SUKABUMIUPDATE.com - Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi Golkar Dewi Asmara menyebutkan bahwa angka pernikahan dini di Kabupaten sukabumi cukup besar dan terus meningkat, dan diperkirakan tahun 2018 ini mencapai 60 persen.
Hal itu diungkapkannya saat menghadiri acara sosialisasi pembangunan keluarga melalui Generasi Berencana (Genre) Ceria di lapangan basket SMAN I Cibadak Kabupaten Sukabumi pada Minggu (14/10/2018) kemarin.
Menurut Dewi, rata-rata wanita di Sukabumi menikah pada usia 18 tahunan sedangkan laki-laki diatas 20 tahun. Padahal usia yang ideal untuk menikah adalah wanita berumur 21 tahun dan laki-laki berumur 25 tahun.
BACA JUGA: Anggota DPR RI Ini Bantu Balita Penyandang Bibir Sumbing di Bantargadung Sukabumi
"Tentunya di usia itu (18 tahun, red) generasi muda belum cukup umur untuk mempersiapkan pernikahan dari segi pendidikan, finansial maupun karir hidupnya," ujar Anggota DPR RI dari partai belambang pohon beringin ini kepada sukabumiupdate.com.
Akibat dari pernikahan dini tersebut, kata Dewi, sering menimbulkan permasalahan keluarganya secara pribadi, lantaran dari sisi mental mereka belum siap.
"Karena belum cukup umur maka sering terjadi cekcok. Bahkan sampe berujung fatal yakni perceraian," tandasnya.
BACA JUGA: Berkumpul Dengan Pelajar, Ini Pesan Dewi Asmara di SMAN 1 Cibadak Sukabumi
Namun, lanjut Dewi, dirinya tidak menyebutkan faktor-faktor penyebab pernikahan dini yang terjadi. Hanya saja ia, berpesan dalam sosialisasi genre tersebut, agar para remaja merencanakan kehidupannya kedepan diawali dengan pendidikan di masa masih duduk dibangku sekolah.
"Sosialisasi ini, salah satu cara untuk menekan angka pernikahan dini. Untuk remaja dari sekarang semua harus direncanakan. Sehingga, kedepan kita berada dijalan yang benar," tukasnya.
Sosialisasi genre tersebut untuk mengatakan tidak pada tiga hal permasalahan yang sering terjadi. Diantaranya, hidari seks bebas, hindari menikah dini dan hindari napza untuk generasi terbaik.