SUKABUMIUPDATE.com - Berkunjung ke Kota Sukabumi tak lengkap rasanya apabila tak membawa oleh-oleh mochi. Saat dibeli, makanan ini akan dikemas dalam dus atau besek.
Bicara mengenai besek untuk wadah mochi, Kampung Nangewer, Desa Sukajaya, Kecamatan Sukabumi, Kabupaten Sukabumi merupakan sentranya.
Kampung ini merupakan pemasok untuk pabrik mochi di Kota Sukabumi seperti Mochi Kaswari, Mochi Bakat Jaya, Mochi Mandiri dan Mochi Bagja.
Rangga (35 tahun) dan Neneng (52 tahun) merupakan ibu serta anak yang menjadi pengepul besek di kampung tersebut.
Rangga mengatakan bahwa 80 persen warga khususnya Ibu-Ibu kampung ini adalah perajin keranjang mochi.
"Pembuatan keranjang mochi disini sudah sejak tahun 80an dan usaha itu dilakukan secara turun temurun saya dan ibu saya meneruskan nenek saya menjadi pengepul dan perajin." ujarnya.
Neneng mengatakan perajin menjual per 100 keranjang dengan harga Rp 40 ribu, sedangkan pengepul menjual ke pabrik mochi Rp 50 ribu dan harga tersebut akan naik ketika sedang banyak permintaan.
"Penghasilan kita itu tidak pasti, karena tergantung permintaan dan perajin, tetapi penghasilannya cukup,” ujar Neneng.
Neneng menuturkan rata-rata per minggu memasok seribu keranjang ke pabrik, namun di waktu-waktu tertentu bisa jauh lebih banyak dari itu.
"Pembeli disini yang diluar Kota Sukabumi ada Bandung dan Cianjur,” ujarnya.
Perajin besek, Eli (40 tahun) mengatakan dalam sehari bisa memproduksi 100 keranjang kalau sedang banyak permintaan.
"Untuk prosesnya cukup panjang karena tidak bisa sembarangan langsung dibuat, membutuhkan sinar matahari untuk menjemur bambu tersebut agar kering untuk menghindari jamur,” tutur Eli.
Dia menuturkan pembuatan besek dimulai dari bambu utuh lalu di potong lalu di iris tipis lalu dijemur sinar matahari untuk menghindari jamur. Setelah itu penganyaman, pembentukan rangka dan yang terakhir membuat tutup keranjang.
"Harapan saya agar harga keranjang mochi bisa naik, tidak hanya saat banyak permintaan saja,” ungkap Eli.
Selain itu, mereka berharap agar masalah pembayaran dari pihak pabrik dapat dilakukan secara kontan dan lancar.
REPORTER: CRP/GIANNI FATHIN RABBANI