Hingga Kini Bermanfaat, Warga Sukabumi Soal Potongan Bantuan Sumur Wakaf ACT

Kamis 07 Juli 2022, 16:08 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Isu dugaan penyalahgunaan dana donasi yang menerpa organisasi kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap atau ACT, tak bisa menghapus jejak positif bagaimana lembaga filantropi ini menjalankan programnya. Di Sukabumi, ACT pertama kali membuka penggalangan dana untuk program sumur wakaf.

ACT memang dikenal sering menjalankan program pengentasan krisis air bersih di daerah rawan kekeringan dan minim sumber air bersih. Sumur wakaf yang dibangun di Kampung Nagrak RT 04/08 Kelurahan Benteng, Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi, menjadi program pertama ACT di Sukabumi yang dimulai sejak 2020.

Ketua RT 04/08 Kelurahan Benteng, Irwan Kurniawan (45 tahun), mengatakan sumur wakaf tersebut dibangun pada Februari 2021, hasil penggalangan dana yang dimulai sejak September 2020 oleh ACT Cabang Sukabumi. Penggalangan dana dilakukan lewat kanal indonesiadermawan.id dengan dua tautan yang dikelola ACT.

"Kita dapat tawaran dari ACT langsung, program sumur wakaf untuk lingkungan di sini. Saya terima dan waktu itu ada penggalangan dana lewat indonesiadermawan.id dengan dua link atau tautan khusus donatur. Kalau mau menyumbang, bisa ke dua link itu," kata Irwan kepada sukabumiupdate.com, Kamis (7/7/2022).

Menurut Irwan, hasil penggalangan dana tersebut tidak semuanya diberikan untuk pembangunan sumur wakaf, yang juga meliputi pembangunan tempat mandi, cuci, kakus atau MCK. Ia menduga ada pemotongan 25 persen dari dana yang terkumpul Rp 32 juta. Dana program ini disalurkan dalam bentuk barang.

"Bahan untuk MCK ini, upah kerja, upah bor, dan fisik semua, total Rp 24 juta. Sisa (hasil donasi) katanya potongan untuk biaya admin," ucap Irwan.

Irwan dan warga Kampung Nagrak RT 04/08 Kelurahan Benteng menggunakan hasil donasi semaksimal mungkin untuk pembangunan sumur dan MCK. Dana senilai Rp 24 juta itu menurut Irwan hanya cukup untuk upah pekerja dan bahan material. Sedangkan kebutuhan sehari-sehari seperti makan pekerja, ditanggung uang kas RT.

"Waktu itu keluar tambahan, selama pelaksanaan satu bulan, hampir Rp 2 juta dari kas RT," kata Irwan yang menilai ada dugaan pemotongan dana terlalu besar oleh ACT. "Contohnya dari Rp 32 juta jadi Rp 24 juta. Dengan bahasa operasional mereka. Saya sih terima saja karena manfaat. Tapi kalau bisa jangan sebesar itu," imbuhnya.

Baca Juga :

Selain Izin Dicabut, Kini PPATK Blokir 60 Rekening Milik ACT

Baca Juga :

Soal Cabang Sukabumi, Dinsos Tunggu Arahan Kemensos Terkait Izin ACT Dicabut

Baca Juga :

Kemensos Cabut Izin ACT, Sebut Ada Indikasi Pelanggaran

Saat ini, sumur wakaf--termasuk MCK--tersebut masih digunakan warga Kampung Nagrak RT 04/08 Kelurahan Benteng untuk keperluan mandi, mencuci, dan lainnya. Irwan menyebut program ini sangat membantu lantaran kondisi wilayahnya kurang baik untuk membuat sumur. Apalagi biaya pembuatan sumur bor yang mahal.

"Satu meter sumur bor Rp 350 ribu. Di sini, 85 persen warga menggunakan air dari PDAM yang teratur. Sehingga sumur wakaf ini sangat membantu warga, meski jenis airnya tidak maksimal, tidak jernih," kata Irwan.

Marketing Komunikasi ACT Sukabumi Malsi Abadi Akbar menanggapi tudingan pemotongan 25 persen hasil donasi sumur wakaf untuk Kampung Nagrak RT 04/08 Kelurahan Benteng. Menjelaskan rinciannya, Malsi mengatakan donasi yang terkumpul untuk sumur wakaf ini justru awalnya kurang dari target yang diperlukan.

Malsi mengatakan pihaknya sudah menyampaikan total donasi yang diterima di sebuah forum diskusi yang ikut dihadiri warga. Tetapi, saat itu warga tidak mengetahui ada kekurangan dari target. Malsi juga merinci donatur yang berdonasi untuk pembangunan sumur wakaf di Kampung Nagrak RT 04/08 Kelurahan Benteng.

Saat itu donasi publik yang masuk melalui transfer berasal dari perusahaan logistik JNE sebesar Rp 5 juta, Pegadaian Syariah Rp 10 juta, publik Rp 4 juta, dan lewat platform ACT Rp 1 juta. Selain itu, ada pula dari kantor ACT pusat senilai Rp 2 juta. Padahal rencana anggarannya Rp 29,5 juta. Untuk menutupi kekurangan, salah satunya ada dana stimulan dari ACT pusat sekitar Rp 4 juta.

"Kekurangannya itu juga ada yang menyumbang berbentuk barang. Torennya, atau misal kita beli ke material, mereka melebihi, menyumbang, mewakafkan. Nah itu kita masukkan ke nominal karena harus dicatat walaupun berbentuk barang," kata Malsi. Setelah dikalkulasi dengan nilai barang, dinyatakan donasi terkumpul Rp 32 juta. "Mereka sebetulnya tidak tahu (sisa dana diperoleh dalam bentuk barang)," kata Malsi.

Sebelumnya, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan atau PPATK memblokir 60 rekening milik ACT untuk sementara di 33 jasa penyedia keuangan. Kementerian Sosial juga mencabut Izin Penyelenggaraan Pengumpulan Uang dan Barang atau PUB Yayasan ACT.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Musik23 Februari 2025, 17:00 WIB

Lewat Lagu Tawamu, Keisya Levronka Dedikasikan Karyanya untuk Sang Adik Tercinta

Segmen awal Official Music Video ini menyebutkan bahwa Lagu Tawamu didedikasikan oleh Keisya untuk sang adik, Lexi VallenoHavlenda yang mengalami musibah jatuh dari lantai 6.
Official Music Video Tawamu dari Keisya Levronka. Foto: YouTube/@KeisyaLevronkaChannel
Inspirasi23 Februari 2025, 16:34 WIB

Bayar Pajak Dapat Hadiah Umrah, Bapenda Sukabumi Jelaskan Regulasi dan Ketentuannya

Bapenda Kabupaten Sukabumi memastikan pemberian hadiah umrah gratis telah mendapat izin resmi dari Kemensos dan dilakukan melalui mekanisme pengundian yang transparan.
Program Gebyar Sipenyu: Bayar Pajak Berhadiah Umrah yang digagas Bapenda Kabupaten Sukabumi. (Sumber Foto: Istimewa)
Bola23 Februari 2025, 16:00 WIB

Prediksi Malut United vs PSS Sleman di BRI Liga 1: H2H dan Susunan Pemain

Laga Malut United vs PSS Sleman akan berlangsung di Stadion Kie Raha, Minggu, 23 Februari 2025 mulai pukul 19.00 WIB.
Malut United vs PSS Sleman (Sumber : Vidio)
Sukabumi23 Februari 2025, 15:36 WIB

Bupati Sukabumi Asep Japar Berduka Atas Wafatnya Dedi Damhudi, Terakhir Bertemu Saat Pelantikan

Bupati Sukabumi Asep Japar Asep Japar mengungkapkan rasa dukanya dan mendoakan agar almarhum diterima iman Islamnya.
Asep Japar, Bupati Sukabumi | Foto : Sukabumiupdate
Inspirasi23 Februari 2025, 15:00 WIB

Lowongan Kerja Lulusan S1 di Jakarta, Syarat: Menguasai Bahasa Inggris Aktif

Info Loker Lulusan S1 di Indofood dibuka untuk posisi Quality Assurance Supervisor.
Ilustrasi. Lowongan Kerja Lulusan S1 di Jakarta, Syarat: Menguasai Bahasa Inggris Aktif (Sumber : Freepik/@WirojSidhisoradej)
Nasional23 Februari 2025, 14:44 WIB

Hary Tanoe Sebut Tol Bocimi Biang Kerok Pedangkalan Danau Lido, Ini Respons Menteri PU

Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo merespons tudingan Hary Tanoe bahwa proyek Tol Bocimi jadi biang kerok pendangkalan Danau Lido.
Tampilan Danau Cigombong alias Danau Lido saat ini berdasarkan citra satelit melalui Google Earth. (Sumber Foto: Google Earth)
Bola23 Februari 2025, 14:00 WIB

Link Live Streaming PSM Makassar vs Persija Jakarta di BRI Liga 1

Berikut ini link live streaming PSM Makassar vs Persija Jakarta yang akan berlangsung di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Minggu, 23 Februari 2025 mulai pukul 15.30 WIB.
PSM Makassar vs Persija Jakarta. Foto: IG/@persija/@psm_makassar
Sukabumi23 Februari 2025, 13:39 WIB

Potret Bupati Sukabumi Asep Japar Ikuti Retret di Akmil Magelang

Bupati Sukabumi Asep Japar yakin retret dapat menyelaraskan visi kepala daerah dengan program pemerintah pusat hingga meningkatkan kapasitas kepemimpinan.
Berseragam ala Militer, potret Bupati Sukabumi Asep Japar saat mengikuti retret di Akmil Magelang. (Sumber : Diskominfosan Pemkab Sukabumi)
Nasional23 Februari 2025, 13:22 WIB

Termasuk di Cibeas Sukabumi, Daftar 125 Titik Rukyatul Hilal Awal Ramadan 1446 H

Salah Satunya di POB Cibeas Sukabumi, Kemenag Pantau Hilal di 125 Titik Rukyatul Hilal untuk mengetahui Awal Ramadan 1446 H.
Rukyatul Hilal awal Syawal 1445 H/2024 M di Pusat Observasi Bulan atau POB Cibeas Kabupaten Sukabumi. (Sumber : SU/Ilyas)
Life23 Februari 2025, 12:00 WIB

Negara Perak Penerus Pajajaran, Sejarah Kerajaan Sumedang Larang di Jawa Barat

Prabu Geusan Ulun menerima pusaka Pajajaran dan dinobatkan sebagai Raja Sumedang Larang.
Ilustrasi. Kerajaan Islam Sumedang Larang diyakini sebagai leluhur Suku Sunda dan memiliki pengaruh yang signifikan dalam perkembangan budaya di Jawa Barat. (Sumber : AI)