SUKABUMIUPDATE.com - Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Kota Sukabumi mendatangkan 1.500 Kilogram minyak goreng curah untuk masyarakat khususnya pedagang dan pelaku UMKM.
Tak butuh waktu lama, sesaat setelah mobil tangki pengangkut minyak goreng datang warga langsung antri di Jalan Pajagalan, Kelurahan Nyomplong, Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi, Rabu (20/4/2022).
Baca Juga :
Ketua APPSI Kota Sukabumi Nandang mengatakan, pihaknya bekerjasama dengan Kementerian Dalam Negeri dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk mendatangkan minyak goreng curah sebanyak 15.000 Kilogram.
"Jadi sebelumnya kami meminta DO dan akhirnya hari ini didatangkan juga, untuk sasarannya pedagang dan UMKM. Harga yang diberikan sesuai HET Rp15.500 per Kg," ujarnya.
Menurut dia, pembelian minyak goreng curah ini ada batasannya yakni satu orang maksimal 25 Kilogram.
Penjualan minyak goreng curah yang langsung dari mobil tangki dilakukan 2 tahap. Pelaksanaan tahap pertama adalah yang saat ini dilakukan dan tahap kedua pada Jumat 22 April 2022 mendatang. "Tahap kedua hari Jumat, tempatnya bisa disini lagi atau di Pelita misalnya," jelasnya.
Nandang menyatakan tidak ada persyaratan khusus untuk pembelian minyak goreng curah tersebut cukup dengan membawa jerigen.
"Persyaratan awalnya harus bawa fotocopy KTP dan NPWP, tapi akhirnya kita bicarakan juga. Kalau harus semua ini ratusan orang diminta NPWP, terus masyarakat juga tidak semua punya NPWP sehingga yang penting terwakili saja, koordinatornya yang menyerahkan NPWP dan KTP," jelasnya.
Penjualan minyak goreng curah ini diapresiasi warga. Kendati harus antri dari pagi tapi mereka senang mendapat minyak goreng murah. “Alhamdulillah senang, harganya per kg Rp 15.500. Di warung ada yang Rp 18 ribu ada yang Rp 17 ribu,” kata Irma
Warga lainnya, Iwan (61 tahun) masih terlihat antri. Hingga pukul 12.30 WIB, dia belum mendapatkan migor curah tersebut karena harus sesuai nomor antrian.
Dia berharap kegiatan jual minyak goreng seperti ini dapat dilakukan rutin sebab kalau membeli di tempat lain lebih mahal. “Di tempat lain lebih mahal, ini kan sudah ada bantuan khusus,” jelasnya.