SUKABUMIUPDATE.com - Kedatangan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil ke Kota Bandung sangat dinanti warga, terlebih setelah kabar kedukaan yang menimpa keluarga Gubernur, yakni wafatnya anak sulung, Emmeril Kahn Mumtadz atau akrab disapa Eril.
Pada hari kedua Ridwan Kamil tiba di Gedung Pakuan, warga sipil, maupun dari kalangan tokoh-tokoh di Jabar berbondong-bondong ingin mengucapkan belasungkawa secara langsung kepada keluarga yang ditinggalkan, Sabtu (4/6/2022).
Dalam sepekan terakhir, warga hanya dapat memantau perkembangan pencarian dan upaya yang dilakukan keluarga melalui media massa dan media sosial.
Keinginan untuk mengungkapkan langsung rasa simpati dimanfaatkan warga setelah mengetahui Ridwan Kamil dan keluarga tiba di Kota Bandung, Jumat 3 Juni 2022 malam.
Seperti halnya Anessa, perwakilan Paskibraka Kota Bandung memanfaatkan kesempatan takziah ke Gedung Pakuan bersama rekan Paskibraka Kota Bandung lainnya. Ia mengaku sangat ingin mengucapkan belasungkawa langsung kepada Ridwan Kamil.
"Pak Gubernur merupakan Alumni Paskibraka Kota Bandung. Kami selalu mendukung kebijakannya mulai dari Wali Kota, dan saat ini menjadi Gubernur karena Pak Gubernur orangnya ramah dan tidak sombong. Kami senantiasa mengingat semua kebaikannya," ungkap Anessa seperti dilansir dari siaran pers Humas Jabar.
Ketika mengetahui kabar hilangnya Eril di Sungai Aare turut membuat mereka bersedih dan kehilangan.
"Semoga keluarga yang ditinggalkan tabah, dan kami juga terus mendoakan ada kabar baik dari Swiss karena disana masih ada harapan. Jangan pernah lupa, kami menyayangi dan mendukung Pak Gubernur. Semoga Allah mendengar doa kami yang sayang sama Kang Eril," ujarnya.
Baca Juga :
Tak hanya warga Kota Bandung, simpati hadir dari luar Kota Bandung, seperti Gilang (26), warga Cilacap, Jawa Tengah.
Gilang tak sendiri, dia mengajak rekannya yang lain, Erika (25), warga Jakarta. Mereka rela mengantre di pintu masuk Gedung Pakuan untuk bertakziah.
"Kami ingin ikut berbela sungkawa kepada keluarga Kang Emil. Kebetulan Eril itu adik tingkat saya di ITB walaupun kami tidak saling kenal," ucap Gilang.
Sementara Erika mengaku sangat terenyuh dengan unggahan-unggahan perjuangan Ridwan Kamil dan Atalia Praratya Kamil mencari separuh jiwa mereka di Sungai Aare.
"Saya ikut merasakan duka yang dialami keluarga, meski saya juga enggak kenal, tapi kami ingin bersimpati karena saya yakin Kang Emil orang baik. Saya ikut sedih melihat informasi tentang Eril di media sosial," tuturnya.
Berbeda dengan yang lainnya, Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat (PT PBB) Umuh Muchtar sangat merasakan apa yang Ridwan Kamil dan istri rasakan saat ini. Pasalnya, dia pun telah ditinggal anak bungsunya tahun 1999 silam.
"Anak saya meninggal ketika usianya 16 tahun. Sebagai orangtua ini adalah cobaan paling berat. Saya turut bersedih dengan kehilangannya ananda Eril," ujar Umuh Muchtar.
Umuh berharap almarhum Eril diterima iman Islamnya, dimaafkan segala kesalahannya, diluaskan kuburnya, dan dijauhkan dari siksa kubur.
Untuk diketahui, pihak Gedung Pakuan mempersilahkan warga memberikan ucapan belasungkawa langsung kepada Gubernur dan istri.
Ucapan dibagi dalam dua sesi. Sesi pertama ditujukan untuk keluarga besar Gubernur, perangkat daerah, dan Pimpinan Daerah. Sedangkan sesi kedua untuk organisasi masyarakat dan warga sipil.
Warga yang ingin berbela sungkawa nampak rela mengantre untuk mendapatkan kesempatan bertemu langsung dengan Gubernur.
Mereka mengantre tertib sesuai dengan aturan Gedung Pakuan.
Sebelum bertemu langsung, warga diberikan kesempatan menulis ucapan bela sungkawa pada secarik kertas kotak warna-warni yang telah disediakan, kemudian ditempel di dinding salah satu ruang pertemuan di Gedung Pakuan.
Usai bertakziah, warga yang hadir diberikan setangkai bunga mawar indah dan harum berwarna merah, maupun putih.
Keluarga Ridwan Kamil Gelar Takziah untuk Eril
Keluarga Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil hari ini menerima ungkapan bela sungkawa secara langsung dari sejumlah tokoh, pejabat dan masyarakat, di Gedung Pakuan, Kota Bandung.
Suasana haru menyelimuti acara yang juga diisi dengan doa bersama dan salat gaib untuk almarhum Eril.
Tampak sejumlah Bupati/ Wali Kota di Jabar dan para pejabat mulai berdatangan ke Gedung Pakuan sejak pukul 11.30 WIB.
Juru bicara keluarga Ridwan Kamil, yang juga Kepala Biro Administrasi Pimpinan Setda Provinsi Jabar Wahyu Mijaya mengatakan, ungkapan bela sungkawa untuk sesi 1 dibuka mulai pukul 11.30 sampai 13.00 WIB, yang dikhususkan bagi tamu Forkopimda, Bupati/ Wali Kota dan relasi pemerintahan.
"Untuk sesi 2 terbuka untuk umum mulai pukul 13.30 sampai 15.00 WIB. Dipersilakan pula untuk organisasi kemasyarakatan," ujar Wahyu.
Tingginya keinginan dari berbagai pihak untuk menyampaikan langsung ungkapan bela sungkawa menjadi alasan acara digelar dalam dua sesi. Adapun acara pokoknya, yaitu doa bersama, musyafahah, dan salat gaib yang dipimpin oleh Ketua MUI Jabar.
"Kenapa dua sesi yang awalnya satu sesi karena tingginya keinginan dari berbagai pihak untuk menyampaikan ucapan bela sungkawa secara langsung. Namun mohon maaf karena keterbatasan tempat dan waktu, jadi kami batasi," jelas Wahyu.
Hingga pukul 14.00 WIB, sejumlah tokoh dan masyarakat masih mendatangi kediaman rumah dinas Gubernur Jabar untuk bertakziah. Karangan bunga juga terus berdatangan memenuhi sudut ruangan, termasuk bunga papan terpampang di sepanjang pagar Gedung Pakuan.
Wahyu menuturkan, acara serupa akan kembali digelar besok hari, Minggu 5 Juni 2022 dengan catatan kondisi keluarga yang memungkinkan, juga mempertimbangkan kondisi acara hari ini.
"Besok kita lihat sampai kondisi hari ini. Kalau dirasa sudah cukup penyampaiannya, maka kita tidak buka untuk besok karena kita juga melihat kondisi keluarga seperti apa," tuturnya.
Disisi lain, Wahyu menegaskan, meskipun sudah dinyatakan meninggal, pencarian jasad Eril dipastikan terus dilakukan hingga ditemukan.
"Dipastikan pencarian masih terus dilakukan dan update sampai hari ini masih belum ditemukan," sebut Wahyu.
Tampak turut bertakziah, diantaranya Gubernur Jambi Al Haris yang tiba bersama para pejabat Pemda Provinsi Jambi.
Haris mengungkapkan, tak hanya warga Jabar, warga Jambi pun turut merasakan duka dan kesedihan yang dialami Ridwan Kamil.
"Saya dari Jambi tadi pagi naik pesawat langsung ke sini. Sebagai sahabat beliau dan warga Jambi kami ikut berduka cita atas musibah yang menimpa beliau," ucap Haris.
Menurutnya, warga Indonesia secara umum juga merasakan duka mendalam karena Ridwan Kamil disebutnya merupakan tokoh nasional.
Ia pun mendoakan Ridwan Kamil agar diberikan ketabahan dan kesehatan dalam menghadapi cobaan.
"Warga Indonesia juga mendoakan karena beliau adalah tokoh nasional. Semoga beliau kuat dan sehat karena masih banyak yang harus beliau lakukan untuk bangsa ini," tutur Haris.
Sementara itu, ditemui usai bertakziah, Wali Kota Bogor Bima Arya mengaku kehabisan kata-kata saat menyampaikan dukacita. Ia tak bisa menyembunyikan kesedihannya melihat cobaan yang begitu berat dihadapi Ridwan Kamil.
"Kami kehabisan kata-kata untuk menyampaikan duka cita melihat cobaan yang begitu berat dihadapi Kang Emil. Namun melihat ketegaran dan ketabahannya, kita semua menyadari bahwa keimanan adalah penolong kita dalam menghadapi cobaan," ungkap Bima.
Ia melihat Ridwan Kamil adalah sosok yang mensyukuri nikmat dan tegar dalam menghadapi cobaan. Mewakili perasaan seorang ayah di seluruh Indonesia, Bima memastikan semua berempati dan turut mendoakan.
"Kemarin saat HUT Kota Bogor kami juga mengirimkan doa yang tulus agar Eril diberikan tempat yang terbaik disisiNya," ucap Bima.