SUKABUMIUPDATE.com - Pengurus Democracy Electroral and Empowerment Partnership (Deep) meluncurkan kepengurusan Koordinator Deep Kabupaten Sukabumi. Deep adalah organisasi non pemerintah yang fokus pada upaya pendidikan politik masyarakat.
Direktur Deep, Yusfitriadi, mengatakan Deep lahir dari kegelisahan terhadap munculnya isu-isu serius jelang Pemilu 2014 silam. Termasuk isu-isu klasik yang sering muncul dari pemilu ke pemilu.
"Isu yang paling krusial dan paling mungkin dilawan kawan-kawan generasi milenial. Seperti isu politik identitas, black dan negative campaign, isu politik uang. Ini isu serius," kata Yusfitriadi di sela acara launching yang diselenggarakan di salah satu kafe di Jalan Siliwangi, Kota Sukabumi, Rabu (10/4/2019).
Isu-isu tersebut menguat sejak munculnya dua kekuatan politik pada Pemilu 2014. Ini menimbulkan polarisasi dukungan yang terkadang tidak punya landasan rasionalitas. Lebih kepada politik identitas.
"Tumbuh suburnya politik identitas didukung kultur masyarakat yang ada. Ini tidak bisa dibiarkan. Kita ingin sekali pemilih, minimal generasi milenial, mereka cerdas dan bertanggung jawab dalam menentukan pilihan," katanya.
Deep ingin merangkul banyak pihak seoanjang massa tanpa terjebak momentum politik. Kita coba dorong edukasi oemilih dengan memanfaatkan forum2 warga. Di kita kaya ada majlis taklim, komunitas, mahasiswa, kelompok kepemudaan tapi itu tidak dimanfaatkan.
Di sisi lain, deep juga akan berperan dalam menyiapkan generasi muda yang akan terjun ke politik praktis. Serta mendorong budaya riset dalam penyusunan program pemerintah daerah.
"Kecerdasan apapun mustahil muncul jika tanpa pendidikan. Namun sayangnya berbagai macam elemen yang bertugas punya peran pendidikan poltik, mereka enggak jalan. Penyelenggara pemilu pun tidak masif perannya," kata Yusfitriadi.
"Mudah-mudahan melalui ikhtiar ini, lima tahun kedepan kecerdasan politik masyarakat bisa beda, sekarang ini kan enggak ada yg mengarahkan. Maka deep akan mendorong itu," imbuhnya.
Untuk diketahui, kepengurusan Deep sudah dibentuk di 19 kota dan kabupaten di Jawa Barat. Dalam waktu dekat, deep juga akan meluncurkan 15 ribu pemantau untuk turut serta melakukan pemantauan Pemilu 2019.