SUKABUMIUPDATE.com - Kosasih Kartadiredja dikenal baik, namun tegas. Ini diungkap oleh anak almarhum, Kiki, usai salat jenazah di masjid sekitar rumah duka di Perumahan Bukit Ciaul Indah, Kelurahan Subangjaya, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi, Kamis (24/3/2022).
"Bapak orang baik, namun kadang tegas," kata Kiki, anak ketujuh almarhum Kosasih Kartadiredja kepada sukabumiupdate.com. Alhmarhum memiliki tujuh anak, dua putra dan lima putri. Rencananya, jenazah akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum atau TPU Ciandam.
"Beliau juga orang yang sangat dekat dengan anak serta cucu dan bertanggung jawab," imbuh Kiki. Berdasarkan informasi yang dihimpun, almarhum Kosasih sudah beberapa bulan mengalami sakit dan terbaring di tempat tidur.
Wafatnya Kosasih Kartadiredja menyisakan duka bagi dunia sepak bola Indonesia. Wasit berlisensi Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) pertama di tanah air asal Sukabumi ini meninggal pada Rabu, 23 Maret 2022, sekira pukul 15.30 WIB.
Baca Juga :
Kosasih merupakan warga asli Kota Sukabumi, tepatnya di Gang Purwa, Kelurahan Tipar, Kecamatan Citamiang. Pria kelahiran 13 Agustus 1934 ini memulai karier sebagai pesepak bola bersama klub Pertiwi, kemudian bergabung Young Man Association atau YMA, dan Sinar Harapan, berposisi gelandang. Hingga pada 1960 (sumber lain menyebut 1955), dia memperkuat Perssi Kota Sukabumi.
Kegiatan Kosasih selain bermain sepak bola adalah menjadi wasit. Pembantu Komda PSSI Jawa Barat, Kesheshian, kemudian menawari Kosasih menjadi wasit dan mengikuti kursus wasit C3 di Sukabumi serta memimpin berbagai turnamen. Dia selanjutnya mengikuti kursus C2 tingkat Jawa Barat dan memimpin pertandingan perserikatan Jabar.
Pada 1965, karier Kosasih semakin cemerlang karena menjadi wasit C1 (nasional) setelah mengikuti kursus wasit PSSI dan memimpin pertandingan perserikatan tingkat nasional di seluruh Indonesia. PSSI merekomendasikannya menjadi wasit FIFA dan lolos pada 1972.