SUKABUMIUPDATE.com - Makanan dan minuman manis memang sangat sulit untuk dihindari, dari mulai anak-anak hingga orang tua pasti banyak yang menyukainya.
Namun, makanan dan minuman rata-rata sekarang ini menggunaakan pemanis buatan, yang mana hal tersebut dapat mengganggu kesehatan tubuh.
Dikutip oleh tempo.co dari National Center for Biotechnology Information, pemanis buatan mengandung bahan-bahan kimia yang merangsang permukaan lidah mengecap rasa manis. Berbeda dengan gula, pemanis buatan tidak dapat diproses tubuh menjadi kalori. Pemanis buatan menyimpan beberapa risiko kesehatan jika terlalu sering dikonsumsi.
Risiko Kesehatan
1. Obesitas
Ketiadaan kalori dalam pemanis buatan tidak semata-mata membuatnya terbebas dari risiko kenaikan berat badan.
Mengutip Healthline, pemanis buatan justru salah satu bahan penyebab kegemukan atau obesitas.
Ketiadaan kalori dalam pemanis buatan membuat makanan tidak menimbulkan rasa kenyang, Akibatnya, seseorang yang mengonsumsi pemanis buatan ingin makan terus-menerus.
2. Mengalami Gangguan Fungsi Otak
Konsumsi pemanis buatan juga mengganggu fungsi otak. Mengutip laman New York Endocrinology, berbagai penelitian menunjukkan, konsumsi pemanis buatan mampu melewati batas antara otak dan darah di kepala. Ketika hipokampus otak terganggu, maka kemampuan otak untuk menerima isyarat juga bermasalah.
3. Mengganggu Reseptor Rasa Manis
Lidah memiliki beberapa penerima rangsangan atau reseptor rasa, pahit hingga manis. Mengutip Eat This, pemanis buatan merangsang reseptor rasa manis di lidah dengan bahan kimia.
Rangsangan pemanis buatan yang berlebihan membuat reseptor rasa manis di lidah menjadi tidak normal. Lidah menjadi tidak menikmati atau mendeteksi rasa manis alami.
SOURCE: TEMPO.CO | BANGKIT ADHI WIGUNA