SUKABUMIUPDATE.com - Penurunan omzet berdagang akibat situasi pandemi Covid-19 serta ditambah melonjaknya harga minyak goreng (migor) curah dirasakan oleh Sudarji (74 tahun), warga Kampung Ciseureuh, Desa Sukamaju, Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Sukabumi, yang sehari-harinya berjualan aneka gorengan dan kopi di warung pinggir jalan miliknya di jalan raya Jampangkulon-Cikaso.
Sejak pandemi, kata Sudarji, pengguna jalan yang mampir untuk istirahat kemudian membeli dagangannya berangsur-angsur menurun. Sehingga ia memutuskan untuk membuka warungnya tidak sampai larut malam.
"Selama 12 tahun saya berjualan bersama istri, warung ini tidak pernah tutup, siang malam buka berjualan, dengan harapan pengguna jalan mampir untuk istirahat," ujar Sudarji kepada Sukabumiupdate.com.
Sebelum adanya pandemi, dari kurun waktu tersebut, lanjut Sudarji, omzet satu hari satu malam biasanya mencapai Rp 2 juta, baik dari gorengan, kopi, ataupun dari bensin yang ia ecer.
"Pada tahun 2019, mulai terasa penghasilan menurun, dari Rp 2 juta turun menjadi Rp 700 ribu hingga Rp 600 ribu. Sehingga kami memutuskan untuk jualan hingga pukul 20.00 WIB," tuturnya.
Baca Juga :
Sudarji yang menjual gorengan tempe, kroket dan bala-bala (bakwan) juga terdampak kenaikan harga migor curah yang menjadi bahan pokok untuk menggoreng segala kudapan yang ia sajikan tersebut.
Menurutnya saat pemasukan sedang baik, bisa membuat gorengan hingga 4 kali, pagi, siang, sore, serta malam, tapi sekarang hanya satu kali saja yakni saat pagi hari.
"Saat harga minyak goreng curah Rp 12 ribu per kilogram, bisa menghabiskan 5 kilogram membuat gorengan. Sekarang harganya sedang naik menjadi Rp 20 ribu per kilogram, paling menghabiskan 1 kilogram untuk membuat gorengan," ungkapnya.
Di saat harga migor melonjak, Sudarji memilih tak menaikan harga gorengannya yang ia jual Rp 1000 per biji. Namun ia lebih memilih untuk menutup warungnya lebih cepat hingga pukul 20.00 WIB saja.
"Karena sepi pengunjung, selama 3 bulan buka siang saja. Penghasilan paling Rp 300 ribu sampai Rp 200 ribu. Minyak sekarang ada cuma harga naik. Dirasakan langka pada minggu-minggu kemarin," pungkasnya.