SUKABUMIUPDATE.com - Satu hari menjelang pencoblosan, Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi kembali melakukan distribusi logistik Pemilu 2019 pada Selasa (16/4/2019). Perlengkapan untuk pencoblosan seperti kotak suara, surat suara dan peralatan lainnya didistribusikan ke 99 Tempat Pemungutan Suara (TPS) di delapan desa
BACA JUGA: Pakai Perahu, Distribusi Logistik Pemilu 2019 Untuk Dua TPS di Cibitung Sukabumi
Ketua PPK Tegalbuleud, Yudiansyah mengatakan, ada lebih dari 25.000 Daftar Pemilih Tetap (DPT) di wilayah Kecamatan Tegalbuleud. Ada delapan desa, diantaranya Desa Bangbayang, Buniasih, Calingcing, Nangela, Rambay, Sirnamekar, Sumberjaya dan Desa Tegalbuleud. Hari pertama pendistribusian dilakukan di lima desa yang lokasinya lebih jauh.
"Kemarin lima desa, sekarang sisanya tiga desa. Hari pertama yang lebih jauh dulu. Dan hari ini semua proses pendistribusian logistik untuk Pemilu 2019 sudah selesai," ungkap Yudiansyah kepada sukabumiupdate.com, Selasa (16/4/2019).
Distribusi logistik Pemilu 2019 di Desa Nangela, Kecamatan Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi, Selasa (16/4/2019). | Sumber Foto: Istimewa
Salah satu lokasi TPS yang cukup sulit diakses adalah di Desa Nangela. Ketua KPPS Desa Nangela, Nanung Suherman menjelaskan, dari sembilan TPS di desa tersebut, dua diantaranya harus diakses dengan melewati sungai dan jalan terjal berlumpur.
"Harus melewati jalan tanah dan menyebrang Sungai Cicurug sejauh 10 meter. Itu di TPS 1 Kampung Bojongwaru dengan jumlah DPT 201, dan TPS 2 di Kampung Seulaeurih dengan jumlah DPT 231. Untuk keseluruhan DPT Desa Nangela sejumlah 2.163 pemilih," beber Nanung.
BACA JUGA: Video: Lintasi Sungai, Logistik Pemilu 2019 di Cibitung Sukabumi Pakai Perahu
Ia menambahkan, petugas KPPS melakukan distribusi logistik Pemilu 2019, menempuh perjalanan sepanjang sembilan kilometer dengan kondisi jalan berlumpur, dan melewati sungai dangkal.
"Tadi menggunakan lima unit sepeda motor, dikawal Polsek dan Koramil Tegalbuleud. Jalan yang dilewati berlumpur, sehingga motor sering selip. Terus logistik dipikul, sementara jembatan rawayan di atas sungai tersebut setahun yang lalu kebawa banjir," pungkas Nanung.