SUKABUMIUPDATE.com - Kawanan pelajar tingkat sekolah menengah pertama atau SMP di Kota Sukabumi melakukan aksi penyerangan ke SMP di wilayah Kebonpedes, Kabupaten Sukabumi, Kamis, 17 Maret 2022, siang. Mereka konvoi menggunakan sepeda motor sambil membawa senjata tajam celurit dan corbek.
Salah satu guru SMP yang diserang, RH (54 tahun), mengatakan ada 50-an anak didiknya yang berhamburan melarikan diri lantaran dikejar pelajar yang membawa senjata tajam. Peristiwa ini terjadi sekira pukul 12.00 WIB. RH menyebut ada lima sepeda motor dengan siswa yang berboncengan tiga hingga empat orang setiap motor.
"Mengejar murid-murid saya yang baru bubar sekolah. Bahkan, satu murid saya kena pukulan sabuk kulit pelajar yang menyerang," kata dia kepada sukabumiupdate.com, Jumat (18/3/2022).
Tidak diketahui pasti apa motif penyerangan tersebut. Namun, RH menyebut aksi penyerangan ini menjadi bahan konten dan diunggah di media sosial Facebook oleh pihak sekolah yang menyerang. Dalam kolom komentar unggahan video tersebut, kata RH, siswa kedua sekolah saling ejek dan berjanjian untuk tawuran.
"Kami hari ini meminta bantuan polisi untuk mencegah adanya penyerangan lagi. Kami juga sudah mendatangi salah satu SMP di Kota Sukabumi yang menyerang untuk mencegah kejadian ini terulang," ucap RH.
Baca Juga :
Sementara Y (40 tahun), saksi mata aksi penyerangan ini melihat beberapa sepeda motor dikendarai pelajar dengan berboncengan tiga sambil membawa celurit dan corbek. Saat itu Y sedang melintas di lokasi. "Siswa yang mau pulang (SMP di Kebonpedes) ada sekira 50 orang, berhamburan menyelamatkan dir. Ada yang lari ke sawah."
Terpisah, Kepala Kepolisian Sektor Kebonpedes Inspektur Polisi Satu Tommy Ganhany Jayasakti mengaku sudah melakukan pembinaan dan pengawalan untuk mencegah terjadinya penyerangan antar pelajar. Kepolisian Sektor Kebonpedes juga berkoordinasi dengan Kepolisian Sektor Cibeureum (lokasi sekolah yang menyerang).
"Baru selesai melakukan pembinaan. Ketika melakukan pengawalan anak SMP yang pulang, anggota kami mengamankan beberapa pelajar dari SMP swasta yang membawa sabuk gear motor yang diduga akan melakukan penyerangan lagi, tapi beda sekolah," kata Iptu Tommy.