SUKABUMIUPDATE.com - Tahun ini, sejumlah titik jalan yang mengalami kerusakan di Kabupaten Sukabumi, akan diperbaiki dengan sumber anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) Infrastruktur Publik Daerah (IPD). Demikian dikatakan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sukabumi Agus Mulyadi kepada sukabumiupdate.com, Senin (1/5).
Ia menjelaskan, ruas jalan di Kabupaten Sukabumi mencapai 1.730 kilometer. Dari panjang tersebut, sekitar 916 kilometer kondisinya rusak. Artinya, sebut dia, hanya 814 kilometer yang bagus. Kini tinggal proses lelang di Unit Layanan Pengadaan (ULP).
“Sudah direncakan tahun ini perbaikan di sejumlah titik ruas jalan yang mengalami kerusakan. Salah satunya jalan alternatif Cicurug-Parungkuda. Anggarannya mencapai enam miliar rupiah,†terang Agus.
Ia mengatakan, jalan alternatif Cicurug-Parungkuda memang termasuk salah satu yang menjadi prioritas perbaikan tahun ini. “Namun kepastian waktu pelaksanaan dan pengerjaannya belum bisa dipastikan kapan. Sebab saat ini masih tahap proses lelang di ULP,†tambahnya.
Agus menyebutkan, DPRD akan turut mengawasi pelaksanaan pekerjaannya kelak. Hal ini sesuai dengan fungsi pengawasan.
BACA JUGA:
Amblas, Gorong-Gorong Jalan Alternatif Nagrak Kabupaten Sukabumi
Ini Titik Kerusakan Terparah di Jalan Alternatif Nagrak Kabupaten Sukabumi
Warga Minta Percepatan Perbaikan Jalan Rusak Kabupaten Sukabumi
Politisi Partai Golkar ini menyebutkan, mulai dari persimpangan alternatif Tenjoayu-Parungkuda, jalan tersebut mengalami rusak berat sehingga sangat mengganggu laju arus kendaraan.
Keberadaan jalan alternatif tersebut sangat dirasakan ketika di jalur utama Jalan Raya Siliwangi di depan Pasar Semi Modern Cicurug dan pertigaan Cidahu terjadi kemacetan. “Namun jalan itu jarang dilalui oleh kendaraan karena kondisinya rusak,†sambung dia.
Disebutkanya, total DAK IPD tahun ini lebih kurang mencapai Rp26 miliar. Dibanding 2016, bantuan DAK ini berkurang sekitar 50 persen. Dari itu, lembaganya mewanti-wanti agar dinas terkait melakukan kajian tekhnis secara detail, agar melakukan perbaikan skala prioritas.
“Dengan dana minim, jangan sampai perencanaan tidak matang. Berharap efektif mendukung mobilitas sehingga mampu meningkatkan roda perekonomian,†pungkasnya.