SUKABUMIUPDATE.com - Dalam tulisan sebelumnya, lembaga survey Epistemic Institute (EI) merilis data elektabilitas pasangan calon (paslon) kontestan Pilkada Kota Sukabumi 2018. Survey digelar 19-25 Februari 2018 silam, menyasar 400 responden di 40 tempat pemungutan suara (TPS) yang digunakan dalam pemilihan legislatif 2014 silam, tersebar merata di tujuh kecamatan se Kota Sukabumi.
Respondennya adalah warga yang masuk dalam DPT (daftar pemilih tetap) pileg 2014. Di setiap TPS dipilih 10 warga dengan komposisi lima pria dan lima wanita. "Pertanyaan yang kami berikan pada seluruh responden dalam mengukur elektabilitas paslon, adalah jika pilkada digelar sekarang siapa yang akan dipilih?," jelas Direktur Eksekutif EI, Wahyu Ginanjar saat berkunjung ke redaksi SUKABUMIUPDATE.com, Rabu kemarin, (28/2/2018).
BACA JUGA: Survey Epistemic Institute: Jika Pilkada Kota Sukabumi Akhir Februari 2018, Pemenangnya Adalah?
Selain mendapatkan data elektabilitas paslon, survey ini juga mengungkap popularitas figur, baik calon walikotanya maupun wakil walikota. Popularitas ini disandingkan dengan data tingkat kesukaan responden pada masing masing figur.
Dalam survey ini menempatkan Ahmad Fami dan Mulyono sebagai figur calon walikota dengan popularitas tertinggi 97,50 persen. Sementara figur yang hingga akhir Februari 2018 ini masih memiliki popularitas terendah adalah Dedi R Wijaya, yaitu 35,5 persen.
"Jona Arizona ada dibawah figur Fahmi dan Mulyono yaitu diangka 92,5 persen," jelas Wahyu.
BACA JUGA: Amankan Pilkada Serentak, Polres Sukabumi Bakal di Backup Kekuatan Ini
Walaupun sama populer, figur Fahmi dan Mulyono berbeda ditingkat kesukaan responden. Disini Mulyono berada diposisi kedua yang disukai responden dengan 54,8 persen, sementara Fahmi adalah figur yang paling disukai dengan 69,3 persen.
"Jadi walaupun keduanya (Fahmi dan Mulyono-red) tingkat popularitas mencapai 97,5 persen, saat bicara disukainya tidak ada yang tembus 70 persen," tambah pria yang sehari-hari menjadi pengajar ini lebih jauh.
BACA JUGA: Polres Sukabumi Gelar TFG, Ini Titik Rawan Gangguan Pilkada 2018
Hasil mengejutkan didapatkan Jona Arizona karena pada survey tingkat kesukaan responden ini, hanya mampu meraup 16,5 persen. Jona bahkan kalah dari Dedi R Wijaya yang berada diposisi ketiga paling disukai dengan 21,5 persen suara responden.
"Sekali lagi dalam survey ini kami mengambil populasi dari pemilih berdasarkan DPT Pileg 2014, dengan tingkat kepercayaan 95 persen atau margin errornya kurang lebih 4,9 persen. Metode survey kami gunakan multi stage random sampling," tutup Wahyu.