SUKABUMIUPDATE.com - Warga Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi dihebohkan dengan beredarnya video di media sosial dan WhatsApp yang mengabarkan seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) diduga dianiaya majikannya di Qatar, Timur Tengah
Dalam video yang diposting akun Mom’s Shakaela di grup My Palabuhanratu, terlihat tangan TKW itu mengalami luka memar, mulai dari pergelangan hingga sikut.
Baca Juga :
“Nyuhunken bantosana,,teh abdi damel di Qatar,, hoyongen uwih majikana galak pisan (minta bantuannya, kakak saya kerja di Qatar, mau pulang, majikannya jahat banget),” tulis Mom’s dalam postingan video yang disebar di grup My Palabuhanratu.
Belakangan diketahui kalau TKW itu berinisial RK (36 tahun), warga Kebon Kalapatipar RT 03/08, Kelurahan Palabuhanratu, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. Kasus yang menimpa RK ini diviralkan sang adik Ria Puji Astusi (30 tahun).
Selain diduga dianiaya, RK juga dikabarkan bahwa telah mendapat ancaman akan dibunuh oleh sang majikan.
Kabar itu diterima oleh Angga Saputra (32 tahun) yang merupakan adik kandung RK. "Saya mendapat info dari temennya kakak kandung saya sendiri, bahwa kakak saya telah diancam mau dibunuh oleh majikannya. Selama ini memang kakak saya ke pihak keluarga kurang terlalu terbuka," kata Angga kepada awak media, Jumat (1/7/2022).
Menurut Angga, kakaknya mengaku memiliki majikan yang jahat dan ringan tahan. Selain itu, majikannya juga melarang RK menggunakan ponsel. Setiap menggunakan ponsel, kata Angga, kakaknya mengaku selalu sembunyi-sembunyi.
"Kakak saya mengaku punya majikan yang sangat jahat, kerja enggak ada istirahatnya. Terus pernah ditampar sama majikan laki-lakinya. Bahkan hanya karena kesalahan kecil pernah juga ditonjok sampai bibirnya pecah karena dituduh meminta anaknya majikannya diam dengan berteriak, padahal kakak saya tidak pernah melakukan itu," ungkap Angga.
"Harapan Angga sendiri pengen kakak saya cepat pulang ke Indonesia saja, saya kasihan dan ingin kakak kembali berkumpul dengan keluarga," pungkasnya.
Sementara itu, bunda RK, Lilis Mardiani (50 tahun) mengatakan, putri sulungnya itu adalah tulang punggung keluarga. Tidak hanya membiayai dua anaknya, tapi juga seluruh keluarga. RK sendiri bekerja menjadi TKW sejak November 2021 lalu.
"Kerja di Qatar keberangkatan yang ketiga kalinya. Anak saya selalu kirim uang, tapi yang sekarang memang kalau masalah uang lancar, hanya majikannya berbeda. Hampir setiap saat yang anak saya keluhkan itu soal luka dan sakit, terus pengen cepet pulang, udah gak kuat lagi katanya," ucap Lilis.
Mengetahui kabar yang menimpa anaknya di Qatar saat ini, Lilis kemudian berharap kepada pemerintah untuk bisa memulangkan RK. pulang dengan selamat dengan badan sehat. Hanya itu," tandasnya.
Kasus RK yang viral di medsos ini sudah diketahui oleh Ketua RW tempat orang tua RK tinggal.
"Malam-malam melihat di medsos ternyata memang warga saya, RW 08. Langsung kaget, pagi tadi langsung ke sini, nama RK ini memang belum masuk RW 08, ibunya saya kenal," kata Iroh Rohayati, ketua RW 08.
Iroh mengaku sudah mengumpulkan informasi dari keluarga RK. Dia juga akan melaporkan kasus ini ke pihak kelurahan dan kecamatan.
"Kita mau lewat jalur pemerintahan, kelurahan dan kecamatan nanti kan ada babinsa bhabinkamtibmas mau laporan dulu nanti semua pihak membantu. Harapan saya RK bisa pulang ke Indonesia dengan selamat dan badan sehat. Hanya itu," tandasnya.
Sementara itu, Camat Palabuhanratu Ali Iskandar menyatakan dari pemerintah kecamatan sudah bertemu Lilis ibunda RK. Ia mengaku sudah melaporkan kasus ini ke P2TP2A, DP3A, Disnakertrans dan koordinator P4TKI.
“Bu Lilis sudah membuat surat pengaduan, semoga ada solusi,” katanya.