Analis Kebijakan Publik Sukabumi Sebut Pemerintahan Jokowi Berpotensi Oligarki

Senin 21 Oktober 2019, 01:30 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Dilantiknya pasangan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia periode 2019-2024 Jokowi-Ma'ruf Amin, menandakan akan dimulainya sebuah babak baru pemerintahan. Nawacita yang diusung oleh Jokowi pada periode sebelumnya, menjadi sebuah cita-cita yang dinantikan masyarakat untuk perbaikan Indonesia.

Namun, Analis Kebijakan Publik Asep Deni menyebut, pemerintahan Jokowi periode ini berpotensi menjadi pemerintahan yang oligarki. Pasalnya, koalisi dari pemerintah sekarang begitu sangat kuat, namun tidak diimbangi oleh oposisi yang memadai.

BACA JUGA: Sah! Jokowi - Maruf Amin Jadi Presiden dan Wakil Presiden 2019-2024

"Kembali lagi kepada karakter masing-masing, apakah pemerintah tersebut memiliki kepedulian tidak kepada masyarakat? Artinya, kalau misalkan ini kekuatan yang sangat besar dan diperuntukkan oleh masyarakat, itu bagus. Yang bahaya adalah, jika ini ada kekuatan besar tapi hanya untuk kepentingan kelompoknya. Tekanan elit pasti akan terus ada dan berjalan, termasuk dari partainya sendiri. Potensi oligarki sangat mungkin terjadi, oleh karena itu ini harus dicek dan dikritisi oleh masyarakat," kata Asep Deni kepada sukabumiupdate.com, setelah menjadi narasumber dalam Diskusi Panel Mahasiswa dengan tema "Nawacita Jilid II Masih Relevankah?" yang digelar Aliansi Mahasiswa Sukabumi, Minggu (20/10/2019) di cafe K. Viesta.

Selain itu, Asep menilai, pada komposisi DPR dan MPR sendiri dikuasai pula oleh partai koalisi 01, sehingga otomatis program pemerintah tidak terlalu mendapatkan kesulitan. Tapi ada beban bagi pemerintah karena mungkin ingin ada kavling, yang bisa terbagi termasuk dalam penyusunan kabinet.

BACA JUGA: PDIP Minta Menteri Pilihan Jokowi Nanti Tak Cari Panggung untuk 2024

"Jokowi perlu memilih orang yang tepat. Selanjutnya, perlu dipastikan bagaimana target ini secara kuantitatif harus dielaborasi oleh masing-masing kementerian, BUMN, dan Pemerintah Daerah supaya ini bisa bersinergis dalam mewujudkan nawacita yang ada," tambah Asep.

Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Sukabumi Bagus Pekik menegaskan, dalam pelaksanaan nawacita nanti kebesaran hati seorang pemimpin diuji. Ia menuturkan, walaupun pada tahun 2014 di Sukabumi Jokowi kalah, tapi Jokowi tetap memperhatikan dan membangun Sukabumi. Sehingga walaupun pada tahun 2019 ini Jokowi kembali kalah di Sukabumi, ia memastikan bahwa tidak akan ada penganaktirian bagi Sukabumi.

BACA JUGA: Dibanding Jokowi, Masyarakat Sukabumi Lebih Pilih Beli Bingkai Foto Maruf Amin

"Dia tidak memikirkan menang atau kalah di suatu daerah, yang beliau pikirkan adalah bahwa beliau sudah menjadi presiden seluruh rakyat Indonesia. Seperti hari ini Tol Bocimi tetap dilanjutkan," tegas Bagus.

Sementara itu, pengamat gerakan Dedi Hasba menuturkan, dalam setiap proses pembangunan itu selalu ada ekses. Ini yang mesti dijaga. Dedi mengungkapkan, hal itu yang justru terkadang tidak pandai untuk dijaga. Padahal, jangan sampai dalam proses membina Indonesia maju itu menimbulkan korban-korban pembangunan. Karena pembangunan untuk manusia, bukan manusia untuk pembangunan.

BACA JUGA: Prabowo jadi Menteri? Ini Kata Ketua Tim Kampanye Daerah Sukabumi

"Seperti double track, itu warga yang tinggal di tanah PJKA, tapi sekarang ketika ada double track dia harus pindah dan hanya diganti untuk rumahnya saja karema tanahnya bukan milik mereka. Tapi ini bagaimana pemerintah mengatasi jangan sampai warga negara terlunta-lunta tidak punya tempat tinggal," jelas Dedi.

Ketua FITRA AA. Hasan memaparkan benerapa hal mengenai konsolidasi perencanaan penganggaran pusat dan daerah. Ia Hasan mengatakan, Jokowi- Ma'ruf Amin harus kembali fokus pada pencegahan dan pemberantasan korupsi, memperkuat kelembagaan KPK dan melawan upaya-upaya pelemahan KPK oleh pihak manapun.

"Mempertegas reformasi birokrasi, menegakkan hukum di lingkungan birokrasi. Mendorong  ASN yang profesional, berintegrasi, berkinerja tinggi, bebas dan bersih KKN, serta menjamin agar manfaat program dirasakan oleh masyarakat. Dan investasi yang diprioritaskan harus berperspektif kelestarian lingkungan dan menghormati hak-hak warga atas tanah dan sumber penghidupan mereka," pungkas Hasan.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Kecantikan22 Februari 2025, 22:34 WIB

5 Cara Ampuh Memperbaiki Kulit Berminyak yang Dehidrasi, Bisa di Coba di Rumah

Kulit berminyak yang mengalami dehidrasi mungkin disebabkan oleh kurangnya asupan air atau penggunaan produk perawatan kulit yang tidak tepat.
Ilustrasi cara memperbaiki kulit berminyak yang dehidrasi (Sumber: Freepik/@stockking)
Sukabumi22 Februari 2025, 22:32 WIB

Setelah Autopsi, Samson Sang Preman Simpenan Sukabumi Dimakamkan di TPU Pasir Pogor

Kematian Samson masih menyisakan tanda tanya besar bagi keluarga.
Jenazah Suherlan alias Samson (33 tahun) saat akan dimakamkan di TPU Pasir Pogor, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (22/2/2025). | Foto: SU/Ilyas Supendi
Kecantikan22 Februari 2025, 22:25 WIB

Kulit Berminyak dan Dehidrasi: Ini 5 Penyebab dan Cara Mengatasinya

Dengan perawatan yang tepat, kulit berminyak yang dehidrasi dapat dikembalikan keseimbangannya. Ingat, hidrasi adalah kunci untuk kulit yang sehat dan bercahaya.
Ilustrasi kulit berminyak dan dehidrasi (Sumber:  Freepik/@KamranAydinov)
Nasional22 Februari 2025, 21:54 WIB

Diduga Dipecat Jadi Guru Pasca Kritik Polisi, Mendikdasmen Diminta Segera Bela Citra Sukatani

Guru merupakan warga negara yang dijamin hak-haknya.
Personel band punk Sukatani. | Foto: X/barengwarga
Life22 Februari 2025, 21:30 WIB

10 Cara Efektif Menghilangkan Noda Pewarna Rambut yang Menempel di Kulit

Mewarnai rambut tidak diragukan lagi merupakan salah satu cara termudah untuk mengubah penampilan. Namun, terkadang, betapapun kerasnya upaya untuk mencegahnya, warna rambut ini dapat meninggalkan bekas pada kulit.
Ilustrasi seorang wanita menggunakan pewarna rambut (Sumber: Freepik/@user18526052)
Sukabumi22 Februari 2025, 21:13 WIB

Tulang Tengkorak Terpotong, 4 Luka pada Wajah Warga Sukabumi yang Tewas di Tangan Adiknya

Tim dokter tidak melakukan tindakan autopsi terhadap jenazah Hendra.
Ketua tim dokter forensik RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi dr Nurul Aida Fathya saat dimintai keterangan oleh wartawan soal kematian Hendra (55 tahun) pada Sabtu (22/2/2025). | Foto: SU/Asep Awaludin
Sehat22 Februari 2025, 21:00 WIB

Panduan Lengkap Mengatasi Sakit Punggung: Penyebab, Cara Mengobati, dan Pencegahannya

Dengan memahami penyebab, pengobatan, dan langkah pencegahan, Anda dapat mengelola sakit punggung secara efektif dan mencegahnya mengganggu aktivitas harian.
Ilustrasi seseorang mengalami sakit punggung (Sumber: Freepik/@stefamerpik)
Sehat22 Februari 2025, 20:30 WIB

Panduan Aman Puasa Intermiten untuk Ibu Menyusui: 8 Tips dan Hal yang Perlu Diperhatikan

Puasa intermiten dapat memberikan manfaat bagi ibu menyusui jika dilakukan dengan benar dan hati-hati. Namun, keamanan dan efektivitasnya bergantung pada kebutuhan tubuh masing-masing ibu dan respons bayi.
Ilustrasi panduan aman puasa intermiten untuk ibu menyusui (Sumber: Freepik/@freepik)
Life22 Februari 2025, 20:00 WIB

Amankah Mencoba Puasa Intermiten Saat Menyusui? Simak Ulasan Berikut

Sebelum mencoba puasa intermiten ini, penting untuk berkonsultasi dengan dokter agar proses menyusui tetap optimal dan kesehatan bayi tetap terjaga.
Amankah mencoba puasa intermiten saat menyusui? (Sumber: Freepik/@freepic.diller)
Musik22 Februari 2025, 20:00 WIB

Sapa Penggemar Pertama Kali, Harga Tiket NCT Wish Asia Tour Log di Jakarta

boygroup NCT Wish akan menyapa penggemar Indonesia untuk pertama kali sejak debut melalui Asia Tour yang bakal digelar pada 31 Mei 2025 di Tennis Indoor Senayan, Jakarta.
Sapa Penggemar Pertama Kali, Harga Tiket NCT Wish Asia Tour Log di Jakarta (Sumber : Instagram/@nctwish_official)