SUKABUMIUPDATE.com - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Sukabumi, Jawa Barat, sedang gencar melakukan penertiban kendaraan yang parkir sembarangan di zona larangan parkir atau yang sudah terpasang rambu-rambu lalu lintas "dilarang berhenti' dan "dilarang parkir".
Bagi kendaraan yang melanggar namun tidak ditemui pemiliknya, petugas kemudian memasang stiker peringatan berwarna merah di kaca kendaraan yang bertuliskan ‘Anda Salah Parkir, Kami Harap ini Yang terakhir’ dan tertulis pula melanggar pasal 287 ayat (1) undang-undang nomor 22 Tahun 2019 tentang LLAJ.
Stiker ini diklaim sulit dibuka, agar memberikan efek jera bagi pelanggar parkir.
"Rata-rata sehari 10 kendaraan dan ratusan lah kalau sebulan. Masih banyak yang membandel jadi kita rutinkan supaya ada efek jera," kata Kepala Dishub Kota Sukabumi Abdul Rachman saat dihubungi sukabumiupdate.com, Kamis (2/6/2022).
Untuk titik yang menjadi fokus lokasi penertiban, kata Abdul, yakni di Jalan Syamsudin. Sh., Jalan Suryakencana, Jalan Ahmad Yani dan Jalan RE. Martadinata.
"Dan juga ada spot-spot tertentu yang untuk penertiban parkir liar. Manakala nanti kita mendapati ada kendaraan yang parkir liar tidak pada tempatnya, ya kita kasih peringatan dengan kita tempel stiker," tuturnya.
Adapun kegiatan Gakkum (Penegakan hukum) parkir yang dilakukan para petugas Dishub berdasarkan payung hukum Peraturan Daerah (Perda) Perhubungan nomor 5 Tahun 2018 didalamnya ada tentang penegakan parkir.
Untuk penegakan hukum yang sifatnya penilangan karena melanggar parkir, Abdul mengatakan hal itu ranahnya ada di jajaran Kepolisian.
"Soalnya kewenangan kita hanya itu saja, beri peringatan saja. Untuk penindakannya (berupa tilang) kami nanti koordinasi dengan Polres," ungkapnya.
Abdul menuturkan, salah satu alasan banyaknya parkir liar karena kurangnya lahan parkir di Kota Sukabumi, ditambah kesadaran serta kedisiplinan masyarakat pun masih kurang.
"Kurangnya lahan parkir di kita itu salah satu kendala, karena kita tidak memiliki tempat parkir yang observatif. Di sisi lain juga disiplin masyarakat kurang dan kesadaran masyarakat," tandasnya.