SUKABUMIUPDATE.com - Untuk memuluskan rencana penerapan mata pelajaran Geopark Ciletuh sebagai muatan lokal (mulok) sekolah di Kabupaten Sukabumi, Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), datangi Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Kabupaten yang dipimpin Dedi Mulyadi ini dinilai mampu menerapkan banyak mulok di sekolah tanpa harus terkendala aturan-aturan normatif.
“Kami sejumlah pimpinan bersama Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi berkunjung ke Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta, dalam rangka belajar mengisi banyak mulok di mata pelajaran sekolah. Kami nilai Purwakarta salah satu daerah yang berhasil menonjolkan mulok di segala sektor, khususnya pendidikan,†jelas Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi, Yusuf Maulana kepada sukabumiupdate.com, Selasa (14/3).
Tak hanya sekadar tampilan atau pakaian Sunda, materi pendidikan di Purwakarta pun sudah lebih mengedepankan pendekatan kognitif aplikatif. “Mereka bahkan sudah masuk pada bagaiman menetapkan bahwa pekerjaan rumah para siswa, materinya tidak hanya afektif, melainkan kognitif yang dihubungkan dengan materi di sekitar rumah. Ini baik,†lanjut pria yang akrab disebut Aka ini lebih jauh.
BACA JUGA:
Marwan: Geopark Ciletuh akan Masuk Kurikulum Sekolah di Kabupaten Sukabumi
Tahun Ini Dibangun Jalan Baru 33 Km ke Geopark Ciletuh
Geopark Ciletuh Masuk UNESCO Global Geopark
Pendekatan kognitif ini bisa diadopsi di Kabupaten Sukabumi, yang akan menerapkan materi budaya dan Geopark Ciletuh sebagai muatan lokal, mata pelajar di sekolah tingkat dasar. Menurut Aka, kebijakan Purwakarta yang soft membuat mulok di sekolah bisa berjalan efektif.
“Jadi Purwakarta bisa mensiasati paying hukum mulok ini dengan mudah tanpa harus berbenturan dengan aturan diatasnya. Ini yang harus kita bahkan jika jangan dibuat pusing dengan aturan, kebijakan mulok bisa diatur dengan Perda, Perbup bahkan surat edaran bupati. Intinya materi mulok ini harus jalan sebagai salah satu syarat pendukung Ciletuh sebagai Geopark yang diakui dunia,†pungkasnya.