SUKABUMIUPDATE.com - Tujuh orang diperiksa dalam dugaan penimbunan 5 ton Bahan Bakar Minyak atau BBM solar subsidi yang dibongkar TNI AD melalui Kodim 0607 Kota Sukabumi di wilayah Cikembar dan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, Ahad, 26 Juni 2022.
TNI melakukan tangkap tangan truk boks modifikasi yang sedang menyedot solar di sebuah SPBU di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, Ahad sekira pukul 17.30 WIB. Tangkap tangan juga dilakukan di sebuah gudang di Kampung Cipanggulaan RT 01/03 Desa Pondokkasolandeuh, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, Ahad sekira pukul 23.15 WIB.
"Yang kita tangkap di Cikembar, kita ikuti, ternyata mereka gudangnya di sini (Parungkuda). Nanti oleh kepolisian akan didalami lagi, karena indikasinya masih ada beberapa tempat sampai ke arah Palabuhanratu," Dandim 0607 Kota Sukabumi Letkol Inf Dedy Ariyanto.
Dedy mengatakan ketujuh orang yang diperiksa itu, tiga di antaranya diamankan dalam tangkap tangan di Cikembar dan empat lainnya saat tangkap tangan di Parungkuda. Modus mereka adalah mengambil solar dari SPBU dengan truk modifikasi, lalu dibawanya ke gudang.
"Kemudian mereka bawa lagi ke tempat-tempat pembelian mereka menggunakan truk tangki yang non subsidi," ucap Dedy. "Sementara yang sedang didalami taman-teman kepolisian di sini empat orang (Parungkuda) dan di sana tiga orang (Cikembar)," imbuhnya.
Menurut Dedy, gudang di Kampung Cipanggulaan RT 01/03 Desa Pondokkasolandeuh, Kecamatan Parungkuda, pada awalnya adalah gudang air minum, namun sudah lama kosong. Aktivitas dugaan penimbunan ini, kata Dedy, sudah berjalan kurang lebih dua bulan.
"Nanti kita dalami, tapi masih orang Sukabumi, katanya ada dari orang Jakarta juga yang terlibat," ucap dia menjelaskan asal terduga pelaku.
Total, TNI membongkar dugaan penimbunan sebanyak 5 ton BBM solar subsidi, dengan rincian dari truk boks modifikasi sebanyak 2 ton (Cikembar) dan di gudang sebanyak 3 ton (Parungkuda).
Kepala Desa Pondokkasolandeuh Ujang Sopandi mengaku tidak mengetahui aktivitas di gudang tersebut. Namun, dia membenarkan awalnya ini adalah gudang air minum, tetapi sudah lama kosong. "Informasi yang kami terima katanya disewa, tapi tidak tahu untuk apa," katanya.
Berdasarkan laporan warga yang diterimanya, Ujang menyebut di gudang itu sering terjadi kegaduhan seperti suara mesin dan musik yang keras. "Saya tidak tahu aktivitas di sini. Laporan warga memang setiap malam terjadi kegaduhan, ada suara mesin, musik kencang," ucap dia.