Berdiri Sejak 1975, Renovasi Klenteng Kebon Limus di Cicurug Sukabumi Dihentikan

Selasa 21 Juni 2022, 13:22 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Pembangunan kembali Klenteng Kebon Limus atau Jiu Tien Kung, di Kampung Cipari Girang Kebon Limus, Desa Tenjojaya, Cicurug Kabupaten Sukabumi Jawa Barat dihentikan. Renovasi klenteng yang sudah berdiri sejak tahun 1975 ini ditolak oleh Majelis Ulama Indonesia atau MUI kecamatan Cicurug.

Penolakan ini disampaikan langsung oleh Ketua MUI Kecamatan Cicurug, KH Endang Sana’ul Azha pada musyawarah di salah satu pondok pesantren yang dihadiri forkompimcam dan kepala desa setempat. Musyawarah membahas keluhan dan penolakan warga serta ormas Islam terkait tidak dipenuhinya persyaratan pembangunan kembali klenteng Jiu Tian Kuing oleh pihak Yayasan Gema Cita Nusantara.

Menurut KH Endang Sana’ul Azha, ada 6 syarat yang harus ditempuh oleh yayasan tersebut untuk pembangunan kembali klenteng tersebut. "Saat ini, hanya satu yang sudah terpenuhi,  yaitu dukungan warga sekitar sementara sisanya tidak dipenuhi. Berarti sudah menyalahi aturan," jelas KH Endang kepada awak media pada pada Senin kemarin, 20 Juni 2022.

Enam persyaratan tersebut mengacu pada SKB 2 menteri Nomor 9 tahun 2006 dan Nomor 8 tahun 2006, pasal 14 Bab IV tentang pendirian rumah ibadat. Mulai dari harus ada minimal 90 jemaah (90 KTP), harus ada dukungan dari 60 orang warga sekitar yang ditandatangani oleh kepala desa, rekomendasi tertulis dari Kantor Kementerian Agama, rekomendasi tertulis dari FKUB, surat permohonan dari panitia atau yayasan, dan penerbitan IMB dari Pemda.

Sementara itu Kepala Desa Tenjolaya, Amat Hidayat, yang baru menjabat pada 20 Mei 2022 mengaku belum tahu duduk persoalan pembangunan klenteng tersebut. "Secara historis saya tidak mengetahui soal pembangunan klenteng ini,” ungkapnya.

Dikonfirmasi terpisah, warga setempat, Awang (68 tahun) mengatakan jika klenteng tersebut sudah berdiri sejak lama. Ia sendiri belum pernah melihat ada aktivitas peribadatan di lingkungan klenteng.  

"Beberapa bulan terakhir sampai Kamis 16 Juni 2022 ada renovasi berupa pengecatan dan pembuatan ornamen-ornamen singa dan naga yang ada di depan. Saat ini pengerjaan sudah dihentikan," jelasnya kepada sukabumiupdate.com. 

Mengenai persyaratan administratif yang harus dipenuhi, hingga berita ini ditulis, sukabumiupdate.com masih mencoba mengonfirmasi hal tersebut kepada pihak yayasan Gema Cita Nusantara. Pihak yayasan sendiri tidak hadir dalam musyawarah tersebut. 

Catatan redaksi sukabumiupdate.com, 28 September 2017 saat sosialisasi rencana renovasi bangunan kembali klenteng Kebon Limus oleh YGCN di Desa Tenjolaya, ormas islam sudah menyuarakan penolakan. Saat itu pengurus harian YGCN, Hendri Dunaant Patty menjelaskan latar belakang dari rencana tersebut.

“Saya harap kehadiran kami bisa diterima di Kecamatan Cicurug. Adapun untuk rencana renovasi klenteng di Kampung Cipari Girang, Desa Tenjolaya, Kecamatan Cicurug, dulu pernah sosialisasi. Saya coba mensosialisasikan keatas lagi, supaya timbul pengertian dan tidak ada kesalahpahaman kedepannya” ujar Hendri Dunaant Patty.

Ia pun menceritakan kronologis rencana renovasi Klenteng tersebut. “Jadi cerita awalnya, kita melihat lokasi di Tenjolaya, luasnya 1,6 hektare (Ha). Itu akan kami bangun lima villa, cuma di sampingnya itu ada satu Klenteng yang ada nilai sejarahnya. Kondisi bangunannya sudah lapuk. Kita berniat untuk renovasi Klenteng tersebut, agar bisa menunjang kegiatan agrowisata dan wisata religi,” tuturnya.

Renovasi Klenteng tersebut, menurutnya bakal berkesinambungan. “Disamping kegiatan tahunan yang memang sudah sering kita laksanakan. Seperti Baksos, dan pemberian ambulans ke Desa Tenjolaya, dan lainnya,” ucap Hendri saat itu.

Pada April 2017, sukabumiupdate.com pernah menerbitkan artikel terkait rencana pembangunan kembali klenteng kebon limus ini. Saat itu pejabat Kepala Desa Tenjojaya yang lama, Aryo Bangun Adinoto menjelaskan tentang kisah asal usul bangunan dan rencana Yayasan Gema Cita Nusantara untuk membangun kembali Klenteng Kebon Limus yang berada di lahan seluas kurang lebih 8.800 meter persegi.

photoProses pembangunan kembali klenteng Kebon Limus di Cicurug Sukabumi yang kini dihentikan karena ditolak MUI - (istimewa)</span

Aryo juga tidak memiliki data pasti kapan klenteng mulai berada disana, namun dari penuturan warga, fasilitas ibadah itu dibangun sekitar tahun 1975 oleh pemilik lahan. Sepengetahuannya, pemiliknya adalah orang Jakarta yang kekinian menghibahkan bangunan dan lahan tersebut kepada  Yayasan Gema Cita Nusantara.

"Konon berdirinya Klenteng Kebon Limus tersebut, karena diyakini oleh mereka menjadi salah satu tempat petilasan para penguasa tatar Pasundan yaitu Eyang Raden Semadalan Paku Alam Jaya Kusuma, Eyang Raden Temanggung Jaya Sakti dan Prabu Siliwangi," ungkap Aryo Bangun Adinoto. 

"Juga disebut ada hubungannya dengan Situs Batu Kujang di Desa Cisaat Cicurug  yang berjarak sekitar satu kilometer dari lokasi Klenteng Kebon Limus," lanjutnya.

Saat itu Aryo juga menjelaskan Yayasan Gema Cita Nusantara tak hanya berencana membangun kembali klenteng tapi juga mengembangkan wisata religi di kawasan tersebut. 

Baca Juga :

Klenteng Kebon Limus Cicurug Kabupaten Sukabumi, Wisata Religi di Patilasan Prabu Siliwangi

Dari kanal youtube Gema Cita Nusantara, diketahui  Klenteng ini memang punya altar khusus untuk ketiga tokoh tatar pasundan yang sudah disebutkan sebelumnya, yaitu Eyang Raden Semadalan Paku Alam Jaya Kusuma, Eyang Raden Tumenggung Jaya Sakti. Bahkan Altar Sri Baduga Prabu Siliwangi dilengkapi foto besar yang dipajang dengan bingkai ukiran berwarna emas.

Dari tiga video yang dibagikan akun tersebut pada November 2022, diketahui jika Yayasan Gema Cita Nusantara tengah melakukan pembangunan kembali klenteng Jiu Tien Kung di Tenjojaya Cicurug Kabupaten Sukabumi. Bahkan salah satu video berisi desain rencana pembangunan dari kawasan wisata religi klenteng Jiu Tien Kung di daerah tersebut. 

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkini
Kecantikan22 Februari 2025, 22:34 WIB

5 Cara Ampuh Memperbaiki Kulit Berminyak yang Dehidrasi, Bisa di Coba di Rumah

Kulit berminyak yang mengalami dehidrasi mungkin disebabkan oleh kurangnya asupan air atau penggunaan produk perawatan kulit yang tidak tepat.
Ilustrasi cara memperbaiki kulit berminyak yang dehidrasi (Sumber: Freepik/@stockking)
Sukabumi22 Februari 2025, 22:32 WIB

Setelah Autopsi, Samson Sang Preman Simpenan Sukabumi Dimakamkan di TPU Pasir Pogor

Kematian Samson masih menyisakan tanda tanya besar bagi keluarga.
Jenazah Suherlan alias Samson (33 tahun) saat akan dimakamkan di TPU Pasir Pogor, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (22/2/2025). | Foto: SU/Ilyas Supendi
Kecantikan22 Februari 2025, 22:25 WIB

Kulit Berminyak dan Dehidrasi: Ini 5 Penyebab dan Cara Mengatasinya

Dengan perawatan yang tepat, kulit berminyak yang dehidrasi dapat dikembalikan keseimbangannya. Ingat, hidrasi adalah kunci untuk kulit yang sehat dan bercahaya.
Ilustrasi kulit berminyak dan dehidrasi (Sumber:  Freepik/@KamranAydinov)
Nasional22 Februari 2025, 21:54 WIB

Diduga Dipecat Jadi Guru Pasca Kritik Polisi, Mendikdasmen Diminta Segera Bela Citra Sukatani

Guru merupakan warga negara yang dijamin hak-haknya.
Personel band punk Sukatani. | Foto: X/barengwarga
Life22 Februari 2025, 21:30 WIB

10 Cara Efektif Menghilangkan Noda Pewarna Rambut yang Menempel di Kulit

Mewarnai rambut tidak diragukan lagi merupakan salah satu cara termudah untuk mengubah penampilan. Namun, terkadang, betapapun kerasnya upaya untuk mencegahnya, warna rambut ini dapat meninggalkan bekas pada kulit.
Ilustrasi seorang wanita menggunakan pewarna rambut (Sumber: Freepik/@user18526052)
Sukabumi22 Februari 2025, 21:13 WIB

Tulang Tengkorak Terpotong, 4 Luka pada Wajah Warga Sukabumi yang Tewas di Tangan Adiknya

Tim dokter tidak melakukan tindakan autopsi terhadap jenazah Hendra.
Ketua tim dokter forensik RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi dr Nurul Aida Fathya saat dimintai keterangan oleh wartawan soal kematian Hendra (55 tahun) pada Sabtu (22/2/2025). | Foto: SU/Asep Awaludin
Sehat22 Februari 2025, 21:00 WIB

Panduan Lengkap Mengatasi Sakit Punggung: Penyebab, Cara Mengobati, dan Pencegahannya

Dengan memahami penyebab, pengobatan, dan langkah pencegahan, Anda dapat mengelola sakit punggung secara efektif dan mencegahnya mengganggu aktivitas harian.
Ilustrasi seseorang mengalami sakit punggung (Sumber: Freepik/@stefamerpik)
Sehat22 Februari 2025, 20:30 WIB

Panduan Aman Puasa Intermiten untuk Ibu Menyusui: 8 Tips dan Hal yang Perlu Diperhatikan

Puasa intermiten dapat memberikan manfaat bagi ibu menyusui jika dilakukan dengan benar dan hati-hati. Namun, keamanan dan efektivitasnya bergantung pada kebutuhan tubuh masing-masing ibu dan respons bayi.
Ilustrasi panduan aman puasa intermiten untuk ibu menyusui (Sumber: Freepik/@freepik)
Life22 Februari 2025, 20:00 WIB

Amankah Mencoba Puasa Intermiten Saat Menyusui? Simak Ulasan Berikut

Sebelum mencoba puasa intermiten ini, penting untuk berkonsultasi dengan dokter agar proses menyusui tetap optimal dan kesehatan bayi tetap terjaga.
Amankah mencoba puasa intermiten saat menyusui? (Sumber: Freepik/@freepic.diller)
Musik22 Februari 2025, 20:00 WIB

Sapa Penggemar Pertama Kali, Harga Tiket NCT Wish Asia Tour Log di Jakarta

boygroup NCT Wish akan menyapa penggemar Indonesia untuk pertama kali sejak debut melalui Asia Tour yang bakal digelar pada 31 Mei 2025 di Tennis Indoor Senayan, Jakarta.
Sapa Penggemar Pertama Kali, Harga Tiket NCT Wish Asia Tour Log di Jakarta (Sumber : Instagram/@nctwish_official)