SUKABUMIUPDATE.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sukabumi, gencar mensosialisasikan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Jawa Barat (Jabar) 2018. Hal tersebut mengingat tingkat partisipasi masyarakat dari tahun ke tahun cenderung menurun.
"Pasca reformasi, tingkat partisipasi masyarakat dalam pemilihan umum (pemilu) menurun," ujar ketua KPU Kabupaten Sukabumi, Dede Haryadi, kepada sukabumiudpate.com, usai menggelar sosialisasi bersama dengan Sukabumi Jurnalist Forum (SJF) Jalan Koperasi, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi, Jumat (1/6/2018).
BACA JUGA: Permudah Akses Pemilih Disabilitas, KPU Kabupaten Sukabumi Gelar Bimtek
Pilkada terakhir di Kabupaten Sukabumi, kata Dede angka partisipasinya hanya 58,9 persen. Padahal sebelum-seblumnya di angka 77 persen. "Setiap pelaksananaan pemilu menurun terus. Beda dengan waktu Orde Baru (Orba) yang partisipasinya tidak pernah kurang dari 90 persen," ucapnya.
Faktor penyebab turunnya angka partisipasi masyarakat dalam pemilu ialah edukasi politik yang kurang baik. Bahkan tidak memberikan kesadaran kepada masyarakat. Sehingga masyarakat terbiasa dengan politik uang.
"Politik uang, menjadikan masyarakat kurang mau berpartisipasi dalam pemilu. Selain itu, seringnya pelaksanaan Pemilu di Indonesia membuat masyarakat males berpartisipasi. Apalagi selama ini, pelaksanaan pemilu terlalu rapat. Sehingga menurunkan angka partisipasi masyarakat," paparnya.
Selain itu, tambah Dede banyaknya Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang tidak mau pulang ketika masa pencoblosan. Padhyala, jumlah TKI asal Kabupaten Sukabumi mencapai 100ribu orang.
"Jumlah itu berdasarkan yang terdata, belum yang nonformilnya. Bisa-bisa dua kali lipatnya. Dengan jumlah TKI saja, bisa mengurangi sekitar 8,5 persen dari jumlah DPT di Kabupaten Sukabumi. Belum lagi mutasi penduduk," jelasnya.
Oleh karena itu, peran media, PPK dan PPS sangat penting dalam mendongkrak angka partisipasi masyarakat. Sebab, masih banyak orang yang membaca koran atau saat ini lebih ke media online.
"PPK dan PPS juga terus digenjot untuk sosialisasi dengan memanfaatkan event di wilayahnya. Mereka melaksanakan dalam segala kesempatan untuk menginformasikan pentingnya menggunakan hak pilih. Target kami 77,5 Persen angka partisipasi masyarakat," pungkasnya.