SUKABUMIUPDATE.com - Satu keluarga warga negara Belanda memilih tinggal di perumahan megah yang terbengkalai di Lembah Halimun, Desa Perbawati, Kecamatan/Kabupaten Sukabumi. Mereka mengaku mendapat energi positif tinggal di kawasan itu.
Dari gerbang masuk, tampak sejumlah pilar berarsitektur khas Eropa. Di dalamnya, terdapat puluhan rumah mewah yang sudah tidak terurus dan dipenuhi rerumputan serta bangunan yang terlihat rusak. Di antara puluhan rumah itu, ada satu rumah yang saat ini dihuni Ronny (60 tahun) dan keluarganya.
Ronny bersama istri dan ketiga anaknya lebih memilih tinggal di tempat tersebut karena suasana yang masih asri. "Enak, adem, sendiri, air bersih, tidak ada polusi di sini," kata dia kepada sukabumiupdate.com, Sabtu, 7 Mei 2022.
Roni dan keluarganya mengaku masih berkebangsaan Belanda dan saat ini memiliki visa izin tinggal selama setahun. "Setiap tahun saya perpanjang. Saya bukan tidak mau menjadi warga negara Indonesia, tapi tunjangan masa pensiun saya akan hilang apabila pindah kewarganegaraan," ucap dia.
Roni merupakan pria kelahiran Jakarta yang sejak kecil dibawa orang tuanya ke Belanda untuk bekerja. Ibu Roni adalah asli Jakarta, sementara sang ayah berasal dari Maluku.
Disingung soal suasana sepi tinggal di antara deretan rumah yang tidak berpenghuni dan terbengkalai, Ronny menyebut tak pernah memiliki rasa takut sedikit pun. "Karena menurut saya, setan (makhluk halus) itu ada di dalam tubuh kita yang sewaktu-waktu keluar," ucap dia.
Ronny dan keluarganya bisa tinggal di sana selama kurang lebih empat tahun lantaran pemilik tempat tersebut masih salah satu anggota keluarganya. "Saudara saya owner-nya, jadi saya gratis tinggal di sini. Kalau untuk kebutuhan sehari-hari saya beli atau belanja di sekitaran sini saja," kata dia.
Ronny mengaku kadang mengajar Bahasa Inggris dan seni di sekitaran Jalur Lingkar Selatan, namun dia tidak menyebutkan rinci tempat mengajarnya itu. "Boleh siapa pun kalau mau belajar ke saya, gratis," kata dia.