SUKABUMIUPDATE.com - Komunitas Ladies Beauty Club (LBC) Sukabumi mengajak seluruh wanita di Kota Sukabumi untuk melek politik. Pasalnya jangan sampai karena tidak tahu politik, tidak memilih dan menggunakan hak pilihnya.
"Kami berupaya mengajak wanita di Sukabumi agar melek politik. Karena jika Golput tidak bagus untuk perkembangan politik," ujar Dewan LBC Sukabumi, Sri Sakti Handayani kepada sukabumiupdate.com, Minggu (22/4/2018).
Oleh karena itu, kata Sri komunitas LBC sengaja menggandeng Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Sukabumi untuk bersama-sama mensosialisasikannya dengan berbagai event yang diselenggarakan LBC.
BACA JUGA: Peserta Sukabumi City Fest Jatuh Pingsan
"Seperti sekarang ini, melaui bazar, kuliner, fashion, lomba-lomba yang bertepatan dengan hari Kartini ini. Fashion show kartini kids jaman now, lomba senam dan lain sebagainya kami terus ikut peran serta sosialisasi Pemilu 2018 ini dan KPU menjadi narasumbernya," paparnya.
Sri menegaskan, Komunitas LBC tidak berpihak pada salah satu calon atau menggiring untuk memilih satu calon saja. Namun lebih mengajak agar melek politik dan memilih pada 27 Juni 2018 nanti.
"Kami netral tidak menggiring ke salah satu pasangan calon saja," tegasnya.
BACA JUGA: Wisatawan Pantai Palabuhanratu Diminta Waspada, Ombak Tinggi Capai 4 Meter
Latar belakang LBC berbeda, targetnya lebih ke pemberdayaan kualitas wanita. Jadi wanita itu supaya percaya diri mandiri dan tidak biasa biasa saja.
"Meskipun LBC di Indonesia baru 2,5 tahun dan anggota di Sukabumi belum banyak kita masih mengumpulkan wanita-wanita yang saling mendukung dan saling mengisi dari berbagai kalangan," tandasnya.
BACA JUGA: Dukun Cabul Beraksi di Cibadak Sukabumi, Lakukan Hal ini Pada Korban
Sementara itu, Ketua Komitas LBC menjelaskan, tujuan LBC salah satunya untuk pemberdayaan wanita, menampilkan kreasi dan mengeksplorenya disini.
"Jadi LBC ini merupakan wadah untuk kaum wanita dengan visi misinya menambah perekonomian keluarga yang mandiri, positif thinking, punya pasion gairah hidup. Misal biasanya kumpul ngerumpi negatif menjadi positif. Selain itu, masalah politik, ekonomi pendidikan, kecantikan," pungkasnya.