SUKABUMIUPDATE.com - Puluhan kendaraan matik, baik roda dua maupun roda empat, kesulitan melintasi tanjakan Puncak Dini di kawasan Geopark Ciletuh Sukabumi alias Ciletuh-Palabuhanratu Unesco Global Geopark. Sejak H+1 Lebaran atau 3 Mei 2022 hingga Rabu ini (4/5/2022), ada 70-an kendaraan yang gagal nanjak.
Puncak Dini menjadi salah satu spot wisata menarik sekaligus titik rawan kecelakaan di jalur sabuk Ciletuh-Palabuhanratu Unesco Global Geopark atau CPUGGp. Puncak Dini berjarak kurang lebih 15 kilometer dari Pantai Loji di Teluk Palabuhanratu dan 17 kilometer dari Pantai Palangpang di Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi.
"Tanjakan sekaligus turunan Puncak Dini memiliki panjang 800 meter. Kendaraan rawan tidak mampu menanjak di titik ini," kata Erus Ruswandi selaku mandor jalur sabuk CPUGGp Pantai Loji-Palapangpang. Puncak Dini sendiri tepatnya berada di Kampung Cilegok, Desa Girimukti, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi.
Sejak H+1 Lebaran atau 3 Mei 2022 hingga Rabu ini (4/5/2022), Erus mengatakan sudah ada kurang lebih 3.000 sepeda motor dan 2.500 mobil. Menurut Erus, rata-rata yang tidak menanjak adalah kendaraan bertransimi otomatis atau transmisi yang memungkinkan perpindahan roda gigi terjadi secara otomatis atau berbeda dengan manual.
"Sepeda motor sudah 50 yang tidak naik, sementara roda empat sekitar 15 hingga 20 unit," kata Erus. Alhasil, puluhan kendaraan ini terpaksa didorong sambil diganjal balok kayu supaya bisa tetap berjalan di tanjakan Puncak Dini.
Posko mudik dan wisata di jalur ini pun buka 24 jam untuk memastikan perjalanan berjalan lancar. Posko ini diisi petugas Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat serta RAPI lokal 08 Sukabumi Selatan.