SUKABUMIUPDATE.com - Sawah seluas 30 hektare di Desa Kertamukti, Kecamatan Warungkiara, Kabupaten Sukabumi, mengalami kekeringan akibat bocornya jaringan irigasi yang biasa mengairi persawahan yang digarap petani setempat. Kondisi ini diperparah dengan rendahnya intensitas hujan di wilayah tersebut.
Lili Saepurohman yang merupakan tokoh tani di Desa Kertamukti menyebut jaringan irigasi yang bersumber dari Pembangkit Listrik Tenaga Air atau PLTA Ubrug itu sudah beberapa kali bocor. Terakhir, sudah sepekan jaringan irigasi tersebut bocor dan mengakibatkan padi yang baru ditanam sepekan juga kekeringan dan gagal tanam.
"Kami hanya bisa menanam. Setelah itu tidak bisa apa-apa karena kondisi saat ini sudah kering. Air sama sekali tidak sampai ke sawah," kata Lili kepada sukabumiupdate.com, Rabu (13/4/2022). "Air irigasi tidak sampai, ditambah memasuki musim kemarau. Kami hanya bisa menunggu keajaiban hujan," tambah dia.
Lili meminta pihak terkait bisa segera memperbaiki jaringan irigasi tersebut agar sawah yang digarap petani bisa kembali normal, tidak kekeringan. "Sementara ini saya merasa sedih dan pasrah. Besar harapan instansi terkait cepat melakukan perbaikan," kata Lili. Bocornya jaringan irigasi itu diduga karena pendangkalan.
Baca Juga :
Kepala Desa Kertamukti Dede Kusnandar membenarkan kejadian itu. Dede mengatakan desanya hanya memiliki jaringan air irigasi tersier. Irigasi tersier adalah jaringan irigasi yang berfungsi sebagai prasarana pelayanan air irigasi dalam petak tersier yang terdiri dari saluran tersier, saluran kuarter dan saluran pembuang, boks tersier, boks kuarter, serta bangunan pelengkapnya.
"Desa Kertamukti tidak memiliki irigasi sekunder. Irigasi tersiernya juga harus segera diperbaiki karena sudah dangkal," kata dia. Sementara jaringan irigasi sekunder adalah bagian dari jaringan irigasi yang terdiri dari saluran sekunder, saluran pembuangannya, bangunan bagi, bangunan bagi-sadap, bangunan sadap, dan bangunan pelengkapnya.
Dede mengatakan pihak Desa Kertamukti sudah beberapa kali mengajukan perbaikan terhadap jaringan irigasi tersebut lewat kelompok tani ke Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi. Namun hingga kini, belum ada realisasi. "Belum ada realisasi," katanya.
REPORTER: CRP 3