Apa Itu Global Ban Dalam Turnamen Mobile Legends? Simak Penjelasannya

Kamis 07 Juli 2022, 19:30 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Mungkin masih banyak yang bertanya apa itu global ban dalam turnamen Mobile Legends seiring dengan unggahan akun Instagram Mobile Legends Professional League Indonesia (MPL Indonesia).

Melansir dari Suara.com, berikut terdapat penjelasan peraturan Global Ban yang bakal debut dalam waktu dekat. 

Perlu diketahui, sistem Ban sudah akrab di kalangan player MOBA. Pada game Mobile Legends sendiri, sistem Ban ditemui pada saat Draft Pick di mode rank.

Hero yang sudah di-Ban tak boleh digunakan pada pertandingan. Skena profesional menyediakan peraturan di mana tim bisa melakukan Ban terhadap lima hero.

Baca Juga :

Akun resmi Instagram MPL Indonesia baru-baru ini mengunggah ilustrasi mengenai Global Ban. "Global Ban is real? Gimana menurut kalian?" tulis akun Instagram @mpl.id.official.

Postingan tersebut diunggah secara bersamaan dengan akun MDL Indonesia. Akun MDL mengonfirmasi bahwa Global Ban bakal digunakan di MDL ID Season 6 Play In.

"Dengan adanya peraturan terbaru yang akan diterapkan, Global Banned Pick akan sangat mengguncang dan memanaskan euphoria MDL ID S6. Tentu, seluruh tim harus berani dan siap mengeksplor banyak hero karena memiliki keterbatasan dalam menggunakan heronya," bunyi pernyataan dari MDL Indonesia.

Dikutip dari akun MDL Indonesia, Global Ban adalah peraturan di mana setiap player dan tim hanya mampu menggunakan satu hero yang sama di setiap Match.

Sebagai contoh, apabila player memilih hero Lancelot pada Match 1, maka ia tak boleh mengandalkan hero tersebut pada Match 2 dan Match 3.

photoMobile Legends. - (mobilelegends.com)</span

"Hero yang sama dapat digunakan kembali di Match ke-7 pada sistem Bo7. Hero yang terkena Global Banned adalah Hero Pick bukan Banned. Dengan kata lain, 15 hero berbeda dibutuhkan jika bertanding dengan sistem Bo3," bunyi pernyataan dari MDL Indonesia.

Peraturan tersebut dimulai secara pada 8 hingga 10 Juli di kompetisi MDL Season 6 Play In. Belum diketahui apakah peraturan yang sama bakal dijumpai di MPL Season 10 atau tidak. Jika sistem tersebut diterapkan, pro player harus memiliki dan menguasai hero pool yang luas untuk memenangkan pertandingan.

Kompetisi profesional biasanya menghadirkan deretan hero META atau hero signature dari pemain. Apabila aturan Global Ban diterapkan, maka kita bisa melihat hero-hero tier dua dan tiga yang bakal muncul di kompetisi.

SUMBER: SUARA.COM

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkini
Science20 April 2024, 05:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 20 April 2024, Cek Dulu Sebelum Berakhir Pekan!

Prakiraan cuaca hari ini Sabtu 20 April 2024, Sukabumi dan sekitarnya.
Ilustrasi - Prakiraan cuaca hari ini Sabtu 20 April 2024, Sukabumi dan sekitarnya. (Sumber : Freepik)
Sukabumi20 April 2024, 00:14 WIB

Usai Lebaran, Pasien Membludak di RSUD Palabuhanratu Sukabumi

Humas RSUD Palabuhanratu Sukabumi sebut pasien yang datang rata-rata mengeluhkan penyakit demam, pencernaan, metabolik, serta penyakit dalam.
Kondisi di sekitar IGD RSUD Palabuhanratu Sukabumi, Jumat (19/4/2024). (Sumber : SU/Ilyas)
Sukabumi Memilih19 April 2024, 23:48 WIB

Yudi Suryadikrama Respon Perundingan Kebonpedes Soal Dukungan Maju Pilkada Sukabumi

Ketua DPC PDIP Kabupaten Sukabumi, Yudi Suryadikrama merespon pernyataan sejumlah kader partai yang memintanya untuk maju dalam kontestasi Pilkada Sukabumi 2024.
Yudi Suryadikrama Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Sukabumi | Foto : Ibnu Sanubari
Keuangan19 April 2024, 23:24 WIB

Upaya Bapenda Sukabumi Mudahkan Layanan Perpajakan Bagi Wajib Pajak di Desa

Kepala Bapenda Kabupaten Sukabumi Herdy Somantri mengatakan inovasi tersebut menekankan pentingnya integrasi sistem administrasi pajak daerah dari tingkat desa hingga kabupaten.
Kepala Bapenda Kabupaten Sukabumi Herdy Somantri. | Foto: SU/Ilyas (Sumber : SU/Ilyas)
DPRD Kab. Sukabumi19 April 2024, 22:01 WIB

DPRD Minta Bakesbangpol Usut Penyebab Meninggalnya Peserta Seleksi Paskibraka Sukabumi

Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi Hera Iskandar turut berbelasungkawa atas meninggalnya Kayla Nur Syifa saat mengikuti seleksi Paskibraka.
Jenazah siswi SMAN Negeri 1 Cisaat saat akan diberangkatkan dari RSUD Palabuhanratu menuju rumah duka di Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/4/2024). | Foto: SU/Ilyas Supendi
Opini19 April 2024, 21:44 WIB

Menjadi Lelaki Berkualitas: Inspirasi dari Kartini

Sosok Kartini, seorang pejuang kesetaraan gender dari Indonesia pada abad ke-19, memberikan pandangan yang menarik dan relevan, bukan saja bagi perempuan, bahkan bagi kaum laki-laki masa kini.
Dr. Ari Riswanto, M.Pd., MM / Dosen Universitas Linggabuana PGRI Sukabumi/Pengurus DPW Forum shilaturahmi Doktor Indonesia | Foto : Sukabumi Update
Sukabumi19 April 2024, 21:08 WIB

Dinsos Sukabumi Salurkan Program Makan Untuk Lansia Di Tegalbuleud Sukabumi

Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi, bantu salurkan program bantuan makanan bagi lanjut usia (Lansia), yang merupakan program Kemensos RI.
Program makan bagi lansia di Tegalbuleud Sukabumi | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi19 April 2024, 21:04 WIB

Kronologi dan Dugaan Penyebab Meninggalnya Siswi Sukabumi saat Ikut Tes Seleksi Paskibraka

Berikut kronologi dugaan penyebab meninggalnya Kayla Nur Syifa Siswi Sukabumi peserta seleksi Paskibraka.
Suasana rumah duka Kayla Nur Syifa di Desa Cibentang, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/4/2024). | Foto: SU/Asep Awaludin
Life19 April 2024, 20:29 WIB

5 Penjelasan Kenapa Seseorang Mudah Menangis Tanpa Sebab

Ketika seseorang menangis tanpa alasan yang jelas, hal itu seringkali dapat menjadi pengalaman yang membingungkan dan membuat frustrasi.
Kenapa seseorang mudah menangis tanpa sebab | Foto : pixabay/jouycristoo
Sukabumi19 April 2024, 20:11 WIB

Ratusan Buruh Garmen di Cicurug Sukabumi Demo Tuntut Perusahan Bayar Gaji

Ratusan buruh pabrik garmen berdemonstrasi di depan halaman PT Indo Garment Lestari (IGL) tepatnya di Kampung Bojong Pereng, Desa Nyangkowek, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/4/2024).
Sejumlah buruh pabrik garmen melakukan aksi demo di depan halaman PT IGL | Foto : Ibnu Sanubari