Jangan Lakukan Kebiasaan Buruk Ini Jika Tidak Ingin Motor Matik Cepat Rusak

Minggu 17 Juli 2022, 10:00 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Motor matik banyak dipilih karena dianggap lebih mudah digunakan terutama di jalanan perkotaan yang padat dan rawan kemacetan.

Mengendarai motor matik, pengendara tidak perlu repot memindahkan gigi dan mengatur kopling mesin karena telah bekerja secara otomatis.

Melansir dari Suara.com, meski begitu pemilik motor matik sebaiknya tidak terlena. Akibat dimanjakan, secara tidak sadar kerap melakukan kebiasaan yang berpotensi mempercepat kerusakan pada motor matik.

Baca Juga :

Berikut kebiasaan yang membuat motor matik jadi cepat rusak menurut laman Deltalube.

Umumnya, motor matik zaman sekarang sudah dibekali teknologi injeksi dan ECU. Kesalahan pertama yang kerap dilakukan adalah langsung menyalakan mesin ketika kunci kontak di posisi ‘on’.

Padahal, sejatinya pengguna sepeda motor harus menunggu sampai indikator MIL hilang. Hal ini bertujuan agar pemotor bisa mengetahui kondisi motor. Apakah ada kerusakan yang terjadi.

Berikutnya adalah tuas rem ditekan sambil berjalan. Kebiasaan ini paling lazim ditemukan. Pemotor kerap tidak sadar jari tangannya selalu ada di tuas rem dan menekannya.

Dampak yang paling ringan adalah lampu rem yang cepat rusak, sampai yang paling parah yaitu komponen pengereman menjadi cepat aus.

Kebiasaan ini juga sering dilakukan, yakni menahan gas ketika kondisi jalan macet. Pengendara sering malakukan kebiasaan ini dengan maksud menjaga putaran mesin motor matik dengan cara menahan gas sekaligus menekan tuas rem. Akhirnya, komponen kampas kopling cepat aus. Berujung pada pemotor harus merogoh kocek yang tidak sedikit.

Dalam melakukan perawatan motor matik, pemilik kerap lupa mengganti oli CVT. Hal ini akibat pemilik terlalu fokus melakukan penggantian oli mesin saja. Padahal, sangat penting menjaga kualitas oli CVT agar komponen di dalamnya dalam kondisi ideal. Setidaknya, pemilik harus mengganti oli CVT setiap 8 ribu km.

photo(Ilustrasi) Mengendarai motor matic - (Unplash.com Rajudin Hax)</span

Saat sedang dikejar waktu, pemilik motor matik kerap memutar gas sedalam-dalam saat awal akselerasi. Kebiasaan ini dapat memperpendek umur komponen V-belt, roller dan menjadi borosnya konsumsi BBM.

Ketika sudah sampai tujuan, pemotor langsung menurunkan standar samping agar motor langsung mati. Padahal adanya fitur ini untuk mencegah motor menyala ketika standar samping masih turun.

Saat itu mesin memang mati seketika, namun instrumen lain seperti lampu belakang, speedometer tidak langsung mati. Saat itulah, instrumen tersebut membebankan daya pada aki motor. Umur pakai aki bisa menjadi lebih pendek.

Terakhir, pemilik kerap malas membersihkan atau servis komponen CVT. Sedangkan CVT bertugas sebagai penggerak yang di dalamnya terdapat komponen V-belt dan pulley.

SUMBER: SUARA.COM

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkini
Motor25 April 2024, 11:00 WIB

8 Dampak yang Terjadi Apabila Motor Jarang Dipanaskan, Yuk Kenali!

Jarang memanaskan motor dapat menimbulkan beberapa dampak negatif.
Jarang memanaskan motor  dapat menimbulkan beberapa dampak negatif. | (Sumber : Freepik.com/@ pressfoto)
Keuangan25 April 2024, 08:21 WIB

Daftar Lengkap 537 Pinjol Ilegal Terbaru yang Diblokir Satgas Pasti

Satgas Pasti mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dan berhati-hati.
(Foto Ilustrasi) Satgas Pasti memblokir 537 entitas pinjol ilegal di sejumlah situs dan aplikasi. | Foto: Istimewa
Sehat25 April 2024, 08:00 WIB

10 Rekomendasi Asupan Sehat untuk Mengatasi Serangan Asam Urat

Berikut Rekomendasi Asupan Sehat untuk Mengatasi Serangan Asam Urat. Yuk Coba Konsumsi!
Ilustrasi. Minyak Zaitun. Rekomendasi Asupan Sehat untuk Mengatasi Serangan Asam Urat (Sumber : pixabay.com/@SteveBuissinne)
Life25 April 2024, 07:00 WIB

Komunikasi Terbuka, 10 Cara Mendidik Anak Laki-laki yang Susah Diatur

Penting untuk terus beradaptasi dengan kebutuhan dan kepribadian anak laki-laki yang sulit diatur sambil tetap memegang nilai-nilai dan prinsip yang diyakini.
Ilustrasi pola asuh orang tua. | Komunikasi Terbuka: Cara Mendidik Anak Laki-laki yang Susah DiaturFoto: Freepik/@foto tekan
Food & Travel25 April 2024, 06:00 WIB

Cara Membuat Rebusan Daun Mahkota Dewa untuk Mengatur Gula Darah, Ini 7 Langkahnya!

Jika Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu atau sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu, penting untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan sebelum mengonsumsi rebusan atau ramuan herbal apa pun, termasuk rebusan daun mahkota dewa.
Cara Membuat Rebusan Daun Mahkota Dewa. Foto: Instagram/@kebuhbuahkita
Science25 April 2024, 05:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 25 April 2024, Pagi Cerah Berawan dan Siang Potensi Hujan

Cuaca Sukabumi dan sekitarnya pada 25 April 2024, berpotensi pagi cerah dan hujan siang hari di semua wilayah Jawa Barat.
Ilustrasi - Cuaca Sukabumi dan sekitarnya pada 25 April 2024, berpotensi pagi cerah dan hujan siang hari di semua wilayah Jawa Barat. (Sumber : Freepik)
Sukabumi Memilih25 April 2024, 00:04 WIB

Ditutup 25 April, DPC Demokrat Jaring 7 Bacalon Bupati/Wakil Bupati Sukabumi

Tercatat sebanayk tujuh orang yang menyatakan akan maju menjadi calon bupati / wakil bupati Sukabumi yang akan maju melalui partai demokrat
Bambang Topan Firmasyah bakal calon wakil Bupati di Pilkada 2024 saat mendaftar di Kantor DPC Partai Demokrat Kabupaten Sukabumi | Foto : Ilyas Supendi
Sukabumi24 April 2024, 23:27 WIB

Dinas PU Perbaiki Titik Kerusakan di Jalan Ahmad Yani Palabuhanratu Sukabumi

Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Sukabumi melakukan perbaikan jalan rusak yang sempat menjadi keluhan warga di ruas Jalan Jendral Ahmad Yani, Kelurahan Palabuhanratu, Kecamatan Palabuhanratu.
Petugas Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Sukabumi perbaiki jalan Jendral Ahmad Yani di Palabuhanratu | Foto : Ilyas Supendi
Sukabumi24 April 2024, 22:55 WIB

Pelaksanaan PSAJ Tingkat SMP di Kabupaten Sukabumi Diikuti 25.576 Siswa

Pelaksanaan ujian sekolah kini berganti nama menjadi Penilaian Sumatif Akhir Jenjang (PSAJ).
Siswa SMPN 1 Bojonggenteng Kabupaten Sukabumi saat mengikuti Penilauan Sumatif Akhir Jenjang atau PSAJ | Foto : Ibnu Sanubari
Sukabumi24 April 2024, 22:03 WIB

Pengelola Parkir Pasar Surade Sukabumi Anggap Keluhan Pengunjung Bahan Evaluasi

Pengelola parkir di Pasar Surade Kabupaten Sukabumi memberikan tanggapan terkait keluhan pengunjung soal tata cara memungut uang parkir yang dilakukan oleh petugas.
Kondisi pasar Surade Sukabumi pada, Rabu (24/4/2025) | Foto : Ragil Gilang