Pencemaran Plastik Lampaui Zona Aman, Studi Ini Sebut Air Hujan tak Bisa Diminum

Jumat 19 Agustus 2022, 16:33 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Sebuah penelitian menyebut saat ini air hujan sudah tidak dapat lagi dikonsumsi karena telah mengandung banyak Perfluoroalkyl dan Polyfluoroalkyl Substances (PFAS).

Mengutip dari Tempo.co, keduanya adalah bahan kimia berbahaya yang me-lindi dari material plastik yang sudah kita ciptakan sejak 120 tahun lalu. 

Peringatan itu diberikan karena Bumi telah secara resmi melampaui zona amannya untuk tingkat pencemaran plastik. "Batas untuk PFAS sudah terlewati," kata hasil studi yang dipublikasi dalam Jurnal Environmental Science and Technology, 2 Agustus 2022. 

PFAS dikenal berbahaya baik bagi lingkungan maupun kesehatan manusia. Sekarang ini, senyawa kimia yang 'abadi' itu sudah ada di seluruh bagian Bumi dan telah tersemai di atmosfer. Yang pasti, mereka sangat lambat membusuk ataupun terurai di lingkungan.

Baca Juga :

Apakah Air Hujan Aman Dikonsumsi? Ini Kandungannya yang Perlu Anda Tahu

Itu sebabnya air hujan yang turun di bagian manapun di dunia ini sudah tergolong tidak aman lagi untuk dikonsumsi. Itu jika menuruti standar PFOA Perfluorooctanoic Acid, salah satu bentuk senyawa PFAS yang paling luas diproduksi dan digunakan--dalam air minum di Amerika Serikat. 

"Banyak orang di negara lain masih berharap aman untuk meminumnya dan memang air hujan banyak menjadi sumber air minum kita," kata Ian Cousins, profesor di Departemen Ilmu Lingkungan, Universitas Stockholm, juga ketua tim penulis hasil studi tersebut. 

Ada ribuan bentuk senyawa PFAS berbeda yang telah diproduksi untuk kegunaan atau untuk industri yang juga berbeda-beda. Studi oleh Cousins dkk membandingkan kadar empat bentuknya yang paling umum (PFOS, PFOA, PFHxS, and PFNA) dalam berbagai sumber: air hujan, tanah dan air permukaan seperti sungai, danau dan laut. 

Hasilnya, mereka menemukan jumlah dari setidaknya dua bentuk PFAS dalam air hujan, yakni PFOA dan PFOS, yang "kerap jauh melampaui" nilai ambang batas aman dalam air minum menurut standar Badan Perlindungan Lingkungan (EPA) Amerika Serikat. "Jumlah bahan kimia itu juga di atas standar yang dibuat badan lingkungan di negara-negara lain," kata Cousins memastikan.

Tergantung kepada jenis PFAS, batas aman maksimum yang ditetapkan EPA berkisar mulai dari 0,004 parts per trillion (ppt) untuk PFOA sampai yang terbesar 2.000 ppt untuk PFBS (bentuk lain dari bahan kimia PFAS yang tidak menjadi fokus dari studi).

Dan, ketika tubuh manusia melewati batas amannya, senyawa kimia sintetis itu bisa menimbulkan efek merusak dalam tubuh, berpengaruh ke sistem imun, sistem jantung, kesuburan dan masa kembang anak.

Itu semua hanya sebagian kecil saja dari konsekuensi fisiologis dari minum air hujan. Efek lainnya adalah juga dapat menekan respons ank-anak terhadap vaksin, menyebabkan berkurang efektivitasnya. Bahkan khusus untuk PFOA, menurut EPA, sudah ada bukti indikasi menyebabkan kanker pada manusia.

Baca Juga :

Studi itu juga menemukan siklus PFAS terus berulang dari laut ke udara melalui aerosol. Aliran udara kemudian membawanya ke dalam atmosfer di mana dia menyemai awan hujan dan kembali lagi ke Bumi dalam bentuk hujan.

photo(Ilustrasi) Air hujan. - (PIXABAY)</span

Bersumber dari mikroplastik

Mikroplastik bagian terkecil yang bisa terurai dari seluruh produk plastik dan sampah industri adalah satu sumber PFAS tersebut. Mereka kerap berakhir di samudera dan badan perairan lainnya sehingga berdampak bagi kehidupan di habitat liar. 

Mereka menyebar dalam ukuran kurang dari 5 milimeter. Ukuran itu berarti mereka bisa berujung di mana saja, termasuk dalam darah manusia, di mana mereka berkisar antara 700-5000 nanometer atau 0,0007-0,005 milimeter. Sebagai pembanding, tebal rambut manusia sekitar 17.000 nanometer atau 0,017 milimeter. 

"Mencapai ambang batas aman standar Amerika untuk PFAS di lingkungan tidak mungkin tanpa biaya pembersihan besar-besaran dalam setiap instalasi pengolahan air minum karena sumber-sumber terbesar untuk air minum di planet ini pasti memiliki konsentrasi PFAS di atas ambang batas," bunyi hasil studi. 

Jane Muncke, managing director dari Food Packaging Forum Foundation di Zürich, Swiss, menyatakan tetap saja harus ada yang dilakukan betapapun mahal ongkos tersebut.

Dia tidak terlibat dalam studi bersama Cousins dan timnya tapi setuju hasil studi itu seharusnya menjadi peringatan. 

Menurut Muncke, sejumlah besar dari biaya untuk mengurangi PFAS dalam air minum hingga ke ambang batas aman yang sesuai dengan pemahaman ilmiah saat ini harus dibayarkan oleh industri yang memproduksi dan menggunakan bahan kimia plastik sintetis tersebut. "Sekarang waktunya menerapkan itu,” kata dia.

SUMBER: POPULAR MECHANICS | TEMPO.CO

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkini
Science19 Januari 2025, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 19 Januari 2025, Sedia Payung Sebelum Keluar Rumah

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan di siang hari pada 19 Januari 2025.
Ilustrasi - Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan di siang hari pada 19 Januari 2025. (Sumber : Freepik.com/@pvproductions)
Sukabumi18 Januari 2025, 23:13 WIB

5 Tempat Jogging Nyaman Di Sekitar Kota Sukabumi untuk Menjaga Kesehatan

Bagi warga Sukabumi yang ingin menikmati manfaat olahraga ini, berikut adalah delapan tempat jogging yang nyaman dan cocok untuk meningkatkan kesehatan:
Rekomendasi tempat jogging yang ada di sekitar Kota Sukabumi | Foto : Istimewa
Nasional18 Januari 2025, 22:24 WIB

MUI Tolak Dana Zakat Dipakai untuk Makan Bergizi Gratis

Wakil Ketua MUI, Anwar Abbas menolak anggaran program MBG diambil dari dana zakat. Menurutnya menggunakan dana zakat untuk mendukung program unggulan Presiden Prabowo tersebut bakal berpotensi menimbulkan masalah dan perbedaan
Kegiatan Dapur Umum Makan Bergizi Gratis Badan Gizi Nasional. Foto: IG/@badangizinasional.ri
Sukabumi18 Januari 2025, 20:39 WIB

Mulai Tahun Ini, Dinsos Sukabumi Akan Labelisasi Rumah Milik Peserta PBI

ebanyak 5.000 rumah warga tidak mampu di Kabupaten Sukabumi yang terdaftar sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) penerima bantuan iuran (PBI) dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi akan labelisasi rumah milik warga penerima PBI ABPB | Foto : shutterstock.com
Gadget18 Januari 2025, 20:00 WIB

Spesifikasi HP Oppo Reno 13 yang Dibekali CPU Mediatek Dimensity 8350 dengan RAM 12 GB

Oppo Reno 13 hadir sebagai salah satu seri Reno terbaru yang menawarkan desain elegan, performa tinggi, dan fitur-fitur menarik lainnya.
Oppo Reno 13 hadir sebagai salah satu seri Reno terbaru yang menawarkan desain elegan, performa tinggi, dan fitur-fitur menarik lainnya. (Sumber : oppo.com).
Keuangan18 Januari 2025, 19:54 WIB

Jelantah Bisa Jadi Rupiah, Begini Cara Jual Minyak Goreng Bekas Ke Pertamina Rp 6000 / Liter

Minyak jelantah yang biasanya dibuang, kini bisa menjadi rupiah, dengan cara dijual ke Pertamina. Untuk apa Pertamina mengumpulkan minyak jelantah dan bagaimana cara menjualnya ke Petamina?
Cara jual jelantah ke Pertamina | Foto : Dok. Pertamina
Sukabumi18 Januari 2025, 18:29 WIB

Dinkes Apresiasi Operasi Katarak Gratis Polres Sukabumi, Sasar 200 Pasien

Ratusan pasien mengidap katarak melaksanakan oprasi di Mako polres Sukabumi yang berada di raya Jajaway, Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, pada Sabtu (18/1/2025).
Puluhan pasien sedang antri untuk melaksanakan oprasi katarak di Mako Polres Sukabumi, Minggu (18/1/2024)  |  Foto : Ilyas Supendi
Life18 Januari 2025, 18:00 WIB

Amalkan Doa Ini Insya Allah Rezeki datang dari Segala Penjuru!

Membaca doa rezeki adalah salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memohon rezeki yang halal dan berkah.
Ilustrasi berdoa - Membaca doa rezeki adalah salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memohon rezeki yang halal dan berkah.(Sumber : Foto: Pixabay.com)
Sukabumi18 Januari 2025, 17:55 WIB

Sidak Peternakan Sapi Tak Berizin Di Cicurug, Ini Arahan DPMPTSP Sukabumi

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Sukabumi melakukan inspeksi ke eks gedung garmen yang kini digunakan sebagai ternak sapi di Kampung Nangklak, RT 06/06, Desa Tenjoayu, Kecamatan Cicurug
DPMPTSP Kabupaten Sukabumi inspeksi ke eks gedung garmen yang kini digunakan sebagai kandang sapi di Desa Tenjoayu, Kecamatan Cicurug, Sabtu (18/1/2025) | Foto : Istimewa
Sukabumi18 Januari 2025, 17:34 WIB

Terdampak Gempa Magnitudo 4,3, Tembok Rumah Warga Ambruk Di Loji Sukabumi

Satu unit rumah warga di Kampung Babakan, RT 014/RW 010, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, mengalami kerusakan akibat gempa bumi yang terjadi pada Sabtu (18/1/2025).
Tembok rumah warga ambruk di Loji Sukabumi, akibat diguncang gempa magnitudo 4,3  | Foto : Ilyas