Kisah Nenek Titin Korban Mafia Tanah, Ruko Dirampas Hingga Meninggal di Panti

Senin 07 Maret 2022, 09:30 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Mafia tanah menyasar siapa saja. Mau mantan pejabat seperti eks Dubes Dino Pati Djalal, selebritis Nirina Zubir, keluarga polisi hingga tanah dan bangunan milik seorang nenek pun jadi incaran mafia tanah.

Dilansir dari Tempo.co, nenek berusia 80 tahun itu bernama Titin Suartini NG. Ia adalah pemilik yang sah atas sebidang tanah dan bangunan berbentuk rumah toko (ruko) yang terletak di Jl. Radio Dalam Raya No. 16D dan 16 E RT. 007/010 Kelurahan Gandaria Utara Kecamatan Kebayoran Baru Kota Jakarta Selatan.

Nenek Titin mempunyai 3 saudara, yaitu Alexander Sutikno, NG Supintor, dan NG Evi Chindi.

Kasus perampasan tanah dan bangunan milik Titin Suartini ini tengah diusut oleh Polda Metro Jaya.  

Kasus perampasan tanah dan bangun sudah diusut Polda Metro 

Alexander Sutikno yang merupakan kakak kandung dari Nenek Titin, didampingi kuasa hukumnya telah menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya, pada Jumat, 4 Maret 2022. 

Penasihat hukum Alexander, Boy Sulimas menerangkan, kasus ini sebenarnya sudah dilaporkan ke Polda Metro Jaya pada Juli 2019 silam. Laporan tercatat dengan nomor LP/4530/VII/2019/PMJ/ Dit.Reskrimum.  

"Kami kemarin datang atas panggilan dari penyidik terkait kasus yang menimpa klien kami ini Pak Alex," kata Boy saat dihubungi pada Minggu, 6 Maret 2022.

Boy Sumilas menceritakan bahwa kakak kandung kliennya, Titin Suartini NG dan NG Supintor serta NG Evi Chindi mengantongi hak atas kepemilikan ruko di kawasan Radio Dalam Raya.

Boy menyampaikan bahwa ketiga kakak kliennya ini tinggal bersama di tempat tersebut. Sepanjang umur Nenek Titin pun banyak dihabiskan di rumah toko tersebut. 

Namun, pada 2015, NG Supintor dan NG Evi Chindi telah meninggal dunia pada 2015, sehingga tersisa Titin Suartini NG seorang diri. 

Nenek Titin tiba-tiba diusir dan dibuang begitu saja di pinggir jalan

Namun pada 2019, tiba-tiba ada kelompok mafia tanah yang mengambil rumah dan ruko secara paksa. Boy menyebut, kakak kandung kliennya itu tiba-tiba ditaruh di pinggir jalan seolah-olah seperti gelandangan.

Setelah terlihat seperti gelandangan, Nenek Titin pun langsung diangkut oleh Dinas Sosial. "Kelompok mafia tanah menelpon Dinas sosial dan kakak kandung klien kami dibawa ke salah satu panti jompo," ujar Boy.

Mafia tanah diduga palsukan sertifikat dan seolah-olah ada jual-beli

Boy mengatakan, komplotan mafia tanah itu memalsukan semua sertifikat seolah-olah Titin Suartini NG melakukan jual-beli dengan mereka. "Mereka palsukan ppbj, ajb, sampai melakukan penjualan dengan pihak yang ketiga," kata Boy.  

Boy menduga komplotan mafia telah lama mengintai korban sejak lama. Pelaku mengetahui bahwa orang-orang yang tinggal ini usia di atas 80-an sekian.  

"Dua yang ahli waris dari adik kakak yang punya ruko ini itu meninggal 2015. Satu masih hidup di sini. Tiba-tiba yang satu ini mereka angkat dari ruko naruh di pinggir jalan, baru telepon dengan dinsos," kata Boy. 

Selama ini Alexander sendiri tinggal di kawasan Benhil. Biasanya dia seminggu atau dua minggu sekali menjenguk Nenek Titin. Namun, pada 2019 kliennya melihat situasi sepi.  

"Satu minggu setelah hilang di sana. Karena kakanya sudah gak ada di sana, dia cari itu kakaknya, ketemulah informasi bahwa dia ada di panti jompo di daerah Ciracas," ujar Boy. 

Sertifikat sudah berganti atas nama pembeli ketiga

Belakangan diketahui bahwa surat-surat itu kini telah berubah nama. Bahkan, sudah ada sertifikat yang baru.  "Dia (mafia tanah) jual lagi, dapatlah salah satu pembeli. Sekarang sertifikat itu atas nama pembeli yang ketiga itu," kata Boy.  

Nenek Titin sudah meninggal Oktober 2021 lalu. Ia meninggal setelah menghabiskan akhir hayatnya di Panti Jompo Ciracas.  

Saat ini kasus ini sedang ditangani oleh Unit Harta dan Benda (Harda) Polda Metro Jaya. Unit Harda belum bisa dikonfirmasi untuk mengklarifikasi kabar perampasan tanah dan bangunan oleh mafia tanah ini.

Sumber:TEMPO.CO

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Sukabumi24 November 2024, 23:11 WIB

Mobil Jazz Merah Ngebut, Penyebab Kecelakaan Beruntun Maut di Sukaraja Sukabumi

Peristiwa kecelakaan beruntun maut di Sukabumi yang melibatkan empat mobil dan satu motor itu mengakibatkan satu orang tewas dan 6 orang lainnya terluka.
Mobil Honda Jazz merah penyebab kecelakaan beruntun di Sukaraja Sukabumi saat dievakuasi. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi24 November 2024, 22:51 WIB

Kecelakaan Beruntun di Sukaraja Sukabumi Libatkan 5 Kendaraan, 1 Korban Meninggal

Berikut kronologi kecelakaan beruntun di Sukaraja Sukabumi yang libatkan 5 kendaraan.
Kondisi kendaraan yang terlibat kecelakaan di Sukaraja Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Nasional24 November 2024, 22:15 WIB

Siap-siap, Harga Rumah Diproyeksi Bakal Naik Imbas Kebijakan PPN 12 Persen

Kenaikan tarif PPN 12 Persen mulai tahun depan ini disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam rapat kerja dengan komisi XI DPR pekan lalu.
Ilustrasi rumah. (Sumber : Shutterstock)
DPRD Kab. Sukabumi24 November 2024, 21:24 WIB

Reses Loka Tresnajaya di Desa Kutajaya Sukabumi, Infrastruktur Mendominasi Aspirasi

Menurut Loka, Desa Kutajaya adalah salah satu desa terluas di Cicurug namun masih memiliki sejumlah wilayah yang belum tersentuh aspal.
Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi dari Partai Golkar, H.M. Loka Tresnajaya menggelar reses di Kampung Pereng, Desa Kutajaya, Kecamatan Cicurug, Sabtu 23 November 2024. (Sumber : Istimewa)
Sehat24 November 2024, 21:02 WIB

Tukak Lambung Pada Anak : Ketahui Gejala dan Penyebabnya

Tukak lambung atau yang juga dikenal sebagai tukak peptik diketahui sangat jarang terjadi pada anak-anak dibandingkan orang dewasa, tetapi ternyata hal ini terjadi lebih sering daripada yang dibayangkan.
Ilustrasi seorang anak menderita tukak lambung (Sumber : Freepik/@freepik)
Sukabumi24 November 2024, 20:23 WIB

10 Penumpang Terluka, Kronologi dan Dugaan Penyebab Bus Terguling di Lingsel Sukabumi

Berikut kronologi dan dugaan penyebab bus terguling di jalur Lingkar Selatan atau Lingsel Kota Sukabumi.
Bus yang terguling di Jalur Lingkar Selatan Kota Sukabumi saat dievakuasi oleh mobil derek. (Sumber Foto: Istimewa)
Life24 November 2024, 20:00 WIB

3 Legenda Curug Sanghyang Taraje, Tapak Sangkuriang Hingga Tangga Menuju Kayangan

Konon, Sangkuriang ingin mengambil bintang untuk Dayang Sumbi, ibu yang sangat dicintainya. Untuk mencapai bintang, Sangkuriang melewati Curug Sanghyang Taraje, yang dianggap sebagai tangga menuju kayangan.
Curug Sanghyang Taraje. Foto: IG/smiling.westjava
Mobil24 November 2024, 19:26 WIB

Sejarah dan Kisah Angkutan Umum di Pajampangan Sukabumi

Keberadaan angkutan umum di wilayah Sukabumi Selatan tersebut sudah ada sekitar tahun 1921, dengan jurusan Soekaboemi-Soerade.
Angkutan umum pertama Surade-Sukabumi (Sumber : Istimewa)
Sukabumi24 November 2024, 19:05 WIB

Diduga Depresi, Lansia Asal Cidahu Sukabumi Tewas Tergantung di Rumah Kosong

Berikut kronologi dari keluarga terkait tewasnya lansia asal Cidahu Sukabumi yang ditemukan tergantung di dalam rumah kosong.
TKP pria lansia ditemukan tewas tergantung di Cidahu Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Sehat24 November 2024, 19:00 WIB

Donor Jantung untuk Penderita Gagal Jantung, Ketahui 4 Hal Berikut Ini!

Donor Jantung adalah orang yang memberikan jantungnya untuk transplantasi kepada penderita gagal jantung.
Ilustrasi. Donor Jantung untuk Penderita Gagal Jantung, Perhatikan 4 Hal Berikut. (Sumber : Freepik/freepik)