Desa Cisarua, Kecamatan Sukaraja, Sabtu (20/8/2022).
Pemerintah akan mengevaluasi dan membuat tim untuk menginventarisir semua aset SD dan SMP mana yang paling utama dan harus diperbaiki secepatnya.
"Kemarin itu anggarannya terkendala Covid-19, mudah-mudahan 2023 tidak ada persoalan Covid-19 lagi, [anggran] ini akan mengejar infrastruktur pendidikan, kesehatan dan infrastruktur jalan yang tertinggal selama 2 tahun," tandasnya.