SUKABUMIUPDATE.com - Saat ini di Sukabumi lagi musim samen atau perayaan kelulusan siswa sekolah. Tradisi pawai mengarak para lulusan dengan beragam hiburan ini tetap lestari, terlepas sering disebut sebagai pemicu kemacetan, anggota DPRD Kabupaten Sukabumi mengakui jika samen mendongkrak ekonomi rakyat.
Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Sukabumi Heri Antoni menyebut samen adalah cara unik warga dan sekolah mendukung prestasi anak-anak mereka. Sukabumi adalah salah satu daerah yang masih mempertahankan tradisi samen.
"Ini adalah cara warga memberikan apresiasi kepada prestasi anak-anak mereka di bangku sekolah," jelasnya kepada sukabumiupdate.com, saat ngobrol santai soal samen, Minggu kemarin 19 Juni 2022.
Tradisi ini lanjut Heri Antoni langgeng karena menjadi salah satu pemicu bergeraknya sektor perekonomian rakyat. Anggota Komisi bidang ekonomi ini memang tak punya data pasti, tapi ia yakin perputaran uang dalam dan saat acara samen tidak sedikit.
"Samen ini selalu dinanti oleh para pedagang kaki lima atau yang berbasis UKM. Mereka berdatang dari banyak tempat berkumpul di lokasi samen. Mulai dari penjual makanan, minuman hingga mainan, karena samen identik dengan sekolah-sekolah tingkat dasar," ungkap anggota Fraksi PAN DPRD Kabupaten Sukabumi ini lebih jauh.
Dua tahun dikurung pandemi, lanjut Heri Antoni membuat para pedagang kehilangan potensi dari tradisi samen. Maka tak heran setelah pemerintah melonggarkan kebijakan pembatasan aktivitas masyarakat, samen disambut gembira, "buka hanya oleh guru, siswa dan orang tua pelajar tapi juga oleh para pedagang."
Menurut Heri, persiapan acaranya sendiri juga mengeluarkan uang yang tidak sedikit. Seragam baru untuk siswa baik yang lulus atau pengisi acara, bahkan orang tua siswa juga sering menggunakan seragam dalam acara samen.
"Dari penyewaan panggung, tukang rias, sound sistem, katering makanan bahkan sewa pengisi acara hiburan seperti grup atau komunitas marching band. Tentu ini perputaran uang yang tidak sedikit, sekarang berapa sekolah yang menggelar samen pada periode Juni hingga Juli ini?," beber Heri Antoni.
Baca Juga :
Samen penting bagi warga, karena tidak sedikit orang tua siswa dari kalangan bawah sekalipun berjuang mati-matian membiayai kegiatan ini, demi melihat kebahagian anak-anak mereka.
"Ada juga yang iuran sekolah belum dibayar, tapi demi samen apapun dilakukan agar anak-anak mereka bahagia. Inilah semangat samen di Sukabumi yang unik dan alhamdulilah lestari sampai sekarang," pungkas Heri Antoni.