SUKABUMIUPDATE.com - Di bulan ramadan ini, Gerakan Anak Sukabumi Anti Ketidakadilan (Gasak) 46 Social Community (SC) menggelar acara sosial yaitu buka bersama sekaligus pemberian santunan kepada DPC-DPC Gasak 46 SC Kabupaten Sukabumi, anak yatim dan marbot masjid yang berada di Sukabumi, Jawa Barat. Acara ini diprakarsai oleh Ketua Umum Gasak Budi Zaboer Irawan dengan DPW Gasak Kota/Kabupaten Sukabumi serta Dewan Pembina Gasak, Ayep Zaki.
Acara buka bersama pada Sabtu 16 April 2022 itu diawali dengan dialog terbuka yang dipimpin oleh Ketua DPW Gasak 46 SC Kabupaten Sukabumi, Sirojudin, selanjutnya sambutan dari Ketua Umum Gasak 46 SC, Dewan Pembina Gasak 46 SC dan tausiyah.
Dalam pembukaannya, Sirojudin menyampaikan bahwa Gasak 46 SC harus menjadi organisasi yang bermanfaat bagi masyarakat.
"Gasak 46 SC merupakan ormas yang produktif dan membangun," tutur Sirojudin dalam rilis yang diterima sukabumiupdate.com.
Baca Juga :
Hal tersebut didukung oleh Ketua Umum Gasak 46 SC. "Gasak 46 SC harus memiliki nilai positif, nilai pembangunan, nilai yang bisa bermanfaat untuk masyarakat, dan juga harus melahirkan pemimpin pemimpin baik itu di legislatif maupun eksekutif," terang Budi.
Budi juga menegaskan bahwa dengan lahirnya pemimpin-pemimpin maka secara otomatis harus memiliki partai, maka ia mempersilahkan dan mendukung anggota Gasak untuk berpartai.
Sementara, Dewan Pembina Gasak 46 SC, Ayep Zaki dalam sambutannya menyambut baik dan mengapresiasi harapan dari Ketua DPW maupun Ketua Umum Gasak 46 SC.
"Saya sangat mendukung Gasak 46 SC untuk menjadi ormas yang bermanfaat untuk orang banyak. Selanjutnya giliran saya menyampaikan program terutama misi program pertanian yang telah saya kerjakan selama belasan tahun lamanya," kata Ayep.
Ayep menyampaikan, bahwa Penduduk Sukabumi Raya ini kurang lebih sekitar 3 juta dan sekitar 40 persen bekerja di pertanian, artinya ada 1,2 juta penduduk Sukabumi yang terlibat langsung di sektor pertanian. Apabila rata-rata per orang dinaikan pendapatannya sekitar Rp 2 juta per tahun, maka nilai pertumbuhan ekonomi sektor pertanian menjadi Rp 2,4 triliun dan ini hanya disumbang oleh sektor pertanian.
"Bisa dibayangkan apabila pertumbuhan ekonomi Sukabumi hanya dari sektor pertanian, ini akan membikin satu gairah ekonomi yang maha dahsyat," terang Ayep.
Selanjutnya Ayep Zaki menegaskan bahwa akan mengambil porsi ini untuk membangun ekosistem pertanian khususnya di wilayah Sukabumi.
"Saya telah memiliki satu alat untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan ini sedang saya uji coba di kab. Sukabumi, diantaranya Cidolog, Purabaya, Nyalindung dan lainnya. Apabila program ini didukung oleh pejabat legislatif maupun eksekutif maka sudah bisa dipastikan program ini akan berhasil selama 10 tahun ke depan," ucapnya.
Ayep mengatakan bahwa untuk keberhasilan program pertanian ini maka harus didukung oleh pemerintah.
"Saya perlu dukungan dalam bentuk regulasi dari pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan pemerintah Kabupaten Sukabumi, dan mari kita sama sama memperjuangkan hal ini karena ini adalah untuk kepentingan Sukabumi yang tidak lain adalah tanah air kita semua dan saya akan merangkul seluruh komponen masyarakat Sukabumi dengan tidak memandang perbedaan agama, budaya dan ras," jelasnya.
Dari pernyatan tersebut, Ketua Umum Gasak 46 SC mendukung 100 persen program Ayep Zaki, dan menginginkan untuk dilaksanakan pertemuan lanjutan bersama generasi muda Gasak untuk diskusi bagaimana memajukan pertanian di Sukabumi Raya.
"Jangan biarkan kemiskinan ini tumbuh di Sukabumi, jangan biarkan kebodohan ini tumbuh di Sukabumi, bunuhlah kemiskinan dan kebodohan di Sukabumi melalui pembangunan ekosistem pertanian" tutup Ayep Zaki.