SUKABUMIUPDATE.com - Pelajar SD dan MTs di Kampung Cipiit RT 04/06, Desa Bojongsari, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi, harus bersusah payah untuk menuntut ilmu. Sebab untuk bisa sampai ke sekolah mereka menyeberangi Sungai Citalahab dengan seutas tambang.
Ketua Karang Taruna Nyalindung Mulya MP (31 tahun) mengatakan dulu di wilayahnya ada jembatan kayu, akan tetapi enam bulan lalu jembatan tersebut hanyut terbawa arus sungai yang meluap.
Baca Juga :
Karena tak ada akses lain menuju ke sekolah mereka, para pelajar ini pun mau tak mau setiap harinya menyeberangi sungai dengan seutas tambang sepanjang 20 meter.
Menurut Mulya, jika arus sungai deras para orang tua akan menggendong anak-anaknya untuk seberangi sungai.
"Kalau airnya besar, mereka digendong orang tuanya. Kalau airnya surut mereka menyeberang dengan bantuan tali tambang sebagai pegangan," ujar Mulya kepada sukabumiupdate.com, Kamis, 23 Juni 2022.
Mulya menyatakan, ada 13 pelajar SD dan 2 pelajar MTs yang setiap hari harus menyeberangi Sungai Citalahab demi sampai ke sekolah yakni SDN Tanggeung, Desa Bojongsari dan MTs Lingkungan Hidup di Desa Sukamaju, Kecamatan Nyalindung.
Tak jarang para pelajar ini terpaksa tidak sekolah karena sungai meluap. "Kalau banjir terpaksa libur," ucap Mulya.
Menurut Mulya, niat membangun kembali jembatan ada, namun belum ada rencana jelas untuk pelaksanaannya.