Bagaimana Nasib Honorer di Sukabumi? Simak Program Paslon Pilkada 2020

Selasa 17 November 2020, 01:00 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Persoalan tenaga honorer khususnya di sektor pendidikan di Kabupaten Sukabumi ini nampaknya belum menemukan jawaban yang nyata bagaimana persoalan itu akan diselesaikan.

Lalu apakah isu honorer ini hanya menjadi komoditas politik dan pemanis janji belaka dalam setiap agenda pergantian kepemimpinan? Simak jawaban ketiga tim pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi di acara Panggung Pilkada Edisi 16 November 2020 di kantor redaksi sukabumiupdate.com.

Tim Pemenangan Adjo Sardjono dan Iman Adinugraha Elsa Lesmana mengatakan, sudah sepatutnya seluruh pihak tidak meragukan jasa tenaga honorer dalam kontribusinya mencerdaskan kehidupan bangsa. Elsa menyebut, salah satu solusi yang bisa dilakukan untuk kesejahteraan honorer adalah dengan menjalankan aturan yang ada.

BACA JUGA: Sejauh Mana Komitmen Paslon di Pilkada Sukabumi Atasi Stunting dan Putus Sekolah?

"Honorer itu sebagai kekuatan. Sekarang kementerian sudah memperbolehkan bahwa honorer diberi honor dari BOS, nah pemerintah tinggal memberikan perintah kepada atasan honorer tersebut agar jangan memangkas dana itu," kata Elsa.

Di lokasi yang sama, Tim Pemenangan Marwan Hamami dan Iyos Somantri Anjak Priatama Sukma menuturkan, pada faktanya sejumlah sektor pemerintahan memang sangat memerlukan pegawai. Namun karena kemampuan keuangan pemerintah yang terbatas, baik secara nasional maupun daerah, maka terjadilah persoalan honorer ini.

"Faktanya kebutuhan pegawai kita tinggi di sejumlah sektor. Tapi karena memang secara nasional dan daerah kemampuan keuangan kita terbatas, sehingga ya terbatas. Idealnya dan kalau bicara keinginan, ya honorer ini diangkat saja jadi PNS. Tapi bukan tidak mau mengangkat, karena aturan pusat pun ada kerumitan tertentu, kemudian soal anggaran," katanya.

Terakhir, Tim Pemenangan Abu Bakar Sidik dan Sirojudin Adi Fitriyadi berujar, sudah seharusnya pemerintah mengucapkan terima kasih kepada tenaga honorer yang sudah ikut serta dalam mencerdaskan bangsa ini.

"Maka sebagai janji dari nomor 3 ada yang namanya kartu guru ngaji dan guru honor. Itu sebagai solusi dari kami untuk masalah guru ngaji dan honorer. Nanti akan didata dan difasilitasi untuk mendapat bantuan setiap tahunnya dianggarkan kurang lebih Rp 100 miliar," pungkas Adi.

Simak selengkapnya di sini.

Ingat pesan ibu:

Wajib 3M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun). Redaksi sukabumiupdate.com mengajak seluruh pembaca untuk menerapkan protokol kesehatan Covid-19 di setiap kegiatan.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkini
Sehat22 Februari 2025, 20:30 WIB

Panduan Aman Puasa Intermiten untuk Ibu Menyusui: 8 Tips dan Hal yang Perlu Diperhatikan

Puasa intermiten dapat memberikan manfaat bagi ibu menyusui jika dilakukan dengan benar dan hati-hati. Namun, keamanan dan efektivitasnya bergantung pada kebutuhan tubuh masing-masing ibu dan respons bayi.
Ilustrasi panduan aman puasa intermiten untuk ibu menyusui (Sumber: Freepik/@freepik)
Life22 Februari 2025, 20:00 WIB

Amankah Mencoba Puasa Intermiten Saat Menyusui? Simak Ulasan Berikut

Sebelum mencoba puasa intermiten ini, penting untuk berkonsultasi dengan dokter agar proses menyusui tetap optimal dan kesehatan bayi tetap terjaga.
Amankah mencoba puasa intermiten saat menyusui? (Sumber: Freepik/@freepic.diller)
Musik22 Februari 2025, 20:00 WIB

Sapa Penggemar Pertama Kali, Harga Tiket NCT Wish Asia Tour Log di Jakarta

boygroup NCT Wish akan menyapa penggemar Indonesia untuk pertama kali sejak debut melalui Asia Tour yang bakal digelar pada 31 Mei 2025 di Tennis Indoor Senayan, Jakarta.
Sapa Penggemar Pertama Kali, Harga Tiket NCT Wish Asia Tour Log di Jakarta (Sumber : Instagram/@nctwish_official)
Sehat22 Februari 2025, 19:30 WIB

Mengenal Maskne: Ketahui Penyebab dan 7 Masalah Kulit Akibat Penggunaan Masker

Maskne adalah masalah kulit yang umum terjadi akibat penggunaan masker secara terus-menerus.
Ilustrasi berbagai permasalahan kulit akibat penggunaan masker wajah (Sumber: Freepik/@freepik)
Sehat22 Februari 2025, 19:10 WIB

Mengenal Maskne: Siapa yang Lebih Berisiko dan 5 Cara Efektif Mengatasinya

Maskne adalah tantangan kulit yang bisa dialami siapa saja, tetapi dengan perawatan yang tepat, masalah ini dapat dikelola.
Ilustrasi cara efektif mengatasi maskne (Sumber: Freepik/@rawpixel.com)
Film22 Februari 2025, 19:00 WIB

Dipenuhi Genre Aksi, 8 Drama Korea Baru yang Tayang di Disney+ pada 2025

Platform Disney+ Hotstar telah resmi mengumumkan daftar drama korea terbaru yang bakal tayang selama tahun 2025. Bahkan, beberapa di antaranya akan segera tayang.
Dipenuhi Genre Aksi, 8 Drama Korea Baru yang Tayang di Disney+ pada 2025 (Sumber : Instagram/@disneypluskr)
Sukabumi22 Februari 2025, 18:52 WIB

Momen Langka Keakraban Dua Kepala Daerah Sukabumi Disorot Aktivis, Beri Catatan Soal Kolaborasi

Ayep Zaki mengaku ia bersama Asep Japar hanya melangsungkan obrolan ringan.
Bupati Sukabumi Asep Japar dan Wali Kota Sukabumi Ayep Zaki. | Foto: Istimewa
Sehat22 Februari 2025, 18:50 WIB

6 Tips Mudah Perawatan Kulit untuk Menghindari Maskne

Maskne mungkin menjadi tantangan baru dalam perawatan kulit, tetapi dengan kebiasaan yang benar, Anda bisa mencegahnya. Pilih masker yang nyaman, jaga kebersihan masker, dan berikan waktu bagi kulit untuk beristirahat.
Ilustrasi tips mudah merawat kulit untuk menghindari maskne (Sumber: Freepik/@diana.grytsky)
Sukabumi22 Februari 2025, 18:44 WIB

Motif Warisan Muncul di Balik Pembunuhan Tragis Kakak oleh Adik di Sukabumi

F menghabisi nyawa kakaknya menggunakan pedang jenis samurai katana.
Keranda jenazah Hendra (55 tahun) di RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi. | Foto: SU/Asep Awaludin
Nasional22 Februari 2025, 18:29 WIB

Diperiksa Propam, 4 Polisi Diduga Menekan Band Sukatani untuk Tarik Lagu Kritik

Polda Jawa Tengah memeriksa empat polisi yang diduga menekan Band Sukatani hingga menarik lagu kritik mereka, Bayar, Bayar, Bayar. Polri membantah intervensi, sementara publik menyoroti kebebasan berekspresi.
Band Sukatani saat tampil di atas panggung, dikenal dengan gaya bermusik punk dan kritik sosial dalam lirik lagunya. (Sumber : Instagram/@sukatani.band)