SUKABUMIUPDATE.com - Cerita soal kemunculan yang diduga harimau di kawasan hutan di Desa Cipeundeuy, Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi, sudah santer sejak dulu.
Sehingga warga tak lagi kaget ketika muncul kesaksian warga bahwa pada musim kemarau di tahun 2019 di kawasan hutan Surade tepatnya di blok gunting dan blok batu bokor melihat hewan diduga harimau.
Baca Juga :
“Sejak dulu lokasi tersebut sudah menjadi bagian cerita warga turun-temurun, makanya saat ramai ada kemunculan diduga harimau pada tahun 2019, [untuk warga] sudah tidak asing lagi," kata wakil ketua karang taruna Desa Cipeundeuy, Burhanudin warga Kampung Tugu RT 007/003, Desa Cipeundeuy kepada sukabumiupdate.com, Selasa (12/7/2022).
Pria yang akrab disapa Alo itu mengungkapkan bahkan pada tahun 70’an ada harimau yang ditembak. "Orang tua pernah bercerita pada tahun 1970, warga berhasil menembak seekor harimau di sekitar wilayah Cimandala," ujarnya.
Wilayah Cimandala yang dimaksud Burhanudin adalah sebuah perkampungan yang berada tak jauh dari kawasan hutan Surade.
Ketua Karang Taruna Desa Cipeundeuy, Ade Rahmat menyatakan blok batu bokor dan blok gunting merupakan kawasan hutan yang jarang sekali terjamah manusia. Menurut dia, di blok batu bokor dan blok gunting terdapat goa kemudian sungai Gunting yang merupakan airnya mengalir ke Situ Habibi Cimandala.
"Dari cerita orangtua dulu, bahwa kawasan tersebut merupakan tempat berkumpulnya antara harimau yang benar-benar merupakan binatang dan harimau dari jelmaan manusia, warga Sunda sering menyebutnya menjadi meong Pajajaran,” ujarnya.
"Lokasi tersebut jarang terjamah oleh warga, dulu ada salah satu warga yang masuk ke goa tersebut, pas pulang ke ke rumah katanya mengalami sakit meriang," pungkasnya.