SUKABUMIUDPATE.com - Anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN), Heri Gunawan mengungkapkan, langkah Capres dan Cawapres nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mendeklarasikan diri sebagai presiden terpilih, bisa saja dimaknai sebagai langkah politik yang sengaja dilakukan secara sadar.
Menurut pria yang akrab disapa Hergun ini, hal itu dilakukan untuk tujuan tertentu, diantaranya demi menyeimbangkan opini publik pasca Pemilihan Presiden Tahun 2019. Sebab, media massa secara berlebihan menampilkan hasil perhitungan cepat, sehingga menggiring publik beropini bahwa Pemilu sudah selesai. Padahal petugas KPPS masih sibuk menghitung suara.
"Kami yakin hanya melalui langkah yang menyerempet bahaya inilah suara dan teriakan Prabowo akan adanya kecurangan akan lebih didengar dan ditanggapi secara serius," ujarnya kepada sukabumiupdate.com, Minggu (21/4/2019).
BACA JUGA: Heri Gunawan Ragukan Hasil Quick Count Pilpres: Sumbernya dari TPS Mana?
Dengan adanya langkah ini, kata Hergun, justru terbuka peluang bagi semua untuk memiliki institusi penyelenggara pemilu yang lebih transparan, terbuka, akuntabel, jujur, adil dan berwibawa.
"Lewat kesepakatan pada awal penghitungan suara, pak Prabowo sendiri sempat menyampaikan harapan agar bersabar menanti hasil akhir pemilu lewat lembaga resmi KPU," terangnya.
Kami hormati quick count tapi publik juga harus paham samplingnya hanya 2.000 dari 800 ribu lebih TPS. Jadi seakan akan ikhtiar ini selesai. Seakan akan tak hormati proses di KPU.
BACA JUGA: Heri Gunawan: Jaga TPS Masing-masing Agar Tak Ada Kecurangan
"Kami meyakini KPU dan Bawaslu terdiri dari orang-orang yang bertanggungjawab terhadap bangsa dan negara. Tetap menjunjung tinggi sumpah jabatannya dalam rangka menegakkan demokrasi di Indonesia," terangnya.
Hergun menegaskan, pihaknya tidak sedang makar. Namun berjuang menyelamatkan demokrasi Indonesia dan masa depan bangsa.