Menular dari Hewan Ke Manusia, Inilah Asal-usul Virus Hendra

Kamis 19 Mei 2022, 14:45 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Virus Hendra (HeV) adalah penyakit zoonosis yang dapat ditularkan oleh hewan ke manusia, terutama kuda. 

Virus Hendra sekarang ini sedang menjadi perbincangan, setelah munculnya Covid-19 dan hepatitis akut. Virus Hendra dianggap bisa memberi ancaman, mengingat interaksi manusia dengan hewan, terutama kuda cukup tinggi.

photoIlustrasi Virus Hendra Penyakit Zoonosis yang Dapat Menular dari Hewan ke Manusia - (Istimewa)</span

Melansir dari suara.com, virus ini banyak menjadi lelucon di media sosial, karena namanya sangat identik dengan warga Indonesia. Padahal, virus ini aslinya bukan berasal dari Indonesia. Berikut ini asal-usul virus Hendra.

Baca Juga :

Muncul Ancaman Virus Hendra, Kenali Penyebab, Gejala dan Cara Mencegahnya

Asal Usul Nama Virus Hendra

photoIlustrasi Virus Hendra dapat Menular dari Kuda ke Manusia - (Freepik)</span

Hendra merupakan sebuah nama wilayah di pinggiran Brisbane, Australia. Mengutip laman NSW Health, kasus pertama dari virus ini telah terjadi pada tahun 1994. Seorang pelatih kuda berusia 49 tahun meninggal karena penyakit radang paru-paru parah.

Pada tahun yang sama, seorang pekerja berusia 40 tahun selamat dari penyakit seperti influenza. Dua kasus ini terjadi setelah ada wabah mendadak sindrom pernapasan akut di kuda ras asli di sebuah kompleks pelatihan.

Kedua orang tersebut memiliki kontak dekat yang ekstensif dengan sekresi pernapasan dan cairan tubuh lain dari beberapa kuda yang sakit parah. Kasus inkubasinya diperkirakan antara lima sampai enam hari.

Kasus yang Sama di Queensland Utara

Kasus yang menimpa pelatih kuda kembali terjadi setahun kemudian. Kasus ini terjadi di Queensland Utara, menimpa seorang pelatih kuda berusia 36 tahun.

Ia meninggal karena penyakit yang sama seperti pelatih kuda yang meninggal di Hendra tahun 1994. Ia memiliki paparan ante-mortem langsung ke sekresi pernapasan.

Kasus dari Kuda ke manusia ini sempat lama terlupakan, sampai kemudian virus ini kembali muncul pada 2004. Lagi-lagi terjadi para orang yang melakukan interaksi pada kuda sakit. 

Orang ini merupakan dokter hewan yang baru saja melakukan pemeriksaan post-mortem pada seekor kuda yang diduga mati karena virus Hendra. 

Beberapa hari kemudian, dokter tersebut menderita penyakit seperti influenza ringan dan menunjukkan bukti serokonversi ke virus Hendra.

Gejala yang sama turut terjadi pada 2008 dan 2009, dengan gejala dan penyebab yang sama. Semua kasus virus Hendra ini terjadi di Australia, bukan dari wilayah Hendra saja.

Cara Penularan

photoIlustrasi Kelelawar dan Kuda Hewan yang Diketahui Dapat Menularkan Virus Hendra - (Freepik)</span

WHO sendiri menyebut virus Hendra menular ke manusia melalui hewan, tepatnya kelelawar. Mengutip CDC, penularan virus Hendra terjadi setelah terpapar cairan dan jaringan tubuh atau kotoran kuda yang terinfeksi virus Hendra. Virus Hendra ini menyerang Kuda dari urin kelelawar pemakan buah.

Meski data yang terkumpul masih sangat sedikit, namun beberapa orang yang terkena virus Hendra, menunjukkan gejala yang sama. 

Mulai dari demam, sakit kepala, batuk, sakit tenggorokan dan mudah lelah. Gejala yang timbul baru terlihat setelah terjadi kontrak dengan hewan yang sakit, antara 5-21 hari.

Baca Juga :

SOURCE: SUARA.COM

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Food & Travel19 Januari 2025, 07:00 WIB

3 Resep Smoothies Buah untuk Sarapan Sehat di Pagi Hari, Cocok Buat Diet!

Smoothie populer di kalangan orang yang mencari gaya hidup sehat karena bisa menjadi cara enak untuk mengonsumsi lebih banyak buah dan sayuran.
Ilustrasi. Minuman Smoothies Buah, Sarapan Sehat di Pagi Hari untuk Diet. (Sumber : Freepik/@rorozoa)
Science19 Januari 2025, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 19 Januari 2025, Sedia Payung Sebelum Keluar Rumah

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan di siang hari pada 19 Januari 2025.
Ilustrasi - Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan di siang hari pada 19 Januari 2025. (Sumber : Freepik.com/@pvproductions)
Sukabumi18 Januari 2025, 23:13 WIB

5 Tempat Jogging Nyaman Di Sekitar Kota Sukabumi untuk Menjaga Kesehatan

Bagi warga Sukabumi yang ingin menikmati manfaat olahraga ini, berikut adalah delapan tempat jogging yang nyaman dan cocok untuk meningkatkan kesehatan:
Rekomendasi tempat jogging yang ada di sekitar Kota Sukabumi | Foto : Istimewa
Nasional18 Januari 2025, 22:24 WIB

MUI Tolak Dana Zakat Dipakai untuk Makan Bergizi Gratis

Wakil Ketua MUI, Anwar Abbas menolak anggaran program MBG diambil dari dana zakat. Menurutnya menggunakan dana zakat untuk mendukung program unggulan Presiden Prabowo tersebut bakal berpotensi menimbulkan masalah dan perbedaan
Kegiatan Dapur Umum Makan Bergizi Gratis Badan Gizi Nasional. Foto: IG/@badangizinasional.ri
Sukabumi18 Januari 2025, 20:39 WIB

Mulai Tahun Ini, Dinsos Sukabumi Akan Labelisasi Rumah Milik Peserta PBI

ebanyak 5.000 rumah warga tidak mampu di Kabupaten Sukabumi yang terdaftar sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) penerima bantuan iuran (PBI) dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi akan labelisasi rumah milik warga penerima PBI ABPB | Foto : shutterstock.com
Gadget18 Januari 2025, 20:00 WIB

Spesifikasi HP Oppo Reno 13 yang Dibekali CPU Mediatek Dimensity 8350 dengan RAM 12 GB

Oppo Reno 13 hadir sebagai salah satu seri Reno terbaru yang menawarkan desain elegan, performa tinggi, dan fitur-fitur menarik lainnya.
Oppo Reno 13 hadir sebagai salah satu seri Reno terbaru yang menawarkan desain elegan, performa tinggi, dan fitur-fitur menarik lainnya. (Sumber : oppo.com).
Keuangan18 Januari 2025, 19:54 WIB

Jelantah Bisa Jadi Rupiah, Begini Cara Jual Minyak Goreng Bekas Ke Pertamina Rp 6000 / Liter

Minyak jelantah yang biasanya dibuang, kini bisa menjadi rupiah, dengan cara dijual ke Pertamina. Untuk apa Pertamina mengumpulkan minyak jelantah dan bagaimana cara menjualnya ke Petamina?
Cara jual jelantah ke Pertamina | Foto : Dok. Pertamina
Sukabumi18 Januari 2025, 18:29 WIB

Dinkes Apresiasi Operasi Katarak Gratis Polres Sukabumi, Sasar 200 Pasien

Ratusan pasien mengidap katarak melaksanakan oprasi di Mako polres Sukabumi yang berada di raya Jajaway, Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, pada Sabtu (18/1/2025).
Puluhan pasien sedang antri untuk melaksanakan oprasi katarak di Mako Polres Sukabumi, Minggu (18/1/2024)  |  Foto : Ilyas Supendi
Life18 Januari 2025, 18:00 WIB

Amalkan Doa Ini Insya Allah Rezeki datang dari Segala Penjuru!

Membaca doa rezeki adalah salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memohon rezeki yang halal dan berkah.
Ilustrasi berdoa - Membaca doa rezeki adalah salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memohon rezeki yang halal dan berkah.(Sumber : Foto: Pixabay.com)
Sukabumi18 Januari 2025, 17:55 WIB

Sidak Peternakan Sapi Tak Berizin Di Cicurug, Ini Arahan DPMPTSP Sukabumi

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Sukabumi melakukan inspeksi ke eks gedung garmen yang kini digunakan sebagai ternak sapi di Kampung Nangklak, RT 06/06, Desa Tenjoayu, Kecamatan Cicurug
DPMPTSP Kabupaten Sukabumi inspeksi ke eks gedung garmen yang kini digunakan sebagai kandang sapi di Desa Tenjoayu, Kecamatan Cicurug, Sabtu (18/1/2025) | Foto : Istimewa