SUKABUMIUPDATE.COM – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Sukabumi berjanji akan membantu menyelesaikan dampak dari kacaunya proses penerimaan siswa baru tahun 2016-2017. Dewan akan meminta pemerintah kota menganggarkan dana untuk guru-guru sekolah swasta yang terancam kehilangan penghasilan akibat rendahnya serapan siswa baru.
Menurut Wakil Ketua DPRD Kota Sukabumi Tatan Kustandi pimpinan dewan dan komisi tiga yang membidangi pendidikan sepakat akan membantu sekolah sekolah swasta.
"Membatalkan proses penerimaan siswa baru 2016 sesuai tuntutan guru swasta kemarin jelas kami tidak mau karena akan menimbulkan dampak yang lebih besar," jelas Tatan yang juga menjabat Ketua DPC PDIP Kota Sukabumi.
Solusi permasalahan ini versi dewan adalah memperjuangkan anggaran guru sekolah swasta yang terdampak kasus siswa titipan. Dewan akan mendesak Dinas Pendidikan mengajukan dana pada anggaran perubahan dan murni untuk membantu guru sekolah swasta.
"Dana ini diberikan sebagai tunjangan fungsional kepada guru sekolah swasta non PNS yang kehilangan pendapatan karena tidak memiliki murid baru, selama satu tahun, dengan besar maksimal 300 ribu perbulan," tambah pria yang akbrab disapa Abah Tatan ini kepada sukabumiupdate.com, Kamis (04/08).
Dewan juga mendesak, sekolah-sekolah negeri yang menerima terlalu banyak siswa baru untuk merekrut tenaga pengajar tambahan dari sekolah-sekolah swasta. Hal ini hanya diperuntukan bagi guru-guru sekolah swasta yang berstatus PNS.Â
"Seluruh dana yang dibutuhkan untuk menunjang program ini bersumber dari APBD Kota Sukabumi. Begitu rencana anggaran diusulkan akan kami bahas dan insya allah disetujui, karena DPRD sepakat membantu sekolah swasta," lanjut Tatan.
Dalam kisruh siswa titipan di Kota Sukabumi, Tatan Kustandi termasuk pejabat yang mengakui ikut menitip siswa di sekolah negeri dihadapan massa Badan Musyawarah Pendidikan Swasta (BMPS) yang berunjuk rasa di gedung dewan, Senin (02/08).
"Sebagai politisi saya memiliki beban untuk membantu konstituen termasuk yang ingin masuk sekolah negeri. Pointnya saya tidak mengambil sepeser pun uang dari proses tersebut," ungkap Tatan menutup pembicaraan.