SUKABUMIUPDATE.com - Kereta Api merupakan salah satu alat transportasi andalan yang digunakan di Indonesia termasuk di Sukabumi. Melakukan perjalanan dengan kereta dinilai lebih nyaman karena mampu terhindar dari kemacetan lalu lintas.
Saat ini perkeretaapian di Sukabumi semakin berkembang dengan dibangunnya double track, dimana pembangunan tahap satunya telah tuntas dan rencananya akan diuji coba pada 20 Maret 2022.
Kereta Api sendiri bukan alat transportasi baru di Sukabumi, mengingat alat transportasi ini sudah ada sejak jaman kolonial.
Untuk mengetahuinya, kali ini kita akan mengulas sedikit sejarah perkeretaapian di Sukabumi yang dirangkum dari berbagai sumber.
Baca Juga :
Sejarah Kereta Api di Sukabumi
Dari zaman dulu, daerah Sukabumi dikenal memiliki udara sejuk. Tak mengherankan mengingat Sukabumi diapit dua gunung yakni Gunung Gede Pangrango dan Gunung Salak.
Dengan udara sejuk tersebut juga menjadikan daerah ini cocok untuk dijadikan daerah perkebunan seperti kopi, teh, kapas, nila dan sebagainya.
Kopi sendiri waktu itu merupakan jenis komoditi yang laku di pasar Eropa. Pemerintah Kolonial pernah mencoba menanam kopi di Batavia dan Karawang. Namun, hasilnya kurang memuaskan dibandingkan dengan kopi yang ditanam di Sukabumi. Begitupun dengan tanaman lain seperti teh nila dan kapas.
Yang menjadi masalah selanjutnya yaitu pendistribusian hasil perkebunan dari Sukabumi cukup sulit untuk bisa sampai ke Batavia yang merupakan pusat pemerintahan Kolonial.
Hal itu karena Sukabumi merupakan daerah pelosok sehingga belum didukung sarana transportasi yang memadai.
Alat transportasi yang ada waktu itu merupakan jenis transportasi yang masih menggunakan hewan beban, ditambah dengan sarana jalan yang ada masih berupa jalan setapak.
Masalah tersebut menjadi salah satu alasan yang menyebabkan pemerintah Kolonial untuk membangun jalur Kereta Api. Mereka menganggap dengan adanya jalur Kereta Api, hasil bumi dari gudang penyimpanan dapat diangkut dengan lebih mudah ke pelabuhan di Batavia.
Jalur Kereta Api Sukabumi ini terhubung dengan jalur kereta api di Buitenzorg (Bogor) - Batavia (Jakarta) yang sudah ada sejak 31 Januari 1873.
Baca Juga :
Akhirnya perusahaan kereta api negara, Staatsspoorwegen (SS), memulai pembangunan jalur yang terbagi menjadi tiga tahap yakni Buitenzorg Bogor) - Cicurug, sepanjang 27 kilometer yang dibuka pada 5 Oktober 1881. Kemudian Cicurug - Sukabumi sepanjang 31 kilometer dan dibuka 21 Maret 1882. Lalu jalur Sukabumi - Cianjur sepanjang 39 kilometer yang dibuka pada 10 Mei 1883.
Pembangunan jalur Kereta Api ini tidak berhenti sampai Cianjur, karena pada tahun-tahun berikutnya pemerintah Kolonial membuka jalur Kereta Api lagi sampai Bandung.
Jalur Kereta Api Sukabumi selain digunakan untuk membawa hasil perkebunan, juga dimanfaatkan sebagai alat transportasi wisata mengingat daerah Priangan sejak zaman dulu memiliki pemandangan alam yang indah.
Jalur Kereta Api itu masih eksis hingga sekarang meski beberapa kali sempat tidak aktif seperti pada 2006, jalur Sukabumi tidak dioperasikan sementara, karena jalur Sukabumi-Bogor dianggap tidak menguntungkan.
Dan pada akhir 2008, jalur ini kembali diaktifkan melayani Kereta Api Bumi Geulis dengan rute Bogor-Sukabumi. Namun, Kereta Api Bumi Geulis masa operasinya cukup singkat dan berakhir pada tahun 2009.
Untuk saat ini, jalur Kereta Api Bogor-Sukabumi melayani Kereta Api Pangrango, sementara Jalur Sukabumi-Cianjur melayani Kereta Api Siliwangi.
Itulah sedikit ulasan cerita Kereta Api di Sukabumi yang sudah menjadi alat transportasi penting sejak zaman Hindia Belanda.