SUKABUMIUPDATE.com - Tim dokter masuk kampung atau DMK Puskesmas Ciracap telah memeriksa Sahroni (47 tahun), warga Kampung Batucolat RT 02/011, Desa Cikangkung, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, penderita gangguan atau pembengkakan limpa yang membuat perutnya membuncit.
"Tim DMK sudah melakukan kunjungan terhadap pasien tersebut," kata Kepala Puskesmas Ciracap Nana Resna Rahayu kepada sukabumiupdate.com, Rabu (30/3/2022). Nana menyebut pihak Kementerian Sosial siap membantu akomodasi dan transportasi pengobatan Sahroni. "Siap membantu apabila pasien berobat."
Ryan Maulana, dokter yang memeriksa Sahroni ini mengatakan pasien tersebut harus segera dioperasi karena gangguan limpa yang sudah membesar dan membuat perutnya membuncit. "Harus dioperasi," ucapnya.
Diketahui, sudah tiga tahun Sahroni mengidap penyakit tersebut yang membuatnya tak bisa lagi bekerja. Pengobatan mulai dilakukan ketika satu hingga dua tahun Sahroni menderita pembengkakan limpa. Namun, pengobatan yang dilakukan tak ada perkembangan dan pada tahun ketiga penyakit itu membuat perut Sahroni membuncit.
Menukil penjelasan www.alodokter.com, pembengkakan limpa adalah kondisi ketika organ limpa membesar. Pembengkakan limpa biasanya ditandai dengan rasa sakit atau tidak nyaman di perut kiri bagian atas. Kondisi ini tidak boleh disepelekan karena bisa jadi pertanda adanya penyakit serius di tubuh pasien.
Pembengkakan limpa disebut juga dengan istilah splenomegali. Seseorang dengan pembengkakan limpa biasanya akan merasa lebih mudah kenyang, meski makan dalam porsi sedikit. Hal ini terjadi karena limpa yang bengkak dan membesar mulai menekan lambung.
Pembengkakan limpa yang menyebabkan tekanan pada organ tubuh lainnya dapat memengaruhi aliran darah menuju limpa dan menyebabkan limpa tidak dapat menyaring darah dengan baik.
Selain itu, semakin besar limpa, semakin banyak sel darah merah yang dihancurkan sehingga menyebabkan anemia. Pembengkakan limpa juga bisa menyebabkan penurunan jumlah sel darah putih yang mengakibatkan tubuh rentan mengalami infeksi.
Sebelumnya, Penjabat Sementara Kepala Desa Cikangkung Supriadi mengatakan selama ini Sahroni berobat dengan menggunakan Kartu Indonesia Sehata atau KIS ke Rumah Sakit Umum Daerah Jampangkulon, Rumah Sakit Umum Daerah R Syamsudin SH Kota Sukabumi, dan Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung.
Supriadi menyatakan, semestinya Sahroni dirawat di rumah sakit, namun yang menjadi kendala adalah biaya berangkat ke rumah sakit dan bekal selama di rumah sakit. "Memang kendalanya terbentur biaya yang lainnya,” kata dia.