SUKABUMIUPDATE.com - Pembangunan hunian tetap atau huntap untuk korban pergerakan tanah di Kampung Gunungbatu, Desa Kertaangsana, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi, kembali dibahas.
Bencana yang melanda sejak April 2019 menyebabkan rumah hingga fasilitas umum rusak. Mereka pun mengungsi dan sebagian dari mereka menghuni Hunian Sementara atau Huntara hingga 3 tahun. Warga pun terus bertanya kapan mendapat hunian tetap.
"Jumlah korban pergerakan tanah ada 175 kepala keluarga dan yang menempati Huntara 74 kepala keluarga, sisanya [mengungsi] diluar,” ujar Kepala Desa Kertaangsana, Ence Ruswandi kepada sukabumiupdate.com, Kamis (16/6/2022).
Ence menyatakan, pembangunan huntap akan dilaksanakan hanya saja waktunya belum pasti. “Untuk waktu belum pasti kapannya," ujar Ence.
Ence mengatakan jumlah unit huntap yang akan dibangun disesuaikan dengan data hasil verifikasi dan validasi ulang yang dilakukan antara BPBD dengan pihak desa.
Terkait lokasi lahan sudah ditentukan dekat perkampungan Cimenteng atau Pasirsalam. Adapun luasnya 5 hektar yang merupakan lahan pemberian dari perusahaan perkebunan PT Pasirsalam.
Menurut Ence, dia sudah bertemu langsung dengan Bupati Sukabumi Marwan Hamami untuk membahas pembangunan huntap di Pendopo Sukabumi, Rabu, 15 Juni 2022.
Hadir pada kesempatan tersebut Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Asisten Pemkesra, Bappelitbangda, Kepala BPKAD, Kalak BPBD, Kadis PU, Kadis Perkim, Kepala DPTR, Kabag Hukum, Kabag Kerjasama, Kabag Kesra, Kabag Adbang, Camat Nyalindung, serta tamu undangan lainnya.
"Beliau menekankan ke setiap dinas-dinas terkait, serta semua yang hadir untuk secepatnya pembangunan Huntap dilaksanakan," jelasnya.
"Waktunya belum bisa ditentukan, kapan dimulainya. Insya Allah nanti akan ada pertemuan lagi untuk lebih mematangkan semuanya," pungkasnya.