SUKABUMIUPDATE.com - Hingga Ahad malam, satu korban hanyut asal Kampung Ciwangi RT 04/01 Desa Sidamulya, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, belum ditemukan. Ia adalah Habibi (7 tahun). Sementara ayahnya, Dana (50 tahun), sudah ditemukan meninggal dunia tersangkut di akar pohon.
Polisi pun menjelaskan kronologi hanyutnya bapak dan anak di sungai Leuweung Hejo akibat jatuh dari jembatan kayu yang patah tersebut. Kepala Kepolisian Sektor Ciemas Inspektur Polisi Satu Azhar Sunandar menyebut hanyutnya Dana dan Habibi bermula dari dua keluarga (enam orang) yang bekerja di sawah.
Berdasarkan keterangan saksi, Iptu Azhar menjelaskan kedua keluarga yang merupakan warga Kampung Ciwangi, Desa Sidamulya, itu sepulang bekerja di sawah, menyeberangi sungai Leuweung Hejo menggunakan jembatan bambu sepanjang kurang lebih 4 meter. Mereka melintasi jembatan itu untuk menuju ke rumahnya.
Baca Juga :
"Tiga orang melintas lebih dulu menggunakan jembatan sungai Leuweung Hejo dan selamat sampai ke tepi. Selanjutnya, korban (Dana) menggendong anaknya (Habibi) ikut menyeberang. Namun saat keduanya melintas, tiba-tiba jembatan patah serta mengakibatkan Dana dan Habibi jatuh kemudian terbawa arus," katanya.
Dana dan Habibi jatuh dan terbawa arus sungai pada Ahad sekira pukul 16.30 WIB ketika kondisi air sungai Leuweung Hejo deras. Warga sekitar dan tim SAR gabungan langsung mencari kedua korban. Dana akhirnya ditemukan pukul 19.30 WIB, tersangkut akar pohon di Leuwi Buleud Cilalay, sekitar dua kilometer dari tempat hanyut.
"Tim melanjutkan pencarian korban satu lagi (Habibi) pada besok (Senin)," ucap Iptu Azhar.
Polisi menyebut jembatan yang patah tersebut sudah dalam kondisi lapuk. Sungai Leuweung Hejo sendiri mengalir ke sungai Cipanarikan dan ke laut Pangumbahan. Lokasi hanyutnya kedua korban berada di perbatasan Desa Sidamulya dan Desa Gunungbatu, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi.