SUKABUMIUPDATE.com - Ketua Aliansi Jurnalis Indonesia (AJI) Bandung, Ari Syahril Ramadhan mengatakan, jurnalis punya peran penting untuk menangkal berita-berita bohong atau hoax. Fenomena berita hoax semakin rawan. Terutama saat momen pemilu, termasuk Pilkada Jawa Barat.
BACA JUGA: Pada Jurnalis, KPU Kabupaten Sukabumi Curhat Soal Rendahnya Partisipasi Pemilih
"Berita-berita hoax rawan ditemui dalam suasana-suasana politik. Jurnalis memiliki peran penting untuk meluruskan berita-berita bohong itu," ujar Ari saat menjadi pembicara dalam acara sosialisasi KPU di Sekretariat Sukabumi Journalist Forum (SJF), di Kota Sukabumi, Jumat (1/6/2018).
Peran tersebut dapat dilakukan dengan cara memverifikasi berita hoax. Verifikasi disampaikan melalui berita yang sesuai dengan fakta sebenarnya.
"Cara melawan penyebaran berita hoax adalah dengan konten berita berisi fakta,. Narasi dilawan dengan narasi," tutur Ari.
Jurnalis diajarkan memiliki kedisiplinan terkait verifikasi data untuk pemuatan berita. Proses kerja jurnalis juga harus sesuai dengan kode etik jurnalistik.
"Rekan-rekan jurnalis juga bisa membekali diri dengan pengetahuan. Sehingga, dapat menangkal berita bohong yang ada. Perlu diingat, jurnalis bekerja untuk publik. Kepentingannya, untuk mengedukasi publik," tegasnya.