SUKABUMIUPDATE.com - Semua orang mungkin sudah tahu jika dunia anak identik dengan bermain, itu sebabnya bermain merupakan hak semua anak yang harus dipenuhi oleh orang tua.
Namun sayangnya, seiring berjalannya waktu, waktu bermain anak semakin sedikit, bahkan tidak jarang jika bermain dianggap sebagai aktivitas yang mewah untuk anak.
Kesibukan orang tua menjadi salah satu faktor yang membuat aktivitas bermain anak semakin sedikit.
Baca Juga :
Orang tua hanya akan mengajak anak bermain saat hari libur, sehingga muncullah anggapan dalam diri anak bahwa bermain adalah sesuatu yang istimewa, yang hanya bisa ia lakukan saat libur.
Padahal, sejatinya tidak begitu. Saskhya Aulia Prima, M.Psi, Psikolog dari Tiga Generasi, menegaskan bahwa bermain bukanlah aktivitas mewah untuk anak, namun sebuah kebutuhan dan keharusan.
Bermain, menurut Saskhya, melatih berbagai aspek perkembangan anak, seperti kecerdasan, motorik kasar dan halus, emosi, serta kemampuan bersosialisasi.
Bermain juga membantu mengembangkan beberapa karakter positif dalam diri anak, di antaranya tekun, mandiri, disiplin, empati dan kreatif.
Tapi, pertanyaannya kemudian, permainan seperti apa yang bisa memberikan dampak positif bagi anak?
"Permainan tradisional sendiri memberikan banyak dampak positif pada anak dibandingkan hanya bermain gadget saja. Melalui permainan tradisional, anak dapat berinteraksi langsung dengan teman, sehingga selain melatih keterampilan berpikir strategi dan memecahkan masalah, kemampuan komunikasi dan kerjasama anak akan lebih terasah,” ungkap Saskhya.
Baca Juga :
SOURCE: SUARA.COM