SUKABUMIUPDATE.com - Siti Umi Kulsum (32 tahun)--sebelumnya disebut EK (35 tahun)--mengembuskan napas terakhirnya pada Jumat malam, 13 Mei 2022, akibat diduga ditusuk mantan pacarnya sendiri. Keluarga wanita asal Kampung Babakan Sirna RT 05/13, Kelurahan/Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, menyebut korban dan pelaku pernah menjalin hubungan selama empat bulan.
Kakak kandung Siti Umi Kulsum atau biasa disapa Eneng Kulsum, Iyan Sopian (40 tahun), mengatakan korban dan pelaku berinisial R menjalin hubungan selama kurang lebih empat bulan, sebelum akhirnya putus pada Ramadan 2022 kemarin. Iyan menyebut keluarganya kurang setuju terhadap hubungan tersebut karena berdasarkan cerita korban, pacarnya kerap minum minuman keras alias mabuk.
"Mungkin korban terjebak karena awalnya dikira laki-laik baik. Kita larang dan akhirnya mereka putus pada bulan puasa kemarin," kata Iyan kepada sukabumiupdate.com, Sabtu (14/5/2022). Korban memiliki dua anak, laki-laki berusia 12 tahun dan wanita 8 tahun, hasil pernikahan dengan suaminya yang sempat bercerai, namun kembali rujuk.
Iyan menduga pelaku tidak menerima diputuskan dan sempat datang ke rumah korban, bahkan pernah mengancam akan membunuh korban. Tetapi, ketika itu orang tua korban tidak melaporkan ancaman pembunuhan tersebut ke pihak RT maupun polisi lantaran khawatir pelaku menjadi tambah nekat. "Takut pelaku tambah nekat," kata Iyan.
Baca Juga :
Selain karena diputuskan, pelaku juga diduga kesal karena Eneng Kulsum dan mantan suaminya kembali rujuk pada 12 Mei 2022 lalu. Menurut Iyan, adiknya memutuskan rujuk dengan mantan suaminya lantaran melihat masa depan anak mereka yang masih berusia kecil. "Nikahnya di rumah saya di Kalapanunggal, disaksikan Pak RT dan Pak Ustaz," ucap dia.
Iyan kaget saat menerima kabar adiknya ditusuk pada Jumat malam di depan rumahnya. Tak ada yang melihat insiden berdarah tersebut, namun kata Iyan, saat ke luar rumah, ayahnya melihat korban sudah berlumuran darah dan korban sempat bilang nama pelaku yang berinisial R. Iyan menyebut mantan pacar adiknya ini masih warga Cibadak.
"Saya lagi di Kalapanunggal mendapatkan kabar adik saya ada yang nusuk. Ketika di perjalanan, saya dapat telepon lagi bahwa adik saya sudah meninggal," kata Iyan. Kini, Iyan dan keluarganya meminta polisi segera menangkap pelaku dan menghukum seberat-beratnya. Sementara korban saat ini masih di Rumah Sakit Umum Daerah Sekarwangi.
Hingga berita ini ditayangkan, redaksi sukabumiupdate.com masih berupaya menghubungi kepolisian, namun belum memperoleh jawaban.